Mobile_AP_Rectangle 1
NGAWI, RADARJEMBER.ID- Jika anda melalui jalan raya Ngawi-Mantingan harus ekstra berhati-hati karena bermunculan ranjau darat alias jalan berlobang terutama di saat musim penghujan, karena kondisi jalan tertutup genangan air hujan sehingga tidak terlihat oleh dan membahayakan pengendara kendaraan bermotor terutama roda dua.
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII Jawa Timur-Bali mencatat, tidak kurang 15 sampai 20 muncul lobang baru ketika musim hujan, kepanjangan tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu berharap warga sekitar lokasi “ranjau darat” untuk tidak berkendara dalam kecepatan tinggi.
Syaiful Fajar, pejabat pembuat komitmen (PPK) 2,2 BBPJN VIII Jatim-Bali mengatakan, belasan lobang baru tersebut ternasuk kerusakan minor. Namun demikian, bila tidak segera ditambal “ranjau darat” kerusakan bakal lebih lebar dan dalam. Selain dipicu oleh beban kendaraan berat, kerusakan itu dikarenakan kondisi tanah di Ngawi tergolong ekspansif.
- Advertisement -
NGAWI, RADARJEMBER.ID- Jika anda melalui jalan raya Ngawi-Mantingan harus ekstra berhati-hati karena bermunculan ranjau darat alias jalan berlobang terutama di saat musim penghujan, karena kondisi jalan tertutup genangan air hujan sehingga tidak terlihat oleh dan membahayakan pengendara kendaraan bermotor terutama roda dua.
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII Jawa Timur-Bali mencatat, tidak kurang 15 sampai 20 muncul lobang baru ketika musim hujan, kepanjangan tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu berharap warga sekitar lokasi “ranjau darat” untuk tidak berkendara dalam kecepatan tinggi.
Syaiful Fajar, pejabat pembuat komitmen (PPK) 2,2 BBPJN VIII Jatim-Bali mengatakan, belasan lobang baru tersebut ternasuk kerusakan minor. Namun demikian, bila tidak segera ditambal “ranjau darat” kerusakan bakal lebih lebar dan dalam. Selain dipicu oleh beban kendaraan berat, kerusakan itu dikarenakan kondisi tanah di Ngawi tergolong ekspansif.
NGAWI, RADARJEMBER.ID- Jika anda melalui jalan raya Ngawi-Mantingan harus ekstra berhati-hati karena bermunculan ranjau darat alias jalan berlobang terutama di saat musim penghujan, karena kondisi jalan tertutup genangan air hujan sehingga tidak terlihat oleh dan membahayakan pengendara kendaraan bermotor terutama roda dua.
Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII Jawa Timur-Bali mencatat, tidak kurang 15 sampai 20 muncul lobang baru ketika musim hujan, kepanjangan tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu berharap warga sekitar lokasi “ranjau darat” untuk tidak berkendara dalam kecepatan tinggi.
Syaiful Fajar, pejabat pembuat komitmen (PPK) 2,2 BBPJN VIII Jatim-Bali mengatakan, belasan lobang baru tersebut ternasuk kerusakan minor. Namun demikian, bila tidak segera ditambal “ranjau darat” kerusakan bakal lebih lebar dan dalam. Selain dipicu oleh beban kendaraan berat, kerusakan itu dikarenakan kondisi tanah di Ngawi tergolong ekspansif.