Mobile_AP_Rectangle 1
JOGJA, RADARJEMBER.ID- Belum ada kepastian status Gunung Merapi di Jawa Tengah turun level, karena hingga saat ini gunung tersebut tetap berada di level tiga atau siaga. Di saat bulan Ramadan sekalipun, Merapi tetap mengeluarkan mengeluarkan lava pijar, bahkan hal itu terjadi sembilan kali mulai pukul 0.00-0.6.00 dan memiliki jarak luncur maksimal 2000 meter ke arah barat daya.
Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Jogjakarta, mengatakan.Visual gunung itu terlihat jelas sekali, telah terjadi guguran lava pijar. Tidak saja itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan intensitasnya sedang hingga tebal dengan tinggi mencapai 50-200 meter diatas puncak kawah.
“Bila terjadi perubahan aktivitas signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi ini segera ditinjau ulang.Potensi bahaya sekarang ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan dan barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh 5 Km, Sungai Bedog, Sungai Kresek,dan Sungai Bebeng sejauh maksimal 7 Km.,” terang Hanik.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dikatakan pula oleh Hanik, sedangkan pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km. Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 Km dari puncak,Untuk itu ia meminta siapa saja untuk berhati-hati, serta tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja
Sumber Berita: Radar Jogja.
- Advertisement -
JOGJA, RADARJEMBER.ID- Belum ada kepastian status Gunung Merapi di Jawa Tengah turun level, karena hingga saat ini gunung tersebut tetap berada di level tiga atau siaga. Di saat bulan Ramadan sekalipun, Merapi tetap mengeluarkan mengeluarkan lava pijar, bahkan hal itu terjadi sembilan kali mulai pukul 0.00-0.6.00 dan memiliki jarak luncur maksimal 2000 meter ke arah barat daya.
Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Jogjakarta, mengatakan.Visual gunung itu terlihat jelas sekali, telah terjadi guguran lava pijar. Tidak saja itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan intensitasnya sedang hingga tebal dengan tinggi mencapai 50-200 meter diatas puncak kawah.
“Bila terjadi perubahan aktivitas signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi ini segera ditinjau ulang.Potensi bahaya sekarang ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan dan barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh 5 Km, Sungai Bedog, Sungai Kresek,dan Sungai Bebeng sejauh maksimal 7 Km.,” terang Hanik.
Dikatakan pula oleh Hanik, sedangkan pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km. Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 Km dari puncak,Untuk itu ia meminta siapa saja untuk berhati-hati, serta tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja
Sumber Berita: Radar Jogja.
JOGJA, RADARJEMBER.ID- Belum ada kepastian status Gunung Merapi di Jawa Tengah turun level, karena hingga saat ini gunung tersebut tetap berada di level tiga atau siaga. Di saat bulan Ramadan sekalipun, Merapi tetap mengeluarkan mengeluarkan lava pijar, bahkan hal itu terjadi sembilan kali mulai pukul 0.00-0.6.00 dan memiliki jarak luncur maksimal 2000 meter ke arah barat daya.
Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Jogjakarta, mengatakan.Visual gunung itu terlihat jelas sekali, telah terjadi guguran lava pijar. Tidak saja itu, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan intensitasnya sedang hingga tebal dengan tinggi mencapai 50-200 meter diatas puncak kawah.
“Bila terjadi perubahan aktivitas signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi ini segera ditinjau ulang.Potensi bahaya sekarang ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan dan barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh 5 Km, Sungai Bedog, Sungai Kresek,dan Sungai Bebeng sejauh maksimal 7 Km.,” terang Hanik.
Dikatakan pula oleh Hanik, sedangkan pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Km dan Sungai Gendol 5 Km. Adapun lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 Km dari puncak,Untuk itu ia meminta siapa saja untuk berhati-hati, serta tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja
Sumber Berita: Radar Jogja.