23.1 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Hobi Berburu Bangunan Tua Demi Konten Horor

Mobile_AP_Rectangle 1

RADARJEMBER.ID – Berburu hal mistis sembari berwisata ke lokasi dan dianggap horor, akhir-akhir ini sangat diminati traveler sekaligus pemburu konten. Selain berwisata, juga belajar sejarah menguak dari sisi misteri. Sekaligus menguji adrenalin.

BACA JUGA : Seekor Sapi Mati Saat Wabup Lumajang Kunjungi Pasar Hewan

Sebagaimana dilakukan Wahyu Aji Nugroho alias Wahyu Waton, 25. Kecintaan terhadap sejarah membuat ia tergerak menggali cerita-cerita mistis di balik bangunan kuno tak berpenghuni, maupun lokasi-lokasi dan dianggap angker dan keramat.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut Aji, dia melakukan ini untuk menikmati wisata melalui cara lain sembari membangun vlog dan melakukan live streamming. Walau pria tersebut mengaku bukan sebagai seorang indigo, serta tidak memiliki memampuan a makhluk astral.

“Aku selalu penasaran terhadap apa saja terutama terhadap hal berbau mistis, khusus tempat angker.Aku biasa mengajak teman saat melakukan ekspedisi memburu bangunan tua, seperti rumah tak kasat mata.”ungkap Aji.

Aji menjelaskan, ia selama ini telah mendatangi berbai tempat seperti di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman. Bank gaib di barat gedung otoritas jasa keuangan dekat Tugu Jogja, banguan kampus mangkrak, bekas stasiun kereta api Sedayu, Bantul.

“Kebetulan aku dari dulu suka sejarah. Menurut aku, berwisata horor tidak melulu dimaknai dari sisi mistis, tetapi dapat menggali cerita-cerita lain dari orang-orang di sekitar lokasi bangunan angker tersebut,” kata dia

.Sebagai warga Jogjakarta, dia memandang tanah Jogja mengandung beragam budaya lekat dengan adat tradisi maupun tempat spiritual dan supranatural. Adanya Keraton Jogjakarta semakin menguatkan lekatnya budaya maupun mitos di balik kota pelajar ini.

Menurutnya, wisata horor semakin tren di kalangan anak muda. Bahkan di jagat maya. Konten-konten horor selalu diminati, sehingga dia menilai tempat-tempat horor berpotensi menumbuhkan pariwisata Jogjakarta.

Berburu konten horor dia lakukan di siang maupun malam hari. Untuk mengurangi rasa takut saat penelusuran, ia biasa melakukannya secara live streaming dan menyapa penggemar kontennya.

Penulis: Winardyasto
Fotografi: Winardyasto
Sumber Berita: Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja

- Advertisement -

RADARJEMBER.ID – Berburu hal mistis sembari berwisata ke lokasi dan dianggap horor, akhir-akhir ini sangat diminati traveler sekaligus pemburu konten. Selain berwisata, juga belajar sejarah menguak dari sisi misteri. Sekaligus menguji adrenalin.

BACA JUGA : Seekor Sapi Mati Saat Wabup Lumajang Kunjungi Pasar Hewan

Sebagaimana dilakukan Wahyu Aji Nugroho alias Wahyu Waton, 25. Kecintaan terhadap sejarah membuat ia tergerak menggali cerita-cerita mistis di balik bangunan kuno tak berpenghuni, maupun lokasi-lokasi dan dianggap angker dan keramat.

Menurut Aji, dia melakukan ini untuk menikmati wisata melalui cara lain sembari membangun vlog dan melakukan live streamming. Walau pria tersebut mengaku bukan sebagai seorang indigo, serta tidak memiliki memampuan a makhluk astral.

“Aku selalu penasaran terhadap apa saja terutama terhadap hal berbau mistis, khusus tempat angker.Aku biasa mengajak teman saat melakukan ekspedisi memburu bangunan tua, seperti rumah tak kasat mata.”ungkap Aji.

