Mobile_AP_Rectangle 1
JAKARTA, RADARJEMBER,ID – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk melakukan impor rangkaian kereta bekas dari Jepang.
BACA JUGA : KPK Dapat Dukungan DPR Periksa Pejabat Suka Pamer Harta
Hal Ini dilakukan sebagai upaya peremajaan sarana kereta rel listrik (KRL) dan tak lama lagi mendekati masa pensiun.Tak dipungkiri, bagi warga Jakarta dan sekitar keberadaan KRLsangat membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Pengadaan sarana ini harus segera dilaksanakan untuk menggantikan beberapa rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023-2024 mengingat usia pakai sudah terlalu lama.”ungkap Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan.
Selain didorong oleh faktor usia sarana, kebutuhan pengadaan muncul untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang. Berdasarkan data dilaporkan oleh PT KCI, realisasi penumpang tertinggi sebelum pandemi sudah menyentuh angka 336,3 juta orang penumpang di tahun 2019.
Sementara jumlah penumpang diproyeksikan akan terus meningkat hingga 523,6 juta orang pada 2040. Guna mengakomodasi pertumbuhan tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas angkut dari 436 juta orang penumpang pada 2023, menjadi 517 juta orang pada 2026.
- Advertisement -
JAKARTA, RADARJEMBER,ID – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk melakukan impor rangkaian kereta bekas dari Jepang.
BACA JUGA : KPK Dapat Dukungan DPR Periksa Pejabat Suka Pamer Harta
Hal Ini dilakukan sebagai upaya peremajaan sarana kereta rel listrik (KRL) dan tak lama lagi mendekati masa pensiun.Tak dipungkiri, bagi warga Jakarta dan sekitar keberadaan KRLsangat membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
“Pengadaan sarana ini harus segera dilaksanakan untuk menggantikan beberapa rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023-2024 mengingat usia pakai sudah terlalu lama.”ungkap Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan.
Selain didorong oleh faktor usia sarana, kebutuhan pengadaan muncul untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang. Berdasarkan data dilaporkan oleh PT KCI, realisasi penumpang tertinggi sebelum pandemi sudah menyentuh angka 336,3 juta orang penumpang di tahun 2019.
Sementara jumlah penumpang diproyeksikan akan terus meningkat hingga 523,6 juta orang pada 2040. Guna mengakomodasi pertumbuhan tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas angkut dari 436 juta orang penumpang pada 2023, menjadi 517 juta orang pada 2026.
JAKARTA, RADARJEMBER,ID – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk melakukan impor rangkaian kereta bekas dari Jepang.
BACA JUGA : KPK Dapat Dukungan DPR Periksa Pejabat Suka Pamer Harta
Hal Ini dilakukan sebagai upaya peremajaan sarana kereta rel listrik (KRL) dan tak lama lagi mendekati masa pensiun.Tak dipungkiri, bagi warga Jakarta dan sekitar keberadaan KRLsangat membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
“Pengadaan sarana ini harus segera dilaksanakan untuk menggantikan beberapa rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023-2024 mengingat usia pakai sudah terlalu lama.”ungkap Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan.
Selain didorong oleh faktor usia sarana, kebutuhan pengadaan muncul untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang. Berdasarkan data dilaporkan oleh PT KCI, realisasi penumpang tertinggi sebelum pandemi sudah menyentuh angka 336,3 juta orang penumpang di tahun 2019.
Sementara jumlah penumpang diproyeksikan akan terus meningkat hingga 523,6 juta orang pada 2040. Guna mengakomodasi pertumbuhan tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas angkut dari 436 juta orang penumpang pada 2023, menjadi 517 juta orang pada 2026.