Mobile_AP_Rectangle 1
Tak hanya RRS, delapan anggota Buser lainnya yang terlibat dalam pengejaran dan penembakan terhadap GYL hingga tewas, ikut ditahan di Polres Belu.
Kapolda NTT itu mengatakan bahwa selain menunggu hasil penyelidikan oleh Propam Polda NTT, dirinya juga masih menunggu hasil otopsi.
“Kami juga masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh tim ahli forensik untuk mengetahui bagaimana hasil otopsinya,” ujarnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dia juga meminta agar keluarga korban bisa bersabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan. Jika bersalah maka otomatis akan diberikan sanksi kepada anggota.
Sebelumnya pada 27 September lalu, seorang pelaku pengeroyokan berinisial GYL, warga Dusun Lalosuk Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, ditembak mati tim gabungan Polres Belu, Polsek Raimanuk dan Polsek Tasifeto Timur.
Polisi mengklaim bahwa yang bersangkutan adalah buronan yang masuk dalam DPO Polres Belu. GYL meninggal karena saat ditembak, GYL disebut dalam posisi menunduk dan terkena di bagian belakang punggung. (*)
Foto : ANTARA/Kornelis Kaha
Sumber Berita : Antara
- Advertisement -
Tak hanya RRS, delapan anggota Buser lainnya yang terlibat dalam pengejaran dan penembakan terhadap GYL hingga tewas, ikut ditahan di Polres Belu.
Kapolda NTT itu mengatakan bahwa selain menunggu hasil penyelidikan oleh Propam Polda NTT, dirinya juga masih menunggu hasil otopsi.
“Kami juga masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh tim ahli forensik untuk mengetahui bagaimana hasil otopsinya,” ujarnya.
Dia juga meminta agar keluarga korban bisa bersabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan. Jika bersalah maka otomatis akan diberikan sanksi kepada anggota.
Sebelumnya pada 27 September lalu, seorang pelaku pengeroyokan berinisial GYL, warga Dusun Lalosuk Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, ditembak mati tim gabungan Polres Belu, Polsek Raimanuk dan Polsek Tasifeto Timur.
Polisi mengklaim bahwa yang bersangkutan adalah buronan yang masuk dalam DPO Polres Belu. GYL meninggal karena saat ditembak, GYL disebut dalam posisi menunduk dan terkena di bagian belakang punggung. (*)
Foto : ANTARA/Kornelis Kaha
Sumber Berita : Antara
Tak hanya RRS, delapan anggota Buser lainnya yang terlibat dalam pengejaran dan penembakan terhadap GYL hingga tewas, ikut ditahan di Polres Belu.
Kapolda NTT itu mengatakan bahwa selain menunggu hasil penyelidikan oleh Propam Polda NTT, dirinya juga masih menunggu hasil otopsi.
“Kami juga masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh tim ahli forensik untuk mengetahui bagaimana hasil otopsinya,” ujarnya.
Dia juga meminta agar keluarga korban bisa bersabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan. Jika bersalah maka otomatis akan diberikan sanksi kepada anggota.
Sebelumnya pada 27 September lalu, seorang pelaku pengeroyokan berinisial GYL, warga Dusun Lalosuk Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, ditembak mati tim gabungan Polres Belu, Polsek Raimanuk dan Polsek Tasifeto Timur.
Polisi mengklaim bahwa yang bersangkutan adalah buronan yang masuk dalam DPO Polres Belu. GYL meninggal karena saat ditembak, GYL disebut dalam posisi menunduk dan terkena di bagian belakang punggung. (*)
Foto : ANTARA/Kornelis Kaha
Sumber Berita : Antara