Aji menjelaskan, ia selama ini telah mendatangi berbai tempat seperti di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman. Bank gaib di barat gedung otoritas jasa keuangan dekat Tugu Jogja, banguan kampus mangkrak, bekas stasiun kereta api Sedayu, Bantul.

“Kebetulan aku dari dulu suka sejarah. Menurut aku, berwisata horor tidak melulu dimaknai dari sisi mistis, tetapi dapat menggali cerita-cerita lain dari orang-orang di sekitar lokasi bangunan angker tersebut,” kata dia

.Sebagai warga Jogjakarta, dia memandang tanah Jogja mengandung beragam budaya lekat dengan adat tradisi maupun tempat spiritual dan supranatural. Adanya Keraton Jogjakarta semakin menguatkan lekatnya budaya maupun mitos di balik kota pelajar ini.

Menurutnya, wisata horor semakin tren di kalangan anak muda. Bahkan di jagat maya. Konten-konten horor selalu diminati, sehingga dia menilai tempat-tempat horor berpotensi menumbuhkan pariwisata Jogjakarta.

Berburu konten horor dia lakukan di siang maupun malam hari. Untuk mengurangi rasa takut saat penelusuran, ia biasa melakukannya secara live streaming dan menyapa penggemar kontennya.

Penulis: Winardyasto
Fotografi: Winardyasto
Sumber Berita: Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja

RADARJEMBER.ID – Berburu hal mistis sembari berwisata ke lokasi dan dianggap horor, akhir-akhir ini sangat diminati traveler sekaligus pemburu konten. Selain berwisata, juga belajar sejarah menguak dari sisi misteri. Sekaligus menguji adrenalin.

BACA JUGA : Seekor Sapi Mati Saat Wabup Lumajang Kunjungi Pasar Hewan

Sebagaimana dilakukan Wahyu Aji Nugroho alias Wahyu Waton, 25. Kecintaan terhadap sejarah membuat ia tergerak menggali cerita-cerita mistis di balik bangunan kuno tak berpenghuni, maupun lokasi-lokasi dan dianggap angker dan keramat.

Menurut Aji, dia melakukan ini untuk menikmati wisata melalui cara lain sembari membangun vlog dan melakukan live streamming. Walau pria tersebut mengaku bukan sebagai seorang indigo, serta tidak memiliki memampuan a makhluk astral.

“Aku selalu penasaran terhadap apa saja terutama terhadap hal berbau mistis, khusus tempat angker.Aku biasa mengajak teman saat melakukan ekspedisi memburu bangunan tua, seperti rumah tak kasat mata.”ungkap Aji.

Aji menjelaskan, ia selama ini telah mendatangi berbai tempat seperti di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman. Bank gaib di barat gedung otoritas jasa keuangan dekat Tugu Jogja, banguan kampus mangkrak, bekas stasiun kereta api Sedayu, Bantul.

“Kebetulan aku dari dulu suka sejarah. Menurut aku, berwisata horor tidak melulu dimaknai dari sisi mistis, tetapi dapat menggali cerita-cerita lain dari orang-orang di sekitar lokasi bangunan angker tersebut,” kata dia

.Sebagai warga Jogjakarta, dia memandang tanah Jogja mengandung beragam budaya lekat dengan adat tradisi maupun tempat spiritual dan supranatural. Adanya Keraton Jogjakarta semakin menguatkan lekatnya budaya maupun mitos di balik kota pelajar ini.

Menurutnya, wisata horor semakin tren di kalangan anak muda. Bahkan di jagat maya. Konten-konten horor selalu diminati, sehingga dia menilai tempat-tempat horor berpotensi menumbuhkan pariwisata Jogjakarta.

Berburu konten horor dia lakukan di siang maupun malam hari. Untuk mengurangi rasa takut saat penelusuran, ia biasa melakukannya secara live streaming dan menyapa penggemar kontennya.

Penulis: Winardyasto
Fotografi: Winardyasto
Sumber Berita: Elang Kharisma Dewangga/Radar Jogja

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca