Mobile_AP_Rectangle 1
JOGJAKARTA, RADARJEMBER.ID- Solusi untuk mengatasi permasalahan kenakalan anak kini ditawarkan oleh Pemprov DIY, pemerintah setempat bakal mendirikan sekolah khusus untuk menampung anak nakal sehingga kenakalan anak bisa diredam.
Bahkan diharapkan oleh semua pihak kelakuan anak bisa berubah, m tidak lagi nakal dan bisa kembali menjalani hidup normal, serta tidak lagi suka berbuat onar karena meresahkan masyarakat.
Meski baru sebatas rencana namun pemerintah DIY telah mempersiapkan lokasi sekolah tersebut, sekolah itu berada di kawasan Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas, di Desa Pundong, Kabupaten Bantul. Kendati berlabel khusus anak nakal, namun anak putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan di sekolah itu, sehingga jumlah anak putus sekolah bisa berkurang dan mereka bisa memiliki ijazah.
Mobile_AP_Rectangle 2
Anak nakal seringkali mendapatkan penolakan dari orangtua dan lingkungan, karena sulit diatur dan cenderung nakal. Akibat dari kenakalan itu orangtua dan lingkungan merasa kewalahan menghadapi anak, jika hal tersebut dibiarkan anak malah semakin nakal karena itu anak perlu mendapatkan pendidikan. Konsep pendidikan di sekolah khusus tersebut, dimulai dari jenjang SD hingga sampai SMA.
“Sebagai orang tua tentu kita sangat khawatir sekali terhadap kenakalan anak dan hal ini tidak bisa dibiarkan karena bisa menjurus ke aksi kriminal, karena itu Pemprov DIY menginginkan ada sekolah khusus anak nakal. Ketika bekal pendidikan anak dirasa cukup maka mereka akan berpikir jernih, tidak gampang memutuskan sesuatu serta anak mampu untuk mengendalikan emosi,” jelas Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: Radar Jogja
Sumber Berita : Radar Jogja
- Advertisement -
JOGJAKARTA, RADARJEMBER.ID- Solusi untuk mengatasi permasalahan kenakalan anak kini ditawarkan oleh Pemprov DIY, pemerintah setempat bakal mendirikan sekolah khusus untuk menampung anak nakal sehingga kenakalan anak bisa diredam.
Bahkan diharapkan oleh semua pihak kelakuan anak bisa berubah, m tidak lagi nakal dan bisa kembali menjalani hidup normal, serta tidak lagi suka berbuat onar karena meresahkan masyarakat.
Meski baru sebatas rencana namun pemerintah DIY telah mempersiapkan lokasi sekolah tersebut, sekolah itu berada di kawasan Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas, di Desa Pundong, Kabupaten Bantul. Kendati berlabel khusus anak nakal, namun anak putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan di sekolah itu, sehingga jumlah anak putus sekolah bisa berkurang dan mereka bisa memiliki ijazah.
Anak nakal seringkali mendapatkan penolakan dari orangtua dan lingkungan, karena sulit diatur dan cenderung nakal. Akibat dari kenakalan itu orangtua dan lingkungan merasa kewalahan menghadapi anak, jika hal tersebut dibiarkan anak malah semakin nakal karena itu anak perlu mendapatkan pendidikan. Konsep pendidikan di sekolah khusus tersebut, dimulai dari jenjang SD hingga sampai SMA.
“Sebagai orang tua tentu kita sangat khawatir sekali terhadap kenakalan anak dan hal ini tidak bisa dibiarkan karena bisa menjurus ke aksi kriminal, karena itu Pemprov DIY menginginkan ada sekolah khusus anak nakal. Ketika bekal pendidikan anak dirasa cukup maka mereka akan berpikir jernih, tidak gampang memutuskan sesuatu serta anak mampu untuk mengendalikan emosi,” jelas Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: Radar Jogja
Sumber Berita : Radar Jogja
JOGJAKARTA, RADARJEMBER.ID- Solusi untuk mengatasi permasalahan kenakalan anak kini ditawarkan oleh Pemprov DIY, pemerintah setempat bakal mendirikan sekolah khusus untuk menampung anak nakal sehingga kenakalan anak bisa diredam.
Bahkan diharapkan oleh semua pihak kelakuan anak bisa berubah, m tidak lagi nakal dan bisa kembali menjalani hidup normal, serta tidak lagi suka berbuat onar karena meresahkan masyarakat.
Meski baru sebatas rencana namun pemerintah DIY telah mempersiapkan lokasi sekolah tersebut, sekolah itu berada di kawasan Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas, di Desa Pundong, Kabupaten Bantul. Kendati berlabel khusus anak nakal, namun anak putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan di sekolah itu, sehingga jumlah anak putus sekolah bisa berkurang dan mereka bisa memiliki ijazah.
Anak nakal seringkali mendapatkan penolakan dari orangtua dan lingkungan, karena sulit diatur dan cenderung nakal. Akibat dari kenakalan itu orangtua dan lingkungan merasa kewalahan menghadapi anak, jika hal tersebut dibiarkan anak malah semakin nakal karena itu anak perlu mendapatkan pendidikan. Konsep pendidikan di sekolah khusus tersebut, dimulai dari jenjang SD hingga sampai SMA.
“Sebagai orang tua tentu kita sangat khawatir sekali terhadap kenakalan anak dan hal ini tidak bisa dibiarkan karena bisa menjurus ke aksi kriminal, karena itu Pemprov DIY menginginkan ada sekolah khusus anak nakal. Ketika bekal pendidikan anak dirasa cukup maka mereka akan berpikir jernih, tidak gampang memutuskan sesuatu serta anak mampu untuk mengendalikan emosi,” jelas Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: Radar Jogja
Sumber Berita : Radar Jogja