30.5 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Bermula Kenduri Desa Kini Jadi Sajian Tontonan Wisata

Mobile_AP_Rectangle 1

JOGJAKARTA, RADARJEMBER.ID – Peringatan hari jadi ke-99 Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Bantul berlangsung meriah kemarin (7/ 8). Ribuan warga di Padukuhan Neco, Kalurahan Sabdodadi turut andil dalam kegiatan tersebut.

BACA JUGA : Aplikasi Layanan Jember Eror hingga Rating Buruk, Pemborosan Uang Negara?

Kegiatannya pun beragam, mulai dari kirab budaya hingga pawai andong yang ditunggangi para pejabat.Lurah Sabdodadi Siti Fatimah mengatakan, adat kenduri ageng memperingati hari jadi desa memang sudah menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat Kalurahan Sabdodadi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Namun dalam peringatan yang ke-99 tahun ini menurutnya memang cukup spesial dibandingkan sebelumnya, karena angkanya sama dengan Asmaul Husna.Lebih dari itu, Siti mengungkapkan bahwa kegiatan itu diikuti oleh ribuan masyarakat.

Harapannya jadi momentum untuk mengenalkan potensi dari lima wilayah di Padukuhan Neco. Khususnya potensi di bidang wisata budaya masyarakat yang nantinya dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Kalurahan Sabdodadi.

“Harapan kami dengan kenduri ageng ini nantinya potensi di lima padukuhan akan semakin dikenal. Yang nantinya dipadukan menjadi paket wisata budaya,” ujar Siti saat ditemui di sela kegiatan.

Terkait dengan bentuk kegiatannya sendiri, pantauan Radar Jogja di lokasi kenduri ageng memang berlangsung meriah. Ribuan masyarakat tumplek blek di wilayah kalurahan dengan mengenakan pakaian adat serta busana unik lainnya.

Dalam kirab tersebut masing-masing kelompok saling menampilkan potensinya masing-masing. Mulai dari bregodo, tarian, reog hingga gunungan.Selain itu, adapula agenda unik berupa pawai kereta kuda atau andong yang ditunggangi oleh para pejabat.

Adapun tamu undangan yang dihadirkan diantaranya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo, Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo serta pejabat lain di pemerintah kabupaten Bantul dan Keraton Jogja.

Dalam kegiatan tersebut, GKR Hemas dalam sambutannya menyampaikan, bahwa merti dusun merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Jogja. Namun, disamping itu juga dapat menjadi salah satu momentum untuk meningkatkan potensi di bidang pariwisata budaya.

Potensi pariwisata budaya itu menurutnya harus bisa disambut dan dikembangkan oleh masyarakat. Apalagi pada 2022 ini Jogjakarta sudah dikunjungi setidaknya 680 ribu wisatawan dengan 2.700 orang diantaranya merupakan wisatawan asing.

“Semoga kegiatan ini tetap bisa kita lestarikan dan membawa manfaat yang banyak bagi masyarakat Jogja. Terimakasih juga kepada masyarakat Kalurahan Sabdodadi karena melestarikan salah satu budaya Jogja,” kata GKR Hemas.

Sementara itu Dukuh Neco Subandi menyatakan, bahwa semua kegiatan budaya yang digelar dalam kenduri ageng itu merupakan salah satu investasi yang dimiliki oleh masyarakat desa. Para pesertanya merupakan masyarakat dari tiap-tiap RT di Padukuhan Neco.

“Semua kesenian masyarakat di tiap padukuhan berupa seni-seni dikeluarkan semua dalam peringatan hari jadi ini, sehingga kegiatan tersebut benar-benar meriah dan bisa menghibur warga” tegas Subandi Subandi. (*)

 

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Elang Khasrisma Dewangga/Jawa Pos Radar Jogja

Sumber Berita: Jawa Pos Radar Jogja

 

- Advertisement -

JOGJAKARTA, RADARJEMBER.ID – Peringatan hari jadi ke-99 Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Bantul berlangsung meriah kemarin (7/ 8). Ribuan warga di Padukuhan Neco, Kalurahan Sabdodadi turut andil dalam kegiatan tersebut.

BACA JUGA : Aplikasi Layanan Jember Eror hingga Rating Buruk, Pemborosan Uang Negara?

Kegiatannya pun beragam, mulai dari kirab budaya hingga pawai andong yang ditunggangi para pejabat.Lurah Sabdodadi Siti Fatimah mengatakan, adat kenduri ageng memperingati hari jadi desa memang sudah menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat Kalurahan Sabdodadi.

Namun dalam peringatan yang ke-99 tahun ini menurutnya memang cukup spesial dibandingkan sebelumnya, karena angkanya sama dengan Asmaul Husna.Lebih dari itu, Siti mengungkapkan bahwa kegiatan itu diikuti oleh ribuan masyarakat.

Harapannya jadi momentum untuk mengenalkan potensi dari lima wilayah di Padukuhan Neco. Khususnya potensi di bidang wisata budaya masyarakat yang nantinya dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Kalurahan Sabdodadi.

“Harapan kami dengan kenduri ageng ini nantinya potensi di lima padukuhan akan semakin dikenal. Yang nantinya dipadukan menjadi paket wisata budaya,” ujar Siti saat ditemui di sela kegiatan.

Terkait dengan bentuk kegiatannya sendiri, pantauan Radar Jogja di lokasi kenduri ageng memang berlangsung meriah. Ribuan masyarakat tumplek blek di wilayah kalurahan dengan mengenakan pakaian adat serta busana unik lainnya.

