25.9 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Deformasi Batuan Lempeng Sangihe Akibatkan Gempa M6,3 di Gorontalo

Mobile_AP_Rectangle 1

Jakarta, 18/1 (ANTARA) – Gempa berkekuatan magnitudo 6,3 yang terjadi di Teluk Tomini, Bone Bolango, Gorontalo, disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diakibatkan adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini.

BACA JUGA : Terciduk Pesta Miras, Dua Pemuda Asal Lumajang Diamankan

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta Rabu menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,01 derajat Lintang Utara; 123,27 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah Selatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 148 km.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini,” paparnya.

Dia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dengan parameter update M6,1.

Daryono mengemukakan bahwa gempa yang terjadi pada Rabu (18/1) pukul 07.34 WIB itu berdampak dan dirasakan di daerah Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

- Advertisement -

Jakarta, 18/1 (ANTARA) – Gempa berkekuatan magnitudo 6,3 yang terjadi di Teluk Tomini, Bone Bolango, Gorontalo, disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diakibatkan adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini.

BACA JUGA : Terciduk Pesta Miras, Dua Pemuda Asal Lumajang Diamankan

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta Rabu menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,01 derajat Lintang Utara; 123,27 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah Selatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 148 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini,” paparnya.

Dia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dengan parameter update M6,1.

Daryono mengemukakan bahwa gempa yang terjadi pada Rabu (18/1) pukul 07.34 WIB itu berdampak dan dirasakan di daerah Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Jakarta, 18/1 (ANTARA) – Gempa berkekuatan magnitudo 6,3 yang terjadi di Teluk Tomini, Bone Bolango, Gorontalo, disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diakibatkan adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini.

BACA JUGA : Terciduk Pesta Miras, Dua Pemuda Asal Lumajang Diamankan

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta Rabu menyampaikan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,01 derajat Lintang Utara; 123,27 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah Selatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 148 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini,” paparnya.

Dia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dengan parameter update M6,1.

Daryono mengemukakan bahwa gempa yang terjadi pada Rabu (18/1) pukul 07.34 WIB itu berdampak dan dirasakan di daerah Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca