27.2 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Kebaya Jadi Identitas Bangsa Diakui UNESCO

Mobile_AP_Rectangle 1

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) bersama dengan komunitas pelestari budaya di antaranya Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND), Yayasan Kebudayaan Rancage, dan Seluas Tanah Merah (STM) menggelar peluncuran laman Tradisi Kebaya.

Jadi Gudang Wisata, Enam Destinasi di Indonesia Wajib Dikunjungi

Peluncuran Situs tersebut diklaim merupakan sebuah dukungan terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO yang diputuskan pada Kongres Berkebaya Nasional yang diselenggarakan oleh PBI pada 5 dan 6 April 2021 silam. Salah satu keputusan kongres tersebut adalah akan mengusung Busana Kebaya untuk diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO.

Mobile_AP_Rectangle 2

Tidak itu saja, komunitas pelestari budaya tersebut juga mendorong agar pemerintah berkenan menetapkan Hari Berkebaya Nasional. Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya kebaya dan itu bukti bahwa kebaya semakin digemari dan bisa bertahan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini..

Selain didukung oleh komunitas pelestari budaya, gerakan Kebaya Goes to Unesco juga mendapatkan dukungan dari sosok pekerja seni ternama Indonesia, Dian Sastrowardoyo. Menurutnya hal ini penting untuk bisa melestarikan Kebaya sehingga bisa diakui di kancah Internasional.

Dian pun mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan kebudayaan Nusantara.“Mari kita lestarikan kebaya menjadi warisan luhur Bangsa dan turut bangga menjadikan bagian dari warisan budaya tak benda dari Indonesia untuk dunia, jadi untuk wanita Indonesia jangan malu untuk memakai busana tersebut” ungkap Dian.

Situs Tradisi Kebaya sendiri itu memuat beragam informasi mengenai sejarah dan artikel terkait pembahasan tentang jenis-jenis kebaya. Semua orang bisa ikut terlibat dalam gerakan kebaya, melalui cara berfoto menggunakan kebaya dan mengunggah foto tersebut ke dalam aplikasi tersedia.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono
Foto:Dery Ridwansah/Jawa pos.com
Sumber Berita:jawapos.com

- Advertisement -

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) bersama dengan komunitas pelestari budaya di antaranya Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND), Yayasan Kebudayaan Rancage, dan Seluas Tanah Merah (STM) menggelar peluncuran laman Tradisi Kebaya.

Jadi Gudang Wisata, Enam Destinasi di Indonesia Wajib Dikunjungi

Peluncuran Situs tersebut diklaim merupakan sebuah dukungan terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO yang diputuskan pada Kongres Berkebaya Nasional yang diselenggarakan oleh PBI pada 5 dan 6 April 2021 silam. Salah satu keputusan kongres tersebut adalah akan mengusung Busana Kebaya untuk diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO.

Tidak itu saja, komunitas pelestari budaya tersebut juga mendorong agar pemerintah berkenan menetapkan Hari Berkebaya Nasional. Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya kebaya dan itu bukti bahwa kebaya semakin digemari dan bisa bertahan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini..

Selain didukung oleh komunitas pelestari budaya, gerakan Kebaya Goes to Unesco juga mendapatkan dukungan dari sosok pekerja seni ternama Indonesia, Dian Sastrowardoyo. Menurutnya hal ini penting untuk bisa melestarikan Kebaya sehingga bisa diakui di kancah Internasional.

Dian pun mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan kebudayaan Nusantara.“Mari kita lestarikan kebaya menjadi warisan luhur Bangsa dan turut bangga menjadikan bagian dari warisan budaya tak benda dari Indonesia untuk dunia, jadi untuk wanita Indonesia jangan malu untuk memakai busana tersebut” ungkap Dian.

Situs Tradisi Kebaya sendiri itu memuat beragam informasi mengenai sejarah dan artikel terkait pembahasan tentang jenis-jenis kebaya. Semua orang bisa ikut terlibat dalam gerakan kebaya, melalui cara berfoto menggunakan kebaya dan mengunggah foto tersebut ke dalam aplikasi tersedia.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono
Foto:Dery Ridwansah/Jawa pos.com
Sumber Berita:jawapos.com

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) bersama dengan komunitas pelestari budaya di antaranya Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND), Yayasan Kebudayaan Rancage, dan Seluas Tanah Merah (STM) menggelar peluncuran laman Tradisi Kebaya.

Jadi Gudang Wisata, Enam Destinasi di Indonesia Wajib Dikunjungi

Peluncuran Situs tersebut diklaim merupakan sebuah dukungan terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO yang diputuskan pada Kongres Berkebaya Nasional yang diselenggarakan oleh PBI pada 5 dan 6 April 2021 silam. Salah satu keputusan kongres tersebut adalah akan mengusung Busana Kebaya untuk diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda ke UNESCO.

Tidak itu saja, komunitas pelestari budaya tersebut juga mendorong agar pemerintah berkenan menetapkan Hari Berkebaya Nasional. Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya kebaya dan itu bukti bahwa kebaya semakin digemari dan bisa bertahan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini..

Selain didukung oleh komunitas pelestari budaya, gerakan Kebaya Goes to Unesco juga mendapatkan dukungan dari sosok pekerja seni ternama Indonesia, Dian Sastrowardoyo. Menurutnya hal ini penting untuk bisa melestarikan Kebaya sehingga bisa diakui di kancah Internasional.

Dian pun mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam melestarikan kebudayaan Nusantara.“Mari kita lestarikan kebaya menjadi warisan luhur Bangsa dan turut bangga menjadikan bagian dari warisan budaya tak benda dari Indonesia untuk dunia, jadi untuk wanita Indonesia jangan malu untuk memakai busana tersebut” ungkap Dian.

Situs Tradisi Kebaya sendiri itu memuat beragam informasi mengenai sejarah dan artikel terkait pembahasan tentang jenis-jenis kebaya. Semua orang bisa ikut terlibat dalam gerakan kebaya, melalui cara berfoto menggunakan kebaya dan mengunggah foto tersebut ke dalam aplikasi tersedia.(*)

Editor:Winardyasto HariKirono
Foto:Dery Ridwansah/Jawa pos.com
Sumber Berita:jawapos.com

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca