23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Jangan Jadikan Polemik Perbedaan Awal Ramadan

Mobile_AP_Rectangle 1

JAKARTA, RADARJEMBER.ID- Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, berharap masyarakat Indonesia tetap menghargai keputusan pemerintah menetapkan permulaan bulan Ramadan, pemerintah sendiri telah mengumumkan awal Ramadan Minggu 3 April 2022. Meski Muhammadiyah mengawali pelaksanaan ibadah puasa di hari Sabtu tanggal 2 April 2022, namun demikian perbedaan tersebut jangan menjadi polemik.

“Keputusan pemerintah mengacu dari sidang Isbat Kementrian Agama (Kemenag), pemerintah untuk memutuskan awal Ramadan menggunakan metode rukyatul hilal dan melihat keberadaan hilal. Sementara Muhammadiyah dalam penentuan awal Ramadan memakai metode hisab, maka hal ini tidak usah dijadikan polemik berkepanjangan karena perbedaan penetapan awal Ramadan itu sudah biasa,” jelas Ace.

Ia menambahkan, perbedaan awal Ramadan merupakan bagian dari khazanah kekayaan umat Islam, karena itu umat Islam di Indonesia harus bisa menyikapi perbedaan tersebut secara arif dan bijaksana. Ace mengutarakan bukan saatnya lagi untuk memperdebatkan perbedaan, semua ini untuk menjaga ukhuwah islamiyah serta untuk menjaga kesucian bulan Ramadan sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan khidmat.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerangkan, Kemenag melalui putusan Isbat menentukan 1 Ramadan dimulai hari Minggu 3 April 2022.Sidang Isbat itu dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan Ormas Islam, tidak ketinggalan ikut hadir ahli falakiyah, BMKG, BIG dan LAPAN.Sidang tersebut berlangsung secara hybrid, bertempat di Gedung Kemenag RI.(*)

 

Penulis: Winardyasto
Foto: Dery Ridwansah/JawaPos.com
Sumber Berita: JawaPos.com

 

- Advertisement -

JAKARTA, RADARJEMBER.ID- Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, berharap masyarakat Indonesia tetap menghargai keputusan pemerintah menetapkan permulaan bulan Ramadan, pemerintah sendiri telah mengumumkan awal Ramadan Minggu 3 April 2022. Meski Muhammadiyah mengawali pelaksanaan ibadah puasa di hari Sabtu tanggal 2 April 2022, namun demikian perbedaan tersebut jangan menjadi polemik.

“Keputusan pemerintah mengacu dari sidang Isbat Kementrian Agama (Kemenag), pemerintah untuk memutuskan awal Ramadan menggunakan metode rukyatul hilal dan melihat keberadaan hilal. Sementara Muhammadiyah dalam penentuan awal Ramadan memakai metode hisab, maka hal ini tidak usah dijadikan polemik berkepanjangan karena perbedaan penetapan awal Ramadan itu sudah biasa,” jelas Ace.

Ia menambahkan, perbedaan awal Ramadan merupakan bagian dari khazanah kekayaan umat Islam, karena itu umat Islam di Indonesia harus bisa menyikapi perbedaan tersebut secara arif dan bijaksana. Ace mengutarakan bukan saatnya lagi untuk memperdebatkan perbedaan, semua ini untuk menjaga ukhuwah islamiyah serta untuk menjaga kesucian bulan Ramadan sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan khidmat.

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerangkan, Kemenag melalui putusan Isbat menentukan 1 Ramadan dimulai hari Minggu 3 April 2022.Sidang Isbat itu dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan Ormas Islam, tidak ketinggalan ikut hadir ahli falakiyah, BMKG, BIG dan LAPAN.Sidang tersebut berlangsung secara hybrid, bertempat di Gedung Kemenag RI.(*)

 

Penulis: Winardyasto
Foto: Dery Ridwansah/JawaPos.com
Sumber Berita: JawaPos.com

 

JAKARTA, RADARJEMBER.ID- Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, berharap masyarakat Indonesia tetap menghargai keputusan pemerintah menetapkan permulaan bulan Ramadan, pemerintah sendiri telah mengumumkan awal Ramadan Minggu 3 April 2022. Meski Muhammadiyah mengawali pelaksanaan ibadah puasa di hari Sabtu tanggal 2 April 2022, namun demikian perbedaan tersebut jangan menjadi polemik.

“Keputusan pemerintah mengacu dari sidang Isbat Kementrian Agama (Kemenag), pemerintah untuk memutuskan awal Ramadan menggunakan metode rukyatul hilal dan melihat keberadaan hilal. Sementara Muhammadiyah dalam penentuan awal Ramadan memakai metode hisab, maka hal ini tidak usah dijadikan polemik berkepanjangan karena perbedaan penetapan awal Ramadan itu sudah biasa,” jelas Ace.

Ia menambahkan, perbedaan awal Ramadan merupakan bagian dari khazanah kekayaan umat Islam, karena itu umat Islam di Indonesia harus bisa menyikapi perbedaan tersebut secara arif dan bijaksana. Ace mengutarakan bukan saatnya lagi untuk memperdebatkan perbedaan, semua ini untuk menjaga ukhuwah islamiyah serta untuk menjaga kesucian bulan Ramadan sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan khidmat.

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerangkan, Kemenag melalui putusan Isbat menentukan 1 Ramadan dimulai hari Minggu 3 April 2022.Sidang Isbat itu dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan Ormas Islam, tidak ketinggalan ikut hadir ahli falakiyah, BMKG, BIG dan LAPAN.Sidang tersebut berlangsung secara hybrid, bertempat di Gedung Kemenag RI.(*)

 

Penulis: Winardyasto
Foto: Dery Ridwansah/JawaPos.com
Sumber Berita: JawaPos.com

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca