25.9 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Pelajar SMP  Negeri 11 Surabaya Alami Gegar Otak Jadi Korban Tawuran

Mobile_AP_Rectangle 1

Sementara itu, Iptu Doni Setiawan, Kanitreskrim Polsek Semampir mengatakan, kasus itu tengah diselidiki. Petugas sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi seperti warga dan pihak sekolah.

Dari hasil pengumpulan keterangan sementara, patah tangan kiri dialami korban bukan karena dikeroyok. Penyebabnya, korban ditabrak sepeda motor yang sedang melintas di Jalan Sawah Pulo.

”Itu dilakukan korban saat hendak mencoba kabur dari pengeroyokan. Korban menabrakkan diri ke sepeda motor yang melintas. Korban jatuh ke kiri dan mengalami patah tulang,” jelas Doni di Mapolsek Semampir.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain meminta keterangan para saksi, polisi memeriksa TKP pengeroyokan. Doni menuturkan, saat ini korban belum bisa dimintai keterangan. Sebab, Darma masih lemas dan tengah mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Sementara itu, Sri Widowati, Kepala SMPN 11 Surabaya menegaskan bahwa pihaknya telah memediasi keluarga korban dan keluarga anak diduga mengeroyok Darma. Aksi baku hantam itu disebabkan perseteruan antara korban dan seorang siswa yang merupakan adik kelas korban.

Pihak sekolah tidak mengetahui secara pasti persoalan Darma dan adik kelasnya itu. Menurut Wido, sapaan akrab Sri Widowati, Darma lebih dulu memukul adik kelasnya tersebut. Karena tidak terima, yang dipukul lantas mengadu ke kakaknya.

”Jadi, yang mulai perseteruan itu Darma. Dia yang mulai memukul adik kelasnya,” ungkap Wido. Agar permasalahan itu segera selesai, pemeriksaan terhadap siswa lain tengah berjalan. Wido berharap masalah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.(*)

 

Editor:Winardyasto HariKirono

Ilustrasi:Dok Jawa Pos

Sumber Berita:jawapos.com

 

 

 

 

- Advertisement -

Sementara itu, Iptu Doni Setiawan, Kanitreskrim Polsek Semampir mengatakan, kasus itu tengah diselidiki. Petugas sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi seperti warga dan pihak sekolah.

Dari hasil pengumpulan keterangan sementara, patah tangan kiri dialami korban bukan karena dikeroyok. Penyebabnya, korban ditabrak sepeda motor yang sedang melintas di Jalan Sawah Pulo.

”Itu dilakukan korban saat hendak mencoba kabur dari pengeroyokan. Korban menabrakkan diri ke sepeda motor yang melintas. Korban jatuh ke kiri dan mengalami patah tulang,” jelas Doni di Mapolsek Semampir.

Selain meminta keterangan para saksi, polisi memeriksa TKP pengeroyokan. Doni menuturkan, saat ini korban belum bisa dimintai keterangan. Sebab, Darma masih lemas dan tengah mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Sementara itu, Sri Widowati, Kepala SMPN 11 Surabaya menegaskan bahwa pihaknya telah memediasi keluarga korban dan keluarga anak diduga mengeroyok Darma. Aksi baku hantam itu disebabkan perseteruan antara korban dan seorang siswa yang merupakan adik kelas korban.

Pihak sekolah tidak mengetahui secara pasti persoalan Darma dan adik kelasnya itu. Menurut Wido, sapaan akrab Sri Widowati, Darma lebih dulu memukul adik kelasnya tersebut. Karena tidak terima, yang dipukul lantas mengadu ke kakaknya.

”Jadi, yang mulai perseteruan itu Darma. Dia yang mulai memukul adik kelasnya,” ungkap Wido. Agar permasalahan itu segera selesai, pemeriksaan terhadap siswa lain tengah berjalan. Wido berharap masalah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.(*)

 

Editor:Winardyasto HariKirono

Ilustrasi:Dok Jawa Pos

Sumber Berita:jawapos.com

 

 

 

 

Sementara itu, Iptu Doni Setiawan, Kanitreskrim Polsek Semampir mengatakan, kasus itu tengah diselidiki. Petugas sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi seperti warga dan pihak sekolah.

Dari hasil pengumpulan keterangan sementara, patah tangan kiri dialami korban bukan karena dikeroyok. Penyebabnya, korban ditabrak sepeda motor yang sedang melintas di Jalan Sawah Pulo.

”Itu dilakukan korban saat hendak mencoba kabur dari pengeroyokan. Korban menabrakkan diri ke sepeda motor yang melintas. Korban jatuh ke kiri dan mengalami patah tulang,” jelas Doni di Mapolsek Semampir.

Selain meminta keterangan para saksi, polisi memeriksa TKP pengeroyokan. Doni menuturkan, saat ini korban belum bisa dimintai keterangan. Sebab, Darma masih lemas dan tengah mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Sementara itu, Sri Widowati, Kepala SMPN 11 Surabaya menegaskan bahwa pihaknya telah memediasi keluarga korban dan keluarga anak diduga mengeroyok Darma. Aksi baku hantam itu disebabkan perseteruan antara korban dan seorang siswa yang merupakan adik kelas korban.

Pihak sekolah tidak mengetahui secara pasti persoalan Darma dan adik kelasnya itu. Menurut Wido, sapaan akrab Sri Widowati, Darma lebih dulu memukul adik kelasnya tersebut. Karena tidak terima, yang dipukul lantas mengadu ke kakaknya.

”Jadi, yang mulai perseteruan itu Darma. Dia yang mulai memukul adik kelasnya,” ungkap Wido. Agar permasalahan itu segera selesai, pemeriksaan terhadap siswa lain tengah berjalan. Wido berharap masalah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.(*)

 

Editor:Winardyasto HariKirono

Ilustrasi:Dok Jawa Pos

Sumber Berita:jawapos.com

 

 

 

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca