Mobile_AP_Rectangle 1
MADIUN, RADARJEMBER.ID- Ketika lebaran tempat wisata selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, namun suasana di Madiun Umbul Square (MUS) justru sepi pengunjung. Padahal pemerintah pusat membolehkan mudik, namun hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap angka kunjungan ke objek wisata andalan Kabupaten Madiun tersebut.
Afri Handoko, Direktur MUS mengatakan, sejak H+1 sampai H+6 terdapat sekitar tujuh ribu pengunjung.Capaian angka kunjungan wisata MUS itu meleset dari prediksi, padahal pihak MUS memperkirakan tingkat pengunjung sama seperti sebelum pandemi. Tepatnya pada momen Lebaran 2019, jumlah pengunjung berjumlah 13 ribu pengunjung di rentang waktu sama.
‘’Kelihatan bila warga masih terimbas dua tahun pandemi, padahal momen panen kunjungan wisata. Tidak sedeikit warga pelesir memanfaatkan libur panjang. Apalagi, pembatasan mobilitas pada Idul Fitri kali ini tidak seketat dua tahun terakhir. Analisis kami, daya beli dan kondisi masyarakat belum benar-benar pulih setelah dua tahun terimbas pandemi.”ungkap Afri.
Mobile_AP_Rectangle 2
Selama dua tahun beruntun, tempat wisata diminta tutup untuk menekan persebaran Covid-19. Sementara, tingkat kunjungan wisata pada 2022 ini belum normal total meski angkanya sudah lebih baik ketimbang dua tahun sebelumnya. Ia mengatakan, Hal ini bisa juga karena masyarakat lebih mengutamakan silaturahmi karena lama tidak bertemu keluarga.(*)
Penulis:Winardyasto
Fotografer: R.Bagus Rahardi/Jawa Pos Radar Madiun
Sumber Berita: Radar Madiun
- Advertisement -
MADIUN, RADARJEMBER.ID- Ketika lebaran tempat wisata selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, namun suasana di Madiun Umbul Square (MUS) justru sepi pengunjung. Padahal pemerintah pusat membolehkan mudik, namun hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap angka kunjungan ke objek wisata andalan Kabupaten Madiun tersebut.
Afri Handoko, Direktur MUS mengatakan, sejak H+1 sampai H+6 terdapat sekitar tujuh ribu pengunjung.Capaian angka kunjungan wisata MUS itu meleset dari prediksi, padahal pihak MUS memperkirakan tingkat pengunjung sama seperti sebelum pandemi. Tepatnya pada momen Lebaran 2019, jumlah pengunjung berjumlah 13 ribu pengunjung di rentang waktu sama.
‘’Kelihatan bila warga masih terimbas dua tahun pandemi, padahal momen panen kunjungan wisata. Tidak sedeikit warga pelesir memanfaatkan libur panjang. Apalagi, pembatasan mobilitas pada Idul Fitri kali ini tidak seketat dua tahun terakhir. Analisis kami, daya beli dan kondisi masyarakat belum benar-benar pulih setelah dua tahun terimbas pandemi.”ungkap Afri.
Selama dua tahun beruntun, tempat wisata diminta tutup untuk menekan persebaran Covid-19. Sementara, tingkat kunjungan wisata pada 2022 ini belum normal total meski angkanya sudah lebih baik ketimbang dua tahun sebelumnya. Ia mengatakan, Hal ini bisa juga karena masyarakat lebih mengutamakan silaturahmi karena lama tidak bertemu keluarga.(*)
Penulis:Winardyasto
Fotografer: R.Bagus Rahardi/Jawa Pos Radar Madiun
Sumber Berita: Radar Madiun
MADIUN, RADARJEMBER.ID- Ketika lebaran tempat wisata selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, namun suasana di Madiun Umbul Square (MUS) justru sepi pengunjung. Padahal pemerintah pusat membolehkan mudik, namun hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap angka kunjungan ke objek wisata andalan Kabupaten Madiun tersebut.
Afri Handoko, Direktur MUS mengatakan, sejak H+1 sampai H+6 terdapat sekitar tujuh ribu pengunjung.Capaian angka kunjungan wisata MUS itu meleset dari prediksi, padahal pihak MUS memperkirakan tingkat pengunjung sama seperti sebelum pandemi. Tepatnya pada momen Lebaran 2019, jumlah pengunjung berjumlah 13 ribu pengunjung di rentang waktu sama.
‘’Kelihatan bila warga masih terimbas dua tahun pandemi, padahal momen panen kunjungan wisata. Tidak sedeikit warga pelesir memanfaatkan libur panjang. Apalagi, pembatasan mobilitas pada Idul Fitri kali ini tidak seketat dua tahun terakhir. Analisis kami, daya beli dan kondisi masyarakat belum benar-benar pulih setelah dua tahun terimbas pandemi.”ungkap Afri.
Selama dua tahun beruntun, tempat wisata diminta tutup untuk menekan persebaran Covid-19. Sementara, tingkat kunjungan wisata pada 2022 ini belum normal total meski angkanya sudah lebih baik ketimbang dua tahun sebelumnya. Ia mengatakan, Hal ini bisa juga karena masyarakat lebih mengutamakan silaturahmi karena lama tidak bertemu keluarga.(*)
Penulis:Winardyasto
Fotografer: R.Bagus Rahardi/Jawa Pos Radar Madiun
Sumber Berita: Radar Madiun