Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, sudah dikenal akan keberagamannya. Di desa tersebut terdapat berbagai penganut agama dari berbagai latar belakang yang berbeda. Namun, mereka hidup rukun berdampingan satu dengan yang lainnya.
Tak heran, beragam nama disematkan ke desa ini. Seperti disebut Desa Pancasila, ada pula yang menyebut Indonesia Kecil. Sedikitnya, ada empat agama yang masing-masing dianut oleh warga Sukoreno. Ada Islam, Hindu, Katolik, dan Sapta Darma.
Tempat ibadah mereka pun sangat berdekatan. Seperti masjid, pura, gereja, dan sanggar kerohanian Sapta Darma, semuanya berada di Dusun Krajan Kidul, Desa Sukoreno. Jarak antartempat ibadah itu sangat dekat. Sekitar 500 meter.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurut penuturan tokoh agama di Sukoreno, toleransi beragama warga Sukoreno tak hanya tecermin dari beragamnya tempat ibadah. Namun, juga dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. “Kalau ada warga yang meninggal, mereka ya ikut tahlil. Kadang neneknya mau ke pura, cucunya diantar ke TPQ,” ucap Ustad Samsul Huda, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sukoreno.
Selain itu, warga juga kerap mengadakan kegiatan sosial bareng-bareng. Seperti bersih-bersih desa ataupun peringatan hari-hari keagamaan di Sukoreno. “Kesadaran warga sini akan pentingnya merawat kerukunan itu sudah terjalin. Kita selanjutnya terus merawatnya,” tukas pria yang juga penyuluh agama ini.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Mahrus Sholih
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, sudah dikenal akan keberagamannya. Di desa tersebut terdapat berbagai penganut agama dari berbagai latar belakang yang berbeda. Namun, mereka hidup rukun berdampingan satu dengan yang lainnya.
Tak heran, beragam nama disematkan ke desa ini. Seperti disebut Desa Pancasila, ada pula yang menyebut Indonesia Kecil. Sedikitnya, ada empat agama yang masing-masing dianut oleh warga Sukoreno. Ada Islam, Hindu, Katolik, dan Sapta Darma.
Tempat ibadah mereka pun sangat berdekatan. Seperti masjid, pura, gereja, dan sanggar kerohanian Sapta Darma, semuanya berada di Dusun Krajan Kidul, Desa Sukoreno. Jarak antartempat ibadah itu sangat dekat. Sekitar 500 meter.
Menurut penuturan tokoh agama di Sukoreno, toleransi beragama warga Sukoreno tak hanya tecermin dari beragamnya tempat ibadah. Namun, juga dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. “Kalau ada warga yang meninggal, mereka ya ikut tahlil. Kadang neneknya mau ke pura, cucunya diantar ke TPQ,” ucap Ustad Samsul Huda, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sukoreno.
Selain itu, warga juga kerap mengadakan kegiatan sosial bareng-bareng. Seperti bersih-bersih desa ataupun peringatan hari-hari keagamaan di Sukoreno. “Kesadaran warga sini akan pentingnya merawat kerukunan itu sudah terjalin. Kita selanjutnya terus merawatnya,” tukas pria yang juga penyuluh agama ini.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Mahrus Sholih
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, sudah dikenal akan keberagamannya. Di desa tersebut terdapat berbagai penganut agama dari berbagai latar belakang yang berbeda. Namun, mereka hidup rukun berdampingan satu dengan yang lainnya.
Tak heran, beragam nama disematkan ke desa ini. Seperti disebut Desa Pancasila, ada pula yang menyebut Indonesia Kecil. Sedikitnya, ada empat agama yang masing-masing dianut oleh warga Sukoreno. Ada Islam, Hindu, Katolik, dan Sapta Darma.
Tempat ibadah mereka pun sangat berdekatan. Seperti masjid, pura, gereja, dan sanggar kerohanian Sapta Darma, semuanya berada di Dusun Krajan Kidul, Desa Sukoreno. Jarak antartempat ibadah itu sangat dekat. Sekitar 500 meter.
Menurut penuturan tokoh agama di Sukoreno, toleransi beragama warga Sukoreno tak hanya tecermin dari beragamnya tempat ibadah. Namun, juga dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. “Kalau ada warga yang meninggal, mereka ya ikut tahlil. Kadang neneknya mau ke pura, cucunya diantar ke TPQ,” ucap Ustad Samsul Huda, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sukoreno.
Selain itu, warga juga kerap mengadakan kegiatan sosial bareng-bareng. Seperti bersih-bersih desa ataupun peringatan hari-hari keagamaan di Sukoreno. “Kesadaran warga sini akan pentingnya merawat kerukunan itu sudah terjalin. Kita selanjutnya terus merawatnya,” tukas pria yang juga penyuluh agama ini.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Mahrus Sholih