Mobile_AP_Rectangle 1
Saat itu Eltinus bertugas sebagai bupati di Mimika. Selain itu, Wahyu pernah menyidangkan praperadilan eks Bupati Pasuruan Dade Angga. Kedua gugatan praperadilan tersebut ditolak Wahyu. Mengacu pada profil Wahyu, ketua majelis hakim yang mengadili kasus Sambo cs itu punya pengalaman panjang di daerah.
Wahyu diketahui mengawali karier hakim pada 2008. Ketika itu, dia menjadi hakim di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai Karimun. Selanjutnya, pada 2012 Wahyu tercatat menjabat wakil ketua PN Pasarwajo. Pernah menjadi ketua Pengadilan Tinggi (PT) Samarinda (2017), ketua PT Surabaya (2018), ketua PT Pekanbaru (2019), serta ketua PT Denpasar (2022).
Setelah bertahun-tahun berkarier di daerah, sejak Maret tahun lalu Wahyu berkarier di Jakarta dan menjabat wakil ketua PN Jakarta Selatan. Pengalaman di daerah tersebut, menurut pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, menjadi salah satu parameter seorang hakim dari daerah bisa berkarier di ibu kota.
Mobile_AP_Rectangle 2
”Jadi, bisa dibilang semua hakim di Jakarta itu memang berpengalaman.”kata Fickar. Namun, Fickar menyebut pengalaman itu tidak melulu bisa menjadi patokan. Sebab, tidak ada bisa menjamin apakah seorang hakim berpengalaman di daerah bisa mempertahankan integritasnya ketika bertugas di Jakarta.
”Kalau dia (hakim, Red) bisa mempertahankan integritasnya, tentu semua intervensi dan pengaruh di luar fakta hukum bisa disingkirkan,” lanjutnya. Selama memimpin sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua, hakim Wahyu beberapa kali menunjukkan ketegasannya.
- Advertisement -
Saat itu Eltinus bertugas sebagai bupati di Mimika. Selain itu, Wahyu pernah menyidangkan praperadilan eks Bupati Pasuruan Dade Angga. Kedua gugatan praperadilan tersebut ditolak Wahyu. Mengacu pada profil Wahyu, ketua majelis hakim yang mengadili kasus Sambo cs itu punya pengalaman panjang di daerah.
Wahyu diketahui mengawali karier hakim pada 2008. Ketika itu, dia menjadi hakim di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai Karimun. Selanjutnya, pada 2012 Wahyu tercatat menjabat wakil ketua PN Pasarwajo. Pernah menjadi ketua Pengadilan Tinggi (PT) Samarinda (2017), ketua PT Surabaya (2018), ketua PT Pekanbaru (2019), serta ketua PT Denpasar (2022).
Setelah bertahun-tahun berkarier di daerah, sejak Maret tahun lalu Wahyu berkarier di Jakarta dan menjabat wakil ketua PN Jakarta Selatan. Pengalaman di daerah tersebut, menurut pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, menjadi salah satu parameter seorang hakim dari daerah bisa berkarier di ibu kota.
”Jadi, bisa dibilang semua hakim di Jakarta itu memang berpengalaman.”kata Fickar. Namun, Fickar menyebut pengalaman itu tidak melulu bisa menjadi patokan. Sebab, tidak ada bisa menjamin apakah seorang hakim berpengalaman di daerah bisa mempertahankan integritasnya ketika bertugas di Jakarta.
”Kalau dia (hakim, Red) bisa mempertahankan integritasnya, tentu semua intervensi dan pengaruh di luar fakta hukum bisa disingkirkan,” lanjutnya. Selama memimpin sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua, hakim Wahyu beberapa kali menunjukkan ketegasannya.
Saat itu Eltinus bertugas sebagai bupati di Mimika. Selain itu, Wahyu pernah menyidangkan praperadilan eks Bupati Pasuruan Dade Angga. Kedua gugatan praperadilan tersebut ditolak Wahyu. Mengacu pada profil Wahyu, ketua majelis hakim yang mengadili kasus Sambo cs itu punya pengalaman panjang di daerah.
Wahyu diketahui mengawali karier hakim pada 2008. Ketika itu, dia menjadi hakim di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai Karimun. Selanjutnya, pada 2012 Wahyu tercatat menjabat wakil ketua PN Pasarwajo. Pernah menjadi ketua Pengadilan Tinggi (PT) Samarinda (2017), ketua PT Surabaya (2018), ketua PT Pekanbaru (2019), serta ketua PT Denpasar (2022).
Setelah bertahun-tahun berkarier di daerah, sejak Maret tahun lalu Wahyu berkarier di Jakarta dan menjabat wakil ketua PN Jakarta Selatan. Pengalaman di daerah tersebut, menurut pakar hukum pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, menjadi salah satu parameter seorang hakim dari daerah bisa berkarier di ibu kota.
”Jadi, bisa dibilang semua hakim di Jakarta itu memang berpengalaman.”kata Fickar. Namun, Fickar menyebut pengalaman itu tidak melulu bisa menjadi patokan. Sebab, tidak ada bisa menjamin apakah seorang hakim berpengalaman di daerah bisa mempertahankan integritasnya ketika bertugas di Jakarta.
”Kalau dia (hakim, Red) bisa mempertahankan integritasnya, tentu semua intervensi dan pengaruh di luar fakta hukum bisa disingkirkan,” lanjutnya. Selama memimpin sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua, hakim Wahyu beberapa kali menunjukkan ketegasannya.