30.5 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Pelepasan Ekspor Pisang Kepok di Kutai Timur Dilakukan Presiden Jokowi

Mobile_AP_Rectangle 1

Samarinda, RADARJEMBER.ID – Ekspor pisang kepok dari Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan tujuan ke beberapa negara menjelang akhir September 2022, dijadwalkan dilepas Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.

BACA JUGA : Kendalikan Inflasi dan Kenaikan Harga, Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Murah

“Presiden Jokowi akan mengunjungi Kabupaten Kutai Timur pada September ini,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman di Samarinda.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ardiansyah menjelaskan agenda utama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kutim adalah untuk bertemu dengan para petani binaan Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) di Kecamatan Kaubun.

Diketahui, Kabupaten Kutim telah menjadi sentra pengembangan komoditas pisang kepok. Tidak hanya itu, Kutim kini juga dikenal sebagai daerah pengekspor pisang kepok varietas lokal, ke beberapa negara di Asia dan Eropa dengan omzet miliaran rupiah.

Ardiansyah Sulaiman mengatakan, Jokowi tertarik berkunjung ke Bumi Untung Banua ini, untuk memantau aktivitas ekspor pisang dari petani lokal.

“Pengiriman pisang kepok kita di Kutim sudah melampaui target dari yang ditetapkan,” katanya.

Bupati Kutim mengatakan, Presiden Jokowi memang sempat menargetkan, agar Kutim mampu mengekspor pisang kepok, minimal satu kali setiap tiga bulan. Faktanya, Kutim mampu melampaui target tersebut, dengan aktivitas ekspor lebih dari sekali per tiga bulan.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga September 2021, Koperasi TBM Kecamatan Kaubun yang mengelola hasil pertanian pisang kepok, telah berhasil mengekspor sebanyak 865 ton pisang. Dengan omzet mencapai Rp 12,512 miliar.

Pengiriman terbanyak terjadi pada Agustus dan September, mencapai 160 ton dengan tujuan ekspor ke Kanada. Nilai transaksinya, mencapai Rp 3,840 miliar.

Lahan tanam pisang kepok di Kecamatan Kaubun dikembangkan di atas lahan seluas kurang lebih 1.700 hektare (ha) yang dikelola oleh Koperasi TBM.

Pemkab Kutim mengklaim, setiap bulannya para petani di Kecamatan Kaubun rata-rata mampu mendistribusikan sebanyak 96,1 ton pisang kepok ke lima negara. Di antaranya seperti Kanada, Malaysia, Pakistan, Yunani, dan Taiwan. (*)

Editor : Yerri Arintoko Aji

Foto : Humas Pemkab Kutim

Sumber Berita : Antara

- Advertisement -

Samarinda, RADARJEMBER.ID – Ekspor pisang kepok dari Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan tujuan ke beberapa negara menjelang akhir September 2022, dijadwalkan dilepas Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.

BACA JUGA : Kendalikan Inflasi dan Kenaikan Harga, Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Murah

“Presiden Jokowi akan mengunjungi Kabupaten Kutai Timur pada September ini,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman di Samarinda.

Ardiansyah menjelaskan agenda utama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kutim adalah untuk bertemu dengan para petani binaan Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) di Kecamatan Kaubun.

Diketahui, Kabupaten Kutim telah menjadi sentra pengembangan komoditas pisang kepok. Tidak hanya itu, Kutim kini juga dikenal sebagai daerah pengekspor pisang kepok varietas lokal, ke beberapa negara di Asia dan Eropa dengan omzet miliaran rupiah.

Ardiansyah Sulaiman mengatakan, Jokowi tertarik berkunjung ke Bumi Untung Banua ini, untuk memantau aktivitas ekspor pisang dari petani lokal.

“Pengiriman pisang kepok kita di Kutim sudah melampaui target dari yang ditetapkan,” katanya.

Bupati Kutim mengatakan, Presiden Jokowi memang sempat menargetkan, agar Kutim mampu mengekspor pisang kepok, minimal satu kali setiap tiga bulan. Faktanya, Kutim mampu melampaui target tersebut, dengan aktivitas ekspor lebih dari sekali per tiga bulan.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga September 2021, Koperasi TBM Kecamatan Kaubun yang mengelola hasil pertanian pisang kepok, telah berhasil mengekspor sebanyak 865 ton pisang. Dengan omzet mencapai Rp 12,512 miliar.

Pengiriman terbanyak terjadi pada Agustus dan September, mencapai 160 ton dengan tujuan ekspor ke Kanada. Nilai transaksinya, mencapai Rp 3,840 miliar.

Lahan tanam pisang kepok di Kecamatan Kaubun dikembangkan di atas lahan seluas kurang lebih 1.700 hektare (ha) yang dikelola oleh Koperasi TBM.

Pemkab Kutim mengklaim, setiap bulannya para petani di Kecamatan Kaubun rata-rata mampu mendistribusikan sebanyak 96,1 ton pisang kepok ke lima negara. Di antaranya seperti Kanada, Malaysia, Pakistan, Yunani, dan Taiwan. (*)

Editor : Yerri Arintoko Aji

Foto : Humas Pemkab Kutim

Sumber Berita : Antara

Samarinda, RADARJEMBER.ID – Ekspor pisang kepok dari Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan tujuan ke beberapa negara menjelang akhir September 2022, dijadwalkan dilepas Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.

BACA JUGA : Kendalikan Inflasi dan Kenaikan Harga, Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Murah

“Presiden Jokowi akan mengunjungi Kabupaten Kutai Timur pada September ini,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman di Samarinda.

Ardiansyah menjelaskan agenda utama kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kutim adalah untuk bertemu dengan para petani binaan Koperasi Taruna Bina Mandiri (TBM) di Kecamatan Kaubun.

Diketahui, Kabupaten Kutim telah menjadi sentra pengembangan komoditas pisang kepok. Tidak hanya itu, Kutim kini juga dikenal sebagai daerah pengekspor pisang kepok varietas lokal, ke beberapa negara di Asia dan Eropa dengan omzet miliaran rupiah.

Ardiansyah Sulaiman mengatakan, Jokowi tertarik berkunjung ke Bumi Untung Banua ini, untuk memantau aktivitas ekspor pisang dari petani lokal.

“Pengiriman pisang kepok kita di Kutim sudah melampaui target dari yang ditetapkan,” katanya.

Bupati Kutim mengatakan, Presiden Jokowi memang sempat menargetkan, agar Kutim mampu mengekspor pisang kepok, minimal satu kali setiap tiga bulan. Faktanya, Kutim mampu melampaui target tersebut, dengan aktivitas ekspor lebih dari sekali per tiga bulan.

Berdasarkan data yang dihimpun sejak Januari hingga September 2021, Koperasi TBM Kecamatan Kaubun yang mengelola hasil pertanian pisang kepok, telah berhasil mengekspor sebanyak 865 ton pisang. Dengan omzet mencapai Rp 12,512 miliar.

Pengiriman terbanyak terjadi pada Agustus dan September, mencapai 160 ton dengan tujuan ekspor ke Kanada. Nilai transaksinya, mencapai Rp 3,840 miliar.

Lahan tanam pisang kepok di Kecamatan Kaubun dikembangkan di atas lahan seluas kurang lebih 1.700 hektare (ha) yang dikelola oleh Koperasi TBM.

Pemkab Kutim mengklaim, setiap bulannya para petani di Kecamatan Kaubun rata-rata mampu mendistribusikan sebanyak 96,1 ton pisang kepok ke lima negara. Di antaranya seperti Kanada, Malaysia, Pakistan, Yunani, dan Taiwan. (*)

Editor : Yerri Arintoko Aji

Foto : Humas Pemkab Kutim

Sumber Berita : Antara

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca