Mobile_AP_Rectangle 1
“Kita butuh wisatawan tapi jangan sampai ‘over acting’. Ini perlu kita perkuat kepekaan mengatur wisatawan. Wisatwan harus diatur, baik domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Frans juga meminta destinasi wisata mampu menjaga reputasi sehingga mampu diminati pengunjung baik lokal maupun mancanegara secara berkelanjutan.
“Reputasi destinasi adalah sesuatu yang harus kita pertahankan karena siklus destinasi itu bisa macam-macam. Ada banyak destinasi yang populer pada suatu masa tapi kemudian tidak populer lagi,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Pengembangan destinasi wisata berdaya saing dan berkelanjutan, menurut Frans, amat penting melalui penguatan jejaring serta peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan itu, Direktur Destinasi Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) Agustin Peranginangin mengakui bahwa sinergitas ekosistem pariwisata penting untuk keberhasilan pembangunan.
Dia mengatakan BOB memiliki peran dalam mendukung jejaring dan peningkatan kapasitas ekosistem pariwisata, khususnya di lingkungan Kemenparekraf dan tiga destinasi prioritas di Indonesia.
“Jejaring dan sinergitas ekosistem pariwisata sangat penting untuk keberhasilan pembangunan di tiga kawasan super prioritas. BOB ikut serta mendukung peningkatan kapasitas tersebut,” katanya. (*)
Foto : ANTARA/Luqman Hakim
Sumber : Antara
- Advertisement -
“Kita butuh wisatawan tapi jangan sampai ‘over acting’. Ini perlu kita perkuat kepekaan mengatur wisatawan. Wisatwan harus diatur, baik domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Frans juga meminta destinasi wisata mampu menjaga reputasi sehingga mampu diminati pengunjung baik lokal maupun mancanegara secara berkelanjutan.
“Reputasi destinasi adalah sesuatu yang harus kita pertahankan karena siklus destinasi itu bisa macam-macam. Ada banyak destinasi yang populer pada suatu masa tapi kemudian tidak populer lagi,” katanya.
Pengembangan destinasi wisata berdaya saing dan berkelanjutan, menurut Frans, amat penting melalui penguatan jejaring serta peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan itu, Direktur Destinasi Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) Agustin Peranginangin mengakui bahwa sinergitas ekosistem pariwisata penting untuk keberhasilan pembangunan.
Dia mengatakan BOB memiliki peran dalam mendukung jejaring dan peningkatan kapasitas ekosistem pariwisata, khususnya di lingkungan Kemenparekraf dan tiga destinasi prioritas di Indonesia.
“Jejaring dan sinergitas ekosistem pariwisata sangat penting untuk keberhasilan pembangunan di tiga kawasan super prioritas. BOB ikut serta mendukung peningkatan kapasitas tersebut,” katanya. (*)
Foto : ANTARA/Luqman Hakim
Sumber : Antara
“Kita butuh wisatawan tapi jangan sampai ‘over acting’. Ini perlu kita perkuat kepekaan mengatur wisatawan. Wisatwan harus diatur, baik domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Frans juga meminta destinasi wisata mampu menjaga reputasi sehingga mampu diminati pengunjung baik lokal maupun mancanegara secara berkelanjutan.
“Reputasi destinasi adalah sesuatu yang harus kita pertahankan karena siklus destinasi itu bisa macam-macam. Ada banyak destinasi yang populer pada suatu masa tapi kemudian tidak populer lagi,” katanya.
Pengembangan destinasi wisata berdaya saing dan berkelanjutan, menurut Frans, amat penting melalui penguatan jejaring serta peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan itu, Direktur Destinasi Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) Agustin Peranginangin mengakui bahwa sinergitas ekosistem pariwisata penting untuk keberhasilan pembangunan.
Dia mengatakan BOB memiliki peran dalam mendukung jejaring dan peningkatan kapasitas ekosistem pariwisata, khususnya di lingkungan Kemenparekraf dan tiga destinasi prioritas di Indonesia.
“Jejaring dan sinergitas ekosistem pariwisata sangat penting untuk keberhasilan pembangunan di tiga kawasan super prioritas. BOB ikut serta mendukung peningkatan kapasitas tersebut,” katanya. (*)
Foto : ANTARA/Luqman Hakim
Sumber : Antara