Mobile_AP_Rectangle 1
JOGJA, RADARJEMBER.ID- Peristiwa bahan petasan meledak menghebohkan warga di Dusun Plosokuning V, Ngaglik, Kabupaten Sleman Jumat (22/4) sekitar pukul 0.7.45 WIB, disaat mereka menjalankan puasa Ramadan 1434 H. Rumah milik Munadi itu luluh lantak tidak berbentuk diduga akibat petasan meledak.
Iwan Priyantoro, Ketua RT 22 Dusun Plosokuning V, menuturkan kejadian berlangsung begitu cepat. Diawali suara ledakan disertai kepulan asap berwarna hitam membumbung tinggi, kemudian tidak berselang lama kembali terdengar ledakan kedua sehingga menimbulkan kerusakan lebih besar.
“Ledakan pertama terdengar kemudian ada ledakan lagi lebih keras, hal itu menimbulkan kerusakan parah sampai material rumah tersebut berhamburan ke rumah tetangga. Setelah ledakan kedua, muncul dua kali lagi ledakan sehingga total ada empat kali ledakan hebat,” jelas Iwan.
Mobile_AP_Rectangle 2
Ia menceritakan, radius efek ledakan mencapai radius 20 meter. Akibat kejadian itu total ada delapan rumah mengalami rusak ringan hingga berat. Kerusakan terberat adalah rumah tempat bahan ledakan itu disimpan. Bangunan rumah berbentuk dan hancur lebur, namun demikian akibat ledakan itu tidak sampai menimbulkan korban luka atau meninggal dunia.
Kediaman tersebut adalah milih warga, kerap kosong dan tidak dihuni. Dia mengaku tak tahu jika rumah tersebut menjadi tempat untuk menaruh bahan peledak. Di satu sisi Iwan mengakui, petasan sudah menjadi tradisi di kampung tersebut dan dibuat pula warga kampung itu dan petasan itu dibakar saat lebaran tiba.(*)
Penulis : Winardyasto
Foto: Radar Jogja Jawa Pos
Sumber Berita : Radar Jogja
- Advertisement -
JOGJA, RADARJEMBER.ID- Peristiwa bahan petasan meledak menghebohkan warga di Dusun Plosokuning V, Ngaglik, Kabupaten Sleman Jumat (22/4) sekitar pukul 0.7.45 WIB, disaat mereka menjalankan puasa Ramadan 1434 H. Rumah milik Munadi itu luluh lantak tidak berbentuk diduga akibat petasan meledak.
Iwan Priyantoro, Ketua RT 22 Dusun Plosokuning V, menuturkan kejadian berlangsung begitu cepat. Diawali suara ledakan disertai kepulan asap berwarna hitam membumbung tinggi, kemudian tidak berselang lama kembali terdengar ledakan kedua sehingga menimbulkan kerusakan lebih besar.
“Ledakan pertama terdengar kemudian ada ledakan lagi lebih keras, hal itu menimbulkan kerusakan parah sampai material rumah tersebut berhamburan ke rumah tetangga. Setelah ledakan kedua, muncul dua kali lagi ledakan sehingga total ada empat kali ledakan hebat,” jelas Iwan.
Ia menceritakan, radius efek ledakan mencapai radius 20 meter. Akibat kejadian itu total ada delapan rumah mengalami rusak ringan hingga berat. Kerusakan terberat adalah rumah tempat bahan ledakan itu disimpan. Bangunan rumah berbentuk dan hancur lebur, namun demikian akibat ledakan itu tidak sampai menimbulkan korban luka atau meninggal dunia.
Kediaman tersebut adalah milih warga, kerap kosong dan tidak dihuni. Dia mengaku tak tahu jika rumah tersebut menjadi tempat untuk menaruh bahan peledak. Di satu sisi Iwan mengakui, petasan sudah menjadi tradisi di kampung tersebut dan dibuat pula warga kampung itu dan petasan itu dibakar saat lebaran tiba.(*)
Penulis : Winardyasto
Foto: Radar Jogja Jawa Pos
Sumber Berita : Radar Jogja
JOGJA, RADARJEMBER.ID- Peristiwa bahan petasan meledak menghebohkan warga di Dusun Plosokuning V, Ngaglik, Kabupaten Sleman Jumat (22/4) sekitar pukul 0.7.45 WIB, disaat mereka menjalankan puasa Ramadan 1434 H. Rumah milik Munadi itu luluh lantak tidak berbentuk diduga akibat petasan meledak.
Iwan Priyantoro, Ketua RT 22 Dusun Plosokuning V, menuturkan kejadian berlangsung begitu cepat. Diawali suara ledakan disertai kepulan asap berwarna hitam membumbung tinggi, kemudian tidak berselang lama kembali terdengar ledakan kedua sehingga menimbulkan kerusakan lebih besar.
“Ledakan pertama terdengar kemudian ada ledakan lagi lebih keras, hal itu menimbulkan kerusakan parah sampai material rumah tersebut berhamburan ke rumah tetangga. Setelah ledakan kedua, muncul dua kali lagi ledakan sehingga total ada empat kali ledakan hebat,” jelas Iwan.
Ia menceritakan, radius efek ledakan mencapai radius 20 meter. Akibat kejadian itu total ada delapan rumah mengalami rusak ringan hingga berat. Kerusakan terberat adalah rumah tempat bahan ledakan itu disimpan. Bangunan rumah berbentuk dan hancur lebur, namun demikian akibat ledakan itu tidak sampai menimbulkan korban luka atau meninggal dunia.
Kediaman tersebut adalah milih warga, kerap kosong dan tidak dihuni. Dia mengaku tak tahu jika rumah tersebut menjadi tempat untuk menaruh bahan peledak. Di satu sisi Iwan mengakui, petasan sudah menjadi tradisi di kampung tersebut dan dibuat pula warga kampung itu dan petasan itu dibakar saat lebaran tiba.(*)
Penulis : Winardyasto
Foto: Radar Jogja Jawa Pos
Sumber Berita : Radar Jogja