29 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Petani Bingung Hadapi Harga Pupuk Non Subsidi Mahal

Mobile_AP_Rectangle 1

JOMBANG, RADARJEMBER.ID – Kesulitan mencari pupuk subsidi merata di Jombang. Selain di Kecamatan Ngoro, Diwek, Mojowarno dan Kesamben, kini juga dirasakan petani di Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan.

BACA JUGA : Marak Perjodohan Usia Remaja, Belum Menikah Boleh Tinggal Satu Atap

Petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga yang sangat mahal.Seperti diakui Asromin, 63, salah seorang petani Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan, semakin pusing setelah kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ia mengaku, sudah beberapa kali mencari pupuk subsidi di berbagai kios pupuk, namun tidak dapat. “Ya, memang pupuk subsidi susah carinya.”jelas Asromin kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Saat ini, ia hanya memiliki sisa jatah pupuk subsidi tahun lalu sekitar 30 Kg. Itupun jenis pupuk Urea saja. Selebihnya, ia harus mencari untuk kebutuhan sawahnya. ”Ini ada 30 Kg paling cukup untuk padi banon 100 (sekitar 1.400 M2). Sisanya nanti tidak tahu gimana.”imbuh dia.

Pada pengalaman sebelumnya, lantaran tak ada pupuk subsidi, ia terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya selangit. Bila setiap musim tanam seperti sekarang harus membeli pupuk nonsubsidi, maka bisa mencekik petani.

- Advertisement -

JOMBANG, RADARJEMBER.ID – Kesulitan mencari pupuk subsidi merata di Jombang. Selain di Kecamatan Ngoro, Diwek, Mojowarno dan Kesamben, kini juga dirasakan petani di Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan.

BACA JUGA : Marak Perjodohan Usia Remaja, Belum Menikah Boleh Tinggal Satu Atap

Petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga yang sangat mahal.Seperti diakui Asromin, 63, salah seorang petani Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan, semakin pusing setelah kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

Ia mengaku, sudah beberapa kali mencari pupuk subsidi di berbagai kios pupuk, namun tidak dapat. “Ya, memang pupuk subsidi susah carinya.”jelas Asromin kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Saat ini, ia hanya memiliki sisa jatah pupuk subsidi tahun lalu sekitar 30 Kg. Itupun jenis pupuk Urea saja. Selebihnya, ia harus mencari untuk kebutuhan sawahnya. ”Ini ada 30 Kg paling cukup untuk padi banon 100 (sekitar 1.400 M2). Sisanya nanti tidak tahu gimana.”imbuh dia.

Pada pengalaman sebelumnya, lantaran tak ada pupuk subsidi, ia terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya selangit. Bila setiap musim tanam seperti sekarang harus membeli pupuk nonsubsidi, maka bisa mencekik petani.

JOMBANG, RADARJEMBER.ID – Kesulitan mencari pupuk subsidi merata di Jombang. Selain di Kecamatan Ngoro, Diwek, Mojowarno dan Kesamben, kini juga dirasakan petani di Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan.

BACA JUGA : Marak Perjodohan Usia Remaja, Belum Menikah Boleh Tinggal Satu Atap

Petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi dengan harga yang sangat mahal.Seperti diakui Asromin, 63, salah seorang petani Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan, semakin pusing setelah kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

Ia mengaku, sudah beberapa kali mencari pupuk subsidi di berbagai kios pupuk, namun tidak dapat. “Ya, memang pupuk subsidi susah carinya.”jelas Asromin kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Saat ini, ia hanya memiliki sisa jatah pupuk subsidi tahun lalu sekitar 30 Kg. Itupun jenis pupuk Urea saja. Selebihnya, ia harus mencari untuk kebutuhan sawahnya. ”Ini ada 30 Kg paling cukup untuk padi banon 100 (sekitar 1.400 M2). Sisanya nanti tidak tahu gimana.”imbuh dia.

Pada pengalaman sebelumnya, lantaran tak ada pupuk subsidi, ia terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya selangit. Bila setiap musim tanam seperti sekarang harus membeli pupuk nonsubsidi, maka bisa mencekik petani.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca