28.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Buka Puasa Bersama, Andalkan Menu Desa

Kangen Makan Bareng Seperti di Kampung Halaman Buka puasa bersama biasanya menjadi agenda rutin di bulan Ramadan. Selain untuk mempererat silaturahmi, juga untuk tasyakuran dalam rangka menyambut bulan suci penuh berkah. Tradisi ini juga kerap dilakukan di desa. Nah, inilah yang ingin disampaikan melalui menu bancakan.

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terdengar gelak ibu-ibu di salah satu warung di Jalan Danau Toba, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Suara gaduh itu semakin lantang saat terdengar lantunan azan Magrib. “Wah, ayo Bu, ayo Bu, foto-fotoannya nanti, buka puasa dulu,” tutur Sita, salah seorang pelanggan di Café Tipis-Tipis saat mengajak teman-temannya untuk segera membatalkan puasa.

Sementara itu, berbagai hidangan khas kafe tersebut sudah tersedia sebelumnya. Mulai dari es sirsak bercampur jeli dan biji selasih hingga kolak berisi pisang, ubi, serta kacang hijau. Sedikitnya ada sekitar 20 orang yang duduk melingkar di sana. Satu per satu membatalkan puasa dengan caranya masing-masing.

Selain itu, berbagai menu makanan sudah tersuguh di tengah lingkaran tersebut. Uniknya, seluruh makanan dan lauk disajikan dalam satu ‘piring’. Bukan piring kaca ataupun melamin, tetapi beralaskan daun pisang yang ditata sepanjang kurang lebih empat hingga lima meter. Beraneka makanan sudah siap disantap untuk berbuka. “Kami menyebutnya bancakan,” ungkap Dewi Eliana, pemilik Café Tipis-Tipis.

Mobile_AP_Rectangle 2

Tak jauh-jauh dari bancakan yang sesungguhnya. Paket makanan yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan serta persaudaraan itu kerap menjadi langganan masyarakat Jember untuk menggelar buka bersama.

Dengan harga Rp 15 ribu per kepala, siapa pun bisa menikmati bancakan di Café Tipis-Tipis dengan minimal pembeli sebanyak 10 orang. “Yang biasanya harus menunggu ada tasyakuran atau selametan, bancakan di sini bisa dilaksanakan kapan pun,” lanjutnya. Terutama saat berbuka puasa.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terdengar gelak ibu-ibu di salah satu warung di Jalan Danau Toba, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Suara gaduh itu semakin lantang saat terdengar lantunan azan Magrib. “Wah, ayo Bu, ayo Bu, foto-fotoannya nanti, buka puasa dulu,” tutur Sita, salah seorang pelanggan di Café Tipis-Tipis saat mengajak teman-temannya untuk segera membatalkan puasa.

Sementara itu, berbagai hidangan khas kafe tersebut sudah tersedia sebelumnya. Mulai dari es sirsak bercampur jeli dan biji selasih hingga kolak berisi pisang, ubi, serta kacang hijau. Sedikitnya ada sekitar 20 orang yang duduk melingkar di sana. Satu per satu membatalkan puasa dengan caranya masing-masing.

Selain itu, berbagai menu makanan sudah tersuguh di tengah lingkaran tersebut. Uniknya, seluruh makanan dan lauk disajikan dalam satu ‘piring’. Bukan piring kaca ataupun melamin, tetapi beralaskan daun pisang yang ditata sepanjang kurang lebih empat hingga lima meter. Beraneka makanan sudah siap disantap untuk berbuka. “Kami menyebutnya bancakan,” ungkap Dewi Eliana, pemilik Café Tipis-Tipis.

Tak jauh-jauh dari bancakan yang sesungguhnya. Paket makanan yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan serta persaudaraan itu kerap menjadi langganan masyarakat Jember untuk menggelar buka bersama.

Dengan harga Rp 15 ribu per kepala, siapa pun bisa menikmati bancakan di Café Tipis-Tipis dengan minimal pembeli sebanyak 10 orang. “Yang biasanya harus menunggu ada tasyakuran atau selametan, bancakan di sini bisa dilaksanakan kapan pun,” lanjutnya. Terutama saat berbuka puasa.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terdengar gelak ibu-ibu di salah satu warung di Jalan Danau Toba, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Suara gaduh itu semakin lantang saat terdengar lantunan azan Magrib. “Wah, ayo Bu, ayo Bu, foto-fotoannya nanti, buka puasa dulu,” tutur Sita, salah seorang pelanggan di Café Tipis-Tipis saat mengajak teman-temannya untuk segera membatalkan puasa.

Sementara itu, berbagai hidangan khas kