22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Pembangunan Jalan Tol Ancam Situs Purbakala

Mobile_AP_Rectangle 1

RADARJEMBER.ID – Penggarapan Tol Solo-Jogja di Klaten, ternyata akan melewati dua situs benda cagar budaya (BCB), yakni Situs Keprabon dan Situs Wonoboyo. Dua situs itu terancam hilang nilai historisnya, karena efek proyek tol dan situs tersebut selama jalan tol itu dibangun diberi pagar pengaman.

Situs Keprabon sendiri berada di Kecamatan Polanharjo yang berupa yoni dan dua gundukan tanah. Ditambah Situs Wonoboyo yang ada di Kecamatan Jogonalan, yang menjadi tempat penemuan artefak emas dan perak yang berasal dari abad 9. Artefak ini ditemukan oleh warga setempat pada tahun 1990 silam, situs itu masuk katagori benda cagar budaya (BCB).

Berbagai upaya pelestarian telah dilakukan beberapa pihak, salah satunya oleh Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten. Komunitas tersebut ikut menyelamatkan dua situs purbakala dari proyek tol, mereka tidak ingin situs itu terdampak oleh pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Termasuk mendatangi lokasi situs guna memastikan kondisinya saat ini tidak mengalami kerusakan akibat pengerjaan fisik proyek pembangunan tol.Kami sudah tahu untuk Situs Keprabon akhirnya nanti ada di bawah jalan tol, sebelumnya kami melakukan pengamanan seadanya dengan tali rafia dulu.” jelas Hari Wahyudi, Humas KPCB Klaten.

Lebih lanjut, Hari mengungkapkan sebenarnya ada kekhawatiran terhadap kondisi situs yang ada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo tersebut. Mengingat yang dilindungi oleh pihak yang mengerjakan proyek tol itu hanya pada yoni-nya saja. Padahal ada gundukan tanah yang berisikan batu kuno yang diyakini menjadi bagian dari bangunan candi di Situs Keprabon ini.

Sementara itu seharusnya dilakukan hal yang sama pada Situs Wonoboyo dengan melakukan penelitian selagi pengerjaan fisik dari proyek tol yang belum sampai di wilayah tersebut, penelitian diperlukan guna memastikan tidak ada artefakterpendam di dalam tanah. Serta mengingat tiang pancang di sekitar situs, bisa saja merusak artefak walau memang belum diketahui keberadannya.(*)

Penulis:Winardyasto
Foto:Dokumentasi Umat Hindu Kecamatan Polanharjo For Radar Solo
Sumber Berita Radar Solo

- Advertisement -

RADARJEMBER.ID – Penggarapan Tol Solo-Jogja di Klaten, ternyata akan melewati dua situs benda cagar budaya (BCB), yakni Situs Keprabon dan Situs Wonoboyo. Dua situs itu terancam hilang nilai historisnya, karena efek proyek tol dan situs tersebut selama jalan tol itu dibangun diberi pagar pengaman.

Situs Keprabon sendiri berada di Kecamatan Polanharjo yang berupa yoni dan dua gundukan tanah. Ditambah Situs Wonoboyo yang ada di Kecamatan Jogonalan, yang menjadi tempat penemuan artefak emas dan perak yang berasal dari abad 9. Artefak ini ditemukan oleh warga setempat pada tahun 1990 silam, situs itu masuk katagori benda cagar budaya (BCB).

Berbagai upaya pelestarian telah dilakukan beberapa pihak, salah satunya oleh Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten. Komunitas tersebut ikut menyelamatkan dua situs purbakala dari proyek tol, mereka tidak ingin situs itu terdampak oleh pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

“Termasuk mendatangi lokasi situs guna memastikan kondisinya saat ini tidak mengalami kerusakan akibat pengerjaan fisik proyek pembangunan tol.Kami sudah tahu untuk Situs Keprabon akhirnya nanti ada di bawah jalan tol, sebelumnya kami melakukan pengamanan seadanya dengan tali rafia dulu.” jelas Hari Wahyudi, Humas KPCB Klaten.

Lebih lanjut, Hari mengungkapkan sebenarnya ada kekhawatiran terhadap kondisi situs yang ada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo tersebut. Mengingat yang dilindungi oleh pihak yang mengerjakan proyek tol itu hanya pada yoni-nya saja. Padahal ada gundukan tanah yang berisikan batu kuno yang diyakini menjadi bagian dari bangunan candi di Situs Keprabon ini.

Sementara itu seharusnya dilakukan hal yang sama pada Situs Wonoboyo dengan melakukan penelitian selagi pengerjaan fisik dari proyek tol yang belum sampai di wilayah tersebut, penelitian diperlukan guna memastikan tidak ada artefakterpendam di dalam tanah. Serta mengingat tiang pancang di sekitar situs, bisa saja merusak artefak walau memang belum diketahui keberadannya.(*)

Penulis:Winardyasto
Foto:Dokumentasi Umat Hindu Kecamatan Polanharjo For Radar Solo
Sumber Berita Radar Solo

RADARJEMBER.ID – Penggarapan Tol Solo-Jogja di Klaten, ternyata akan melewati dua situs benda cagar budaya (BCB), yakni Situs Keprabon dan Situs Wonoboyo. Dua situs itu terancam hilang nilai historisnya, karena efek proyek tol dan situs tersebut selama jalan tol itu dibangun diberi pagar pengaman.

Situs Keprabon sendiri berada di Kecamatan Polanharjo yang berupa yoni dan dua gundukan tanah. Ditambah Situs Wonoboyo yang ada di Kecamatan Jogonalan, yang menjadi tempat penemuan artefak emas dan perak yang berasal dari abad 9. Artefak ini ditemukan oleh warga setempat pada tahun 1990 silam, situs itu masuk katagori benda cagar budaya (BCB).

Berbagai upaya pelestarian telah dilakukan beberapa pihak, salah satunya oleh Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten. Komunitas tersebut ikut menyelamatkan dua situs purbakala dari proyek tol, mereka tidak ingin situs itu terdampak oleh pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

“Termasuk mendatangi lokasi situs guna memastikan kondisinya saat ini tidak mengalami kerusakan akibat pengerjaan fisik proyek pembangunan tol.Kami sudah tahu untuk Situs Keprabon akhirnya nanti ada di bawah jalan tol, sebelumnya kami melakukan pengamanan seadanya dengan tali rafia dulu.” jelas Hari Wahyudi, Humas KPCB Klaten.

Lebih lanjut, Hari mengungkapkan sebenarnya ada kekhawatiran terhadap kondisi situs yang ada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo tersebut. Mengingat yang dilindungi oleh pihak yang mengerjakan proyek tol itu hanya pada yoni-nya saja. Padahal ada gundukan tanah yang berisikan batu kuno yang diyakini menjadi bagian dari bangunan candi di Situs Keprabon ini.

Sementara itu seharusnya dilakukan hal yang sama pada Situs Wonoboyo dengan melakukan penelitian selagi pengerjaan fisik dari proyek tol yang belum sampai di wilayah tersebut, penelitian diperlukan guna memastikan tidak ada artefakterpendam di dalam tanah. Serta mengingat tiang pancang di sekitar situs, bisa saja merusak artefak walau memang belum diketahui keberadannya.(*)

Penulis:Winardyasto
Foto:Dokumentasi Umat Hindu Kecamatan Polanharjo For Radar Solo
Sumber Berita Radar Solo

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca