Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bagi pecinta Vespa, bentuk asli dari bodi motor klasik ini menjadi salah satu yang dipertahankan. Namun, ada juga penggemar yang memutuskan untuk melakukan modifikasi pada sejumlah bagiannya.
Fahri Alfian, salah satu anggota Move Jember, mengungkapkan, saat ini gaya modifikasi para maniak Vespa terbagi menjadi dua. Yaitu yang menggandrungi modifikasi Vespa klasik dan mereka yang memilih sporty.

Modifikasi sporty biasanya banyak diminati oleh golongan anak-anak muda. Sedangkan untuk klasik banyak diminati oleh kalangan yang lebih tua. Gaya sporty banyak dianut oleh pengendara Vespa yang notabenenya anak muda. Biasanya modifikasi dilakukan pada mesin. “Menaikkan kapasitas mesin atau mengubah CVT. Itu biayanya bisa mencapai Rp 3-5 juta,” imbuh Fahri.
Mobile_AP_Rectangle 2
Selain itu, tampilan pun tak luput jadi perhatian. Mulai dari mengubah seat dan mengganti lampu LED. Selain itu, ada juga yang setangnya sedikit ditekuk, dan bagian badannya yang berbahan plastik dilapis karbon kevlar. “Kalau sporty looks, lampu jok dan velg itu ganti semua. Catnya bukan warna standar lagi,” kata Fahri.
Sedangkan untuk modifikasi Vespa klasik, kata dia, sifatnya lebih sederhana. Seperti penambahan aksesoris di back rack dan front rack.
Sayangnya, bengkel yang bisa mengakomodasi modifikasi Vespa di Jember sangat terbatas. Hanya ada tiga, dan masih relatif baru. Fahri menyebut, ketiganya muncul sekitar tiga tahun belakangan. Padahal jumlah penggemar Vespa di Jember semakin banyak. “Kadang kalau mau modif saya ke Malang atau Surabaya. Kalau di sini tidak bisa,” pungkas Fahri.
Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bagi pecinta Vespa, bentuk asli dari bodi motor klasik ini menjadi salah satu yang dipertahankan. Namun, ada juga penggemar yang memutuskan untuk melakukan modifikasi pada sejumlah bagiannya.
Fahri Alfian, salah satu anggota Move Jember, mengungkapkan, saat ini gaya modifikasi para maniak Vespa terbagi menjadi dua. Yaitu yang menggandrungi modifikasi Vespa klasik dan mereka yang memilih sporty.

Modifikasi sporty biasanya banyak diminati oleh golongan anak-anak muda. Sedangkan untuk klasik banyak diminati oleh kalangan yang lebih tua. Gaya sporty banyak dianut oleh pengendara Vespa yang notabenenya anak muda. Biasanya modifikasi dilakukan pada mesin. “Menaikkan kapasitas mesin atau mengubah CVT. Itu biayanya bisa mencapai Rp 3-5 juta,” imbuh Fahri.
Selain itu, tampilan pun tak luput jadi perhatian. Mulai dari mengubah seat dan mengganti lampu LED. Selain itu, ada juga yang setangnya sedikit ditekuk, dan bagian badannya yang berbahan plastik dilapis karbon kevlar. “Kalau sporty looks, lampu jok dan velg itu ganti semua. Catnya bukan warna standar lagi,” kata Fahri.
Sedangkan untuk modifikasi Vespa klasik, kata dia, sifatnya lebih sederhana. Seperti penambahan aksesoris di back rack dan front rack.
Sayangnya, bengkel yang bisa mengakomodasi modifikasi Vespa di Jember sangat terbatas. Hanya ada tiga, dan masih relatif baru. Fahri menyebut, ketiganya muncul sekitar tiga tahun belakangan. Padahal jumlah penggemar Vespa di Jember semakin banyak. “Kadang kalau mau modif saya ke Malang atau Surabaya. Kalau di sini tidak bisa,” pungkas Fahri.
Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bagi pecinta Vespa, bentuk asli dari bodi motor klasik ini menjadi salah satu yang dipertahankan. Namun, ada juga penggemar yang memutuskan untuk melakukan modifikasi pada sejumlah bagiannya.
Fahri Alfian, salah satu anggota Move Jember, mengungkapkan, saat ini gaya modifikasi para maniak Vespa terbagi menjadi dua. Yaitu yang menggandrungi modifikasi Vespa klasik dan mereka yang memilih sporty.

Modifikasi sporty biasanya banyak diminati oleh golongan anak-anak muda. Sedangkan untuk klasik banyak diminati oleh kalangan yang lebih tua. Gaya sporty banyak dianut oleh pengendara Vespa yang notabenenya anak muda. Biasanya modifikasi dilakukan pada mesin. “Menaikkan kapasitas mesin atau mengubah CVT. Itu biayanya bisa mencapai Rp 3-5 juta,” imbuh Fahri.
Selain itu, tampilan pun tak luput jadi perhatian. Mulai dari mengubah seat dan mengganti lampu LED. Selain itu, ada juga yang setangnya sedikit ditekuk, dan bagian badannya yang berbahan plastik dilapis karbon kevlar. “Kalau sporty looks, lampu jok dan velg itu ganti semua. Catnya bukan warna standar lagi,” kata Fahri.
Sedangkan untuk modifikasi Vespa klasik, kata dia, sifatnya lebih sederhana. Seperti penambahan aksesoris di back rack dan front rack.
Sayangnya, bengkel yang bisa mengakomodasi modifikasi Vespa di Jember sangat terbatas. Hanya ada tiga, dan masih relatif baru. Fahri menyebut, ketiganya muncul sekitar tiga tahun belakangan. Padahal jumlah penggemar Vespa di Jember semakin banyak. “Kadang kalau mau modif saya ke Malang atau Surabaya. Kalau di sini tidak bisa,” pungkas Fahri.
Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti