30.2 C
Jember
Sunday, 4 June 2023

Tradisikan Arak-Arakan Seribu Apem Sambut Ramadan

Mobile_AP_Rectangle 1

PATI, RADARJEMBER.ID – Warga Desa Tlogorejo antusias mengikuti acara Ngruwahi Sewu Apem, acara itu menjadi tradisi menyambut bulan Ramadan. Sekaligus menjadi rangkaian dari even Festival Banyu Tlaga 2023 digelar desa tersebut.

BACA JUGA : Bawa Dampak Negatif Larang Sahur On The Road

Kue apem memiliki makna tersendiri dalam perayaan ini, karena kata apem sendiri diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu “afuan” atau “afuwwun” berarti pengampunan dimana dalam arakan apem ini mengandung permintaan pengampunan sebelum memasuki bulan Ramadan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ngruwahi sewu apem ini penuh sesak oleh warga dan secara tertib berebut apem, telah didoakan dan dibacakan sholawat bersama.Ngruwahi sewu apem dilakukan dengan mengarak sebanyak 1.000 kue apem dari belik Bunton menuju Telaga.

Tempat telaga itu terdapat di kompleks balai Desa Tlogorejo. Menurut legenda Desa Tlogorejo, Belik Bunton merupakan tempat kepala naga berada dimana ekornya ada di telaga yang ada di Balai Desa Tlogorejo.

Ketua karang taruna sekaligus panitia kegiatan, Syamsul Huda mengungkapkan, berangkat dari legenda itulah rute arakan sewu apem itu berlangsung. Dalam arakan itu juga apem ditempelkan di replika naga sebagai perlambang lestarinya budaya di Desa Tlogorejo.

- Advertisement -

PATI, RADARJEMBER.ID – Warga Desa Tlogorejo antusias mengikuti acara Ngruwahi Sewu Apem, acara itu menjadi tradisi menyambut bulan Ramadan. Sekaligus menjadi rangkaian dari even Festival Banyu Tlaga 2023 digelar desa tersebut.

BACA JUGA : Bawa Dampak Negatif Larang Sahur On The Road

Kue apem memiliki makna tersendiri dalam perayaan ini, karena kata apem sendiri diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu “afuan” atau “afuwwun” berarti pengampunan dimana dalam arakan apem ini mengandung permintaan pengampunan sebelum memasuki bulan Ramadan.

Ngruwahi sewu apem ini penuh sesak oleh warga dan secara tertib berebut apem, telah didoakan dan dibacakan sholawat bersama.Ngruwahi sewu apem dilakukan dengan mengarak sebanyak 1.000 kue apem dari belik Bunton menuju Telaga.

Tempat telaga itu terdapat di kompleks balai Desa Tlogorejo. Menurut legenda Desa Tlogorejo, Belik Bunton merupakan tempat kepala naga berada dimana ekornya ada di telaga yang ada di Balai Desa Tlogorejo.

Ketua karang taruna sekaligus panitia kegiatan, Syamsul Huda mengungkapkan, berangkat dari legenda itulah rute arakan sewu apem itu berlangsung. Dalam arakan itu juga apem ditempelkan di replika naga sebagai perlambang lestarinya budaya di Desa Tlogorejo.

PATI, RADARJEMBER.ID – Warga Desa Tlogorejo antusias mengikuti acara Ngruwahi Sewu Apem, acara itu menjadi tradisi menyambut bulan Ramadan. Sekaligus menjadi rangkaian dari even Festival Banyu Tlaga 2023 digelar desa tersebut.

BACA JUGA : Bawa Dampak Negatif Larang Sahur On The Road

Kue apem memiliki makna tersendiri dalam perayaan ini, karena kata apem sendiri diyakini berasal dari bahasa Arab yaitu “afuan” atau “afuwwun” berarti pengampunan dimana dalam arakan apem ini mengandung permintaan pengampunan sebelum memasuki bulan Ramadan.

Ngruwahi sewu apem ini penuh sesak oleh warga dan secara tertib berebut apem, telah didoakan dan dibacakan sholawat bersama.Ngruwahi sewu apem dilakukan dengan mengarak sebanyak 1.000 kue apem dari belik Bunton menuju Telaga.

Tempat telaga itu terdapat di kompleks balai Desa Tlogorejo. Menurut legenda Desa Tlogorejo, Belik Bunton merupakan tempat kepala naga berada dimana ekornya ada di telaga yang ada di Balai Desa Tlogorejo.

Ketua karang taruna sekaligus panitia kegiatan, Syamsul Huda mengungkapkan, berangkat dari legenda itulah rute arakan sewu apem itu berlangsung. Dalam arakan itu juga apem ditempelkan di replika naga sebagai perlambang lestarinya budaya di Desa Tlogorejo.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca