Mobile_AP_Rectangle 1
PROBOLINGGO, RADARJEMBER.ID- Dalam beberapa hari ini di sejumlah SPBU terlihat antrean kendaraan, pasokan solar berkurang menjadikan antrean tersebut semakin mengular. Tidak saja kendaraan roda empat mengantre di SPBU, bahkan ibu-ibu di Kota Pasuruan Jawa Timur ikut pula mengantre solar sambil membawa jerigen plastik dan solar itu digunakan untuk kepentingan melaut.
Dari Pantauan Jawa Pos, terdapat sejumlah SPBU di jalur pelabuhan tidak tersedia pasokan solar. Seperti, di SPBU 54.601.83 di pertigaan Jalan Demak, Surabaya. Dari kemarin petugas SPBU terpaksa memasang pengumuman solar kosong, hal ini untuk mencegah antrean truk mengular.
Kody Lamahayu, Ketua Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak mengungkapkan, kelangkaan solar itu dikeluhkan oleh para sopir truk dan itu berujung ketidaklancaran kegiatan logistik. Tidak sedikit truk terlambat masuk pelabuhan, dikarenakan harus masuk SPBU dan bila pasokan solar ada maka mereka harus rela mengantre.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Kalau situasi begini terus semua bakal merugi dan aktivitas logistik tersendat, karena itu harus ada upaya pemerintah untuk mengatasi kurangnya stok solar ini.”jelas Kody.Penuturan pria itu serupa seperti disampaikan oleh Putra Lingga, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo).(*)
Penulis:Winardyasto
Foto: Jawa Pos Radar Bromo
Sumber Berita:jawapos.com
- Advertisement -
PROBOLINGGO, RADARJEMBER.ID- Dalam beberapa hari ini di sejumlah SPBU terlihat antrean kendaraan, pasokan solar berkurang menjadikan antrean tersebut semakin mengular. Tidak saja kendaraan roda empat mengantre di SPBU, bahkan ibu-ibu di Kota Pasuruan Jawa Timur ikut pula mengantre solar sambil membawa jerigen plastik dan solar itu digunakan untuk kepentingan melaut.
Dari Pantauan Jawa Pos, terdapat sejumlah SPBU di jalur pelabuhan tidak tersedia pasokan solar. Seperti, di SPBU 54.601.83 di pertigaan Jalan Demak, Surabaya. Dari kemarin petugas SPBU terpaksa memasang pengumuman solar kosong, hal ini untuk mencegah antrean truk mengular.
Kody Lamahayu, Ketua Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak mengungkapkan, kelangkaan solar itu dikeluhkan oleh para sopir truk dan itu berujung ketidaklancaran kegiatan logistik. Tidak sedikit truk terlambat masuk pelabuhan, dikarenakan harus masuk SPBU dan bila pasokan solar ada maka mereka harus rela mengantre.
“Kalau situasi begini terus semua bakal merugi dan aktivitas logistik tersendat, karena itu harus ada upaya pemerintah untuk mengatasi kurangnya stok solar ini.”jelas Kody.Penuturan pria itu serupa seperti disampaikan oleh Putra Lingga, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo).(*)
Penulis:Winardyasto
Foto: Jawa Pos Radar Bromo
Sumber Berita:jawapos.com
PROBOLINGGO, RADARJEMBER.ID- Dalam beberapa hari ini di sejumlah SPBU terlihat antrean kendaraan, pasokan solar berkurang menjadikan antrean tersebut semakin mengular. Tidak saja kendaraan roda empat mengantre di SPBU, bahkan ibu-ibu di Kota Pasuruan Jawa Timur ikut pula mengantre solar sambil membawa jerigen plastik dan solar itu digunakan untuk kepentingan melaut.
Dari Pantauan Jawa Pos, terdapat sejumlah SPBU di jalur pelabuhan tidak tersedia pasokan solar. Seperti, di SPBU 54.601.83 di pertigaan Jalan Demak, Surabaya. Dari kemarin petugas SPBU terpaksa memasang pengumuman solar kosong, hal ini untuk mencegah antrean truk mengular.
Kody Lamahayu, Ketua Organda Khusus Pelabuhan Tanjung Perak mengungkapkan, kelangkaan solar itu dikeluhkan oleh para sopir truk dan itu berujung ketidaklancaran kegiatan logistik. Tidak sedikit truk terlambat masuk pelabuhan, dikarenakan harus masuk SPBU dan bila pasokan solar ada maka mereka harus rela mengantre.
“Kalau situasi begini terus semua bakal merugi dan aktivitas logistik tersendat, karena itu harus ada upaya pemerintah untuk mengatasi kurangnya stok solar ini.”jelas Kody.Penuturan pria itu serupa seperti disampaikan oleh Putra Lingga, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo).(*)
Penulis:Winardyasto
Foto: Jawa Pos Radar Bromo
Sumber Berita:jawapos.com