Mobile_AP_Rectangle 1
BANYUMAS, RADARJEMBER.ID- Selama ini pasar tradisional dikenal sebagai tempat penghasil sampah dan itu jumlahnya tidaklah sedikit, hal itu kemudian menginspirasi Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas berencana untuk menempatkan mesin pengolah sampah di setiap pasar.
Sarikin, Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Banyumas mengatakan, sekarang mesin pengolah sampah baru dimiliki oleh Pasar Manis Purwokerto.Untuk memuluskan rencana tersebut, butuh banyak persiapan.
“Seperti alat pemilah dan pencacah sampah, SDM serta sarana prasarana (sarpas) lain, jika semua itu sudah terpenuhi maka ke-26 pasar tradisional di Kabupaten Banyumas bakal memiliki mesin tersebut sehingga bisa membantu mengatasi persoalan sampah.”kata Sarikin.
Mobile_AP_Rectangle 2
Ia juga menegaskan, sampah pasar di Kabupaten Banyumas setiap hari bisa mencapai 12 kubik atau dua truk, sampah itu berasal dari Pasar Ajibarang, Wangon dan Wage dan setiap hari sampah tersebut diangkut oleh petugas untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Sementara itu, Wilopo Untung Handoyo, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Banyumas menerangkan, untuk mengolah sampah pasar dibutuhkan kehadiran kelompok swadaya masyarakat (KSM).
Penulis: Winardyasto
Foto: Laily Media/RADARMAS
Sumber Berita : Radar Banyumas
- Advertisement -
BANYUMAS, RADARJEMBER.ID- Selama ini pasar tradisional dikenal sebagai tempat penghasil sampah dan itu jumlahnya tidaklah sedikit, hal itu kemudian menginspirasi Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas berencana untuk menempatkan mesin pengolah sampah di setiap pasar.
Sarikin, Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Banyumas mengatakan, sekarang mesin pengolah sampah baru dimiliki oleh Pasar Manis Purwokerto.Untuk memuluskan rencana tersebut, butuh banyak persiapan.
“Seperti alat pemilah dan pencacah sampah, SDM serta sarana prasarana (sarpas) lain, jika semua itu sudah terpenuhi maka ke-26 pasar tradisional di Kabupaten Banyumas bakal memiliki mesin tersebut sehingga bisa membantu mengatasi persoalan sampah.”kata Sarikin.
Ia juga menegaskan, sampah pasar di Kabupaten Banyumas setiap hari bisa mencapai 12 kubik atau dua truk, sampah itu berasal dari Pasar Ajibarang, Wangon dan Wage dan setiap hari sampah tersebut diangkut oleh petugas untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Sementara itu, Wilopo Untung Handoyo, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Banyumas menerangkan, untuk mengolah sampah pasar dibutuhkan kehadiran kelompok swadaya masyarakat (KSM).
Penulis: Winardyasto
Foto: Laily Media/RADARMAS
Sumber Berita : Radar Banyumas
BANYUMAS, RADARJEMBER.ID- Selama ini pasar tradisional dikenal sebagai tempat penghasil sampah dan itu jumlahnya tidaklah sedikit, hal itu kemudian menginspirasi Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas berencana untuk menempatkan mesin pengolah sampah di setiap pasar.
Sarikin, Kepala Bidang Pasar Disperindag Kabupaten Banyumas mengatakan, sekarang mesin pengolah sampah baru dimiliki oleh Pasar Manis Purwokerto.Untuk memuluskan rencana tersebut, butuh banyak persiapan.
“Seperti alat pemilah dan pencacah sampah, SDM serta sarana prasarana (sarpas) lain, jika semua itu sudah terpenuhi maka ke-26 pasar tradisional di Kabupaten Banyumas bakal memiliki mesin tersebut sehingga bisa membantu mengatasi persoalan sampah.”kata Sarikin.
Ia juga menegaskan, sampah pasar di Kabupaten Banyumas setiap hari bisa mencapai 12 kubik atau dua truk, sampah itu berasal dari Pasar Ajibarang, Wangon dan Wage dan setiap hari sampah tersebut diangkut oleh petugas untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Sementara itu, Wilopo Untung Handoyo, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Banyumas menerangkan, untuk mengolah sampah pasar dibutuhkan kehadiran kelompok swadaya masyarakat (KSM).
Penulis: Winardyasto
Foto: Laily Media/RADARMAS
Sumber Berita : Radar Banyumas