29 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Risih Dimintai Uang Tega Habisi Sahabat Sendiri

Mobile_AP_Rectangle 1

JOGJAKARTA, RADARTJEMBER.ID-Kedua sahabat tersebut, sempat melakukan duel senjata tajam sebelum KATM meregang nyawa.Peristiwa duel maut terjadi didorong atas kekesalan tersangka KP terhadap korban. Sebab, korban kerap kali meminta uang.

“Tiga kali dipalak dengan total Rp 20 ribu,” ungkap KP saat memberikan keterangan di Mapolresta Sleman, kemarin. Pitu M.Saifudin,Kaur Bin Ops (KBO) Reserse Kriminal Polresta Sleman menuturkan, untuk mengungkapkan rasa kesalnya, tersangka mendatangi sahabatnya.

Dengan maksud mengetahui alasan memalak.Entah malah mereka itu sepakat melakukan adu duel. Semula KP mengajak duel motor. “Karena korban tak punya joki, lalu diputuskan duel tangan kosong.”terang Saifudin..

Mobile_AP_Rectangle 2

Kemudian KP mengirimkan pesan WhatsApp kepada korban pada Jumat (3/3) untuk bertemu di rumah saksi. Keesokan harinya, KP dan korban bertemu di rumah saksi sekitar pukul 20.00.Sebelum duel terjadi, korban meninggalkan lokasi mencari senjata tajam.

Aksi duel ini hampir gagal. Sebab hingga pukul 02.00 korban belum kembali. Namun keterangan tersangka, saat di hubungi korban menolak adu duel dibatalkan. Pada pukul 03.15 korban datang ke rumah saksi dengan membawa senjata tajam.

Awalnya, korban melempar botol berisi bensin  disulut api, lantas dilanjutkan dengan saling sabet senjata tajam. Dengan kesepakatan jika salah satu terjatuh, tidak boleh dibacok. “Yen ono sing tibo ora enthuk di bacok, yen ono sing muni wes berarti rampung bar kui damai.”jelas dia.

Aksi sabet senjata tajam dilakukan di lahan kosong selatan Pabrik GKBI atau belakang Mako Kodim Sleman. Saat itu korban membawa dua senjata celurit dan pedang sedangkan tersangka membawa celurit.

Ketika empat kali ayunan, celurit tersangka sudah mengenai tubuh korban. Melihat kejadian itu, tersangka menyudahi aksinya. “Setelah itu mereka berpelukan dan bersama-sama ke RSUD Sleman untuk memeriksakan diri,” jelasnya.

Namun, sesampainya di ruang IGD, korban meregang nyawa. Merasa bersalah KP menyerahkan diri ke polisi dengan diantar masyarakat tempat tinggalnya.Adapun barang bukti disita berupadua celurit, satu pedang, pakaian korban dan botol kosong.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Meitika Candra Lantiva/Jawa Pos Radar Jogja

Sumber Berita:Jawa Pos Radar Jogja

- Advertisement -

JOGJAKARTA, RADARTJEMBER.ID-Kedua sahabat tersebut, sempat melakukan duel senjata tajam sebelum KATM meregang nyawa.Peristiwa duel maut terjadi didorong atas kekesalan tersangka KP terhadap korban. Sebab, korban kerap kali meminta uang.

“Tiga kali dipalak dengan total Rp 20 ribu,” ungkap KP saat memberikan keterangan di Mapolresta Sleman, kemarin. Pitu M.Saifudin,Kaur Bin Ops (KBO) Reserse Kriminal Polresta Sleman menuturkan, untuk mengungkapkan rasa kesalnya, tersangka mendatangi sahabatnya.

Dengan maksud mengetahui alasan memalak.Entah malah mereka itu sepakat melakukan adu duel. Semula KP mengajak duel motor. “Karena korban tak punya joki, lalu diputuskan duel tangan kosong.”terang Saifudin..

Kemudian KP mengirimkan pesan WhatsApp kepada korban pada Jumat (3/3) untuk bertemu di rumah saksi. Keesokan harinya, KP dan korban bertemu di rumah saksi sekitar pukul 20.00.Sebelum duel terjadi, korban meninggalkan lokasi mencari senjata tajam.