Dalam kirab tersebut masing-masing kelompok saling menampilkan potensinya masing-masing. Mulai dari bregodo, tarian, reog hingga gunungan.Selain itu, adapula agenda unik berupa pawai kereta kuda atau andong yang ditunggangi oleh para pejabat.

Adapun tamu undangan yang dihadirkan diantaranya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo, Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo serta pejabat lain di pemerintah kabupaten Bantul dan Keraton Jogja.

Dalam kegiatan tersebut, GKR Hemas dalam sambutannya menyampaikan, bahwa merti dusun merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Jogja. Namun, disamping itu juga dapat menjadi salah satu momentum untuk meningkatkan potensi di bidang pariwisata budaya.

Potensi pariwisata budaya itu menurutnya harus bisa disambut dan dikembangkan oleh masyarakat. Apalagi pada 2022 ini Jogjakarta sudah dikunjungi setidaknya 680 ribu wisatawan dengan 2.700 orang diantaranya merupakan wisatawan asing.

“Semoga kegiatan ini tetap bisa kita lestarikan dan membawa manfaat yang banyak bagi masyarakat Jogja. Terimakasih juga kepada masyarakat Kalurahan Sabdodadi karena melestarikan salah satu budaya Jogja,” kata GKR Hemas.

Sementara itu Dukuh Neco Subandi menyatakan, bahwa semua kegiatan budaya yang digelar dalam kenduri ageng itu merupakan salah satu investasi yang dimiliki oleh masyarakat desa. Para pesertanya merupakan masyarakat dari tiap-tiap RT di Padukuhan Neco.

“Semua kesenian masyarakat di tiap padukuhan berupa seni-seni dikeluarkan semua dalam peringatan hari jadi ini, sehingga kegiatan tersebut benar-benar meriah dan bisa menghibur warga” tegas Subandi Subandi. (*)

 

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Elang Khasrisma Dewangga/Jawa Pos Radar Jogja

Sumber Berita: Jawa Pos Radar Jogja

 

JOGJAKARTA, RADARJEMBER.ID – Peringatan hari jadi ke-99 Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Bantul berlangsung meriah kemarin (7/ 8). Ribuan warga di Padukuhan Neco, Kalurahan Sabdodadi turut andil dalam kegiatan tersebut.

BACA JUGA : Aplikasi Layanan Jember Eror hingga Rating Buruk, Pemborosan Uang Negara?

Kegiatannya pun beragam, mulai dari kirab budaya hingga pawai andong yang ditunggangi para pejabat.Lurah Sabdodadi Siti Fatimah mengatakan, adat kenduri ageng memperingati hari jadi desa memang sudah menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat Kalurahan Sabdodadi.

Namun dalam peringatan yang ke-99 tahun ini menurutnya memang cukup spesial dibandingkan sebelumnya, karena angkanya sama dengan Asmaul Husna.Lebih dari itu, Siti mengungkapkan bahwa kegiatan itu diikuti oleh ribuan masyarakat.

Harapannya jadi momentum untuk mengenalkan potensi dari lima wilayah di Padukuhan Neco. Khususnya potensi di bidang wisata budaya masyarakat yang nantinya dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Kalurahan Sabdodadi.

“Harapan kami dengan kenduri ageng ini nantinya potensi di lima padukuhan akan semakin dikenal. Yang nantinya dipadukan menjadi paket wisata budaya,” ujar Siti saat ditemui di sela kegiatan.

Terkait dengan bentuk kegiatannya sendiri, pantauan Radar Jogja di lokasi kenduri ageng memang berlangsung meriah. Ribuan masyarakat tumplek blek di wilayah kalurahan dengan mengenakan pakaian adat serta busana unik lainnya.

Dalam kirab tersebut masing-masing kelompok saling menampilkan potensinya masing-masing. Mulai dari bregodo, tarian, reog hingga gunungan.Selain itu, adapula agenda unik berupa pawai kereta kuda atau andong yang ditunggangi oleh para pejabat.

Adapun tamu undangan yang dihadirkan diantaranya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo, Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo serta pejabat lain di pemerintah kabupaten Bantul dan Keraton Jogja.

Dalam kegiatan tersebut, GKR Hemas dalam sambutannya menyampaikan, bahwa merti dusun merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Jogja. Namun, disamping itu juga dapat menjadi salah satu momentum untuk meningkatkan potensi di bidang pariwisata budaya.

Potensi pariwisata budaya itu menurutnya harus bisa disambut dan dikembangkan oleh masyarakat. Apalagi pada 2022 ini Jogjakarta sudah dikunjungi setidaknya 680 ribu wisatawan dengan 2.700 orang diantaranya merupakan wisatawan asing.

“Semoga kegiatan ini tetap bisa kita lestarikan dan membawa manfaat yang banyak bagi masyarakat Jogja. Terimakasih juga kepada masyarakat Kalurahan Sabdodadi karena melestarikan salah satu budaya Jogja,” kata GKR Hemas.

Sementara itu Dukuh Neco Subandi menyatakan, bahwa semua kegiatan budaya yang digelar dalam kenduri ageng itu merupakan salah satu investasi yang dimiliki oleh masyarakat desa. Para pesertanya merupakan masyarakat dari tiap-tiap RT di Padukuhan Neco.

“Semua kesenian masyarakat di tiap padukuhan berupa seni-seni dikeluarkan semua dalam peringatan hari jadi ini, sehingga kegiatan tersebut benar-benar meriah dan bisa menghibur warga” tegas Subandi Subandi. (*)

 

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Elang Khasrisma Dewangga/Jawa Pos Radar Jogja

Sumber Berita: Jawa Pos Radar Jogja

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca