Mobile_AP_Rectangle 1
Jakarta, RADARJEMBER.ID – Sejumlah makanan yang perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa yakni penganan tinggi garam dan tinggi lemak jenuh karena dapat mengganggu puasa Ramadan. Hal tersebut dikatakan Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit PELNI dr Eva Kurniawati, M.Gizi, Sp.GK, melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA, Jumat.
BACA JUGA :Â 15 Provinsi di China Terdampak Badai Pasir Selama Tiga Hari
“Makanan yang tinggi garam dapat membuat Anda merasa sangat haus di siang hari. Makanan asin yang umum dimakan saat sahur antara lain mi instan, makanan olahan seperti keripik, makanan kaleng,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Selain makanan tinggi garam, hidangan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa, seperti makanan yang diolah dengan cara digoreng serta mengandung santan yang dipanaskan berulang kali.
“Makanan ini menyebabkan waktu transit di lambung lama, potensi menimbulkan kembung, memperparah refluks asam lambung dan jumlah kalori yang sangat besar, sehingga peningkatan risiko untuk kenaikan berat badan selama Ramadhan,” jelas Eva yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu. ​
Eva mengatakan, gula sederhana dan makanan pedas pun termasuk dalam daftar hidangan yang perlu dihindari. Gula sederhana dapat membuat seseorang merasa sangat lesu bahkan hanya satu atau dua jam setelah sahur, sementara makanan pedas dapat mengiritasi lambung dan memicu masalah pencernaan saat berpuasa.
- Advertisement -
Jakarta, RADARJEMBER.ID – Sejumlah makanan yang perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa yakni penganan tinggi garam dan tinggi lemak jenuh karena dapat mengganggu puasa Ramadan. Hal tersebut dikatakan Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit PELNI dr Eva Kurniawati, M.Gizi, Sp.GK, melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA, Jumat.
BACA JUGA :Â 15 Provinsi di China Terdampak Badai Pasir Selama Tiga Hari
“Makanan yang tinggi garam dapat membuat Anda merasa sangat haus di siang hari. Makanan asin yang umum dimakan saat sahur antara lain mi instan, makanan olahan seperti keripik, makanan kaleng,” katanya.
Selain makanan tinggi garam, hidangan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa, seperti makanan yang diolah dengan cara digoreng serta mengandung santan yang dipanaskan berulang kali.
“Makanan ini menyebabkan waktu transit di lambung lama, potensi menimbulkan kembung, memperparah refluks asam lambung dan jumlah kalori yang sangat besar, sehingga peningkatan risiko untuk kenaikan berat badan selama Ramadhan,” jelas Eva yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu. ​
Eva mengatakan, gula sederhana dan makanan pedas pun termasuk dalam daftar hidangan yang perlu dihindari. Gula sederhana dapat membuat seseorang merasa sangat lesu bahkan hanya satu atau dua jam setelah sahur, sementara makanan pedas dapat mengiritasi lambung dan memicu masalah pencernaan saat berpuasa.
Jakarta, RADARJEMBER.ID – Sejumlah makanan yang perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa yakni penganan tinggi garam dan tinggi lemak jenuh karena dapat mengganggu puasa Ramadan. Hal tersebut dikatakan Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit PELNI dr Eva Kurniawati, M.Gizi, Sp.GK, melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA, Jumat.
BACA JUGA :Â 15 Provinsi di China Terdampak Badai Pasir Selama Tiga Hari
“Makanan yang tinggi garam dapat membuat Anda merasa sangat haus di siang hari. Makanan asin yang umum dimakan saat sahur antara lain mi instan, makanan olahan seperti keripik, makanan kaleng,” katanya.
Selain makanan tinggi garam, hidangan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa, seperti makanan yang diolah dengan cara digoreng serta mengandung santan yang dipanaskan berulang kali.
“Makanan ini menyebabkan waktu transit di lambung lama, potensi menimbulkan kembung, memperparah refluks asam lambung dan jumlah kalori yang sangat besar, sehingga peningkatan risiko untuk kenaikan berat badan selama Ramadhan,” jelas Eva yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu. ​
Eva mengatakan, gula sederhana dan makanan pedas pun termasuk dalam daftar hidangan yang perlu dihindari. Gula sederhana dapat membuat seseorang merasa sangat lesu bahkan hanya satu atau dua jam setelah sahur, sementara makanan pedas dapat mengiritasi lambung dan memicu masalah pencernaan saat berpuasa.