Aksi duel ini hampir gagal. Sebab hingga pukul 02.00 korban belum kembali. Namun keterangan tersangka, saat di hubungi korban menolak adu duel dibatalkan. Pada pukul 03.15 korban datang ke rumah saksi dengan membawa senjata tajam.

Awalnya, korban melempar botol berisi bensin  disulut api, lantas dilanjutkan dengan saling sabet senjata tajam. Dengan kesepakatan jika salah satu terjatuh, tidak boleh dibacok. “Yen ono sing tibo ora enthuk di bacok, yen ono sing muni wes berarti rampung bar kui damai.”jelas dia.

Aksi sabet senjata tajam dilakukan di lahan kosong selatan Pabrik GKBI atau belakang Mako Kodim Sleman. Saat itu korban membawa dua senjata celurit dan pedang sedangkan tersangka membawa celurit.

Ketika empat kali ayunan, celurit tersangka sudah mengenai tubuh korban. Melihat kejadian itu, tersangka menyudahi aksinya. “Setelah itu mereka berpelukan dan bersama-sama ke RSUD Sleman untuk memeriksakan diri,” jelasnya.

Namun, sesampainya di ruang IGD, korban meregang nyawa. Merasa bersalah KP menyerahkan diri ke polisi dengan diantar masyarakat tempat tinggalnya.Adapun barang bukti disita berupadua celurit, satu pedang, pakaian korban dan botol kosong.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Meitika Candra Lantiva/Jawa Pos Radar Jogja

Sumber Berita:Jawa Pos Radar Jogja

JOGJAKARTA, RADARTJEMBER.ID-Kedua sahabat tersebut, sempat melakukan duel senjata tajam sebelum KATM meregang nyawa.Peristiwa duel maut terjadi didorong atas kekesalan tersangka KP terhadap korban. Sebab, korban kerap kali meminta uang.

“Tiga kali dipalak dengan total Rp 20 ribu,” ungkap KP saat memberikan keterangan di Mapolresta Sleman, kemarin. Pitu M.Saifudin,Kaur Bin Ops (KBO) Reserse Kriminal Polresta Sleman menuturkan, untuk mengungkapkan rasa kesalnya, tersangka mendatangi sahabatnya.

Dengan maksud mengetahui alasan memalak.Entah malah mereka itu sepakat melakukan adu duel. Semula KP mengajak duel motor. “Karena korban tak punya joki, lalu diputuskan duel tangan kosong.”terang Saifudin..

Kemudian KP mengirimkan pesan WhatsApp kepada korban pada Jumat (3/3) untuk bertemu di rumah saksi. Keesokan harinya, KP dan korban bertemu di rumah saksi sekitar pukul 20.00.Sebelum duel terjadi, korban meninggalkan lokasi mencari senjata tajam.

Aksi duel ini hampir gagal. Sebab hingga pukul 02.00 korban belum kembali. Namun keterangan tersangka, saat di hubungi korban menolak adu duel dibatalkan. Pada pukul 03.15 korban datang ke rumah saksi dengan membawa senjata tajam.

Awalnya, korban melempar botol berisi bensin  disulut api, lantas dilanjutkan dengan saling sabet senjata tajam. Dengan kesepakatan jika salah satu terjatuh, tidak boleh dibacok. “Yen ono sing tibo ora enthuk di bacok, yen ono sing muni wes berarti rampung bar kui damai.”jelas dia.

Aksi sabet senjata tajam dilakukan di lahan kosong selatan Pabrik GKBI atau belakang Mako Kodim Sleman. Saat itu korban membawa dua senjata celurit dan pedang sedangkan tersangka membawa celurit.

Ketika empat kali ayunan, celurit tersangka sudah mengenai tubuh korban. Melihat kejadian itu, tersangka menyudahi aksinya. “Setelah itu mereka berpelukan dan bersama-sama ke RSUD Sleman untuk memeriksakan diri,” jelasnya.

Namun, sesampainya di ruang IGD, korban meregang nyawa. Merasa bersalah KP menyerahkan diri ke polisi dengan diantar masyarakat tempat tinggalnya.Adapun barang bukti disita berupadua celurit, satu pedang, pakaian korban dan botol kosong.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Meitika Candra Lantiva/Jawa Pos Radar Jogja

Sumber Berita:Jawa Pos Radar Jogja

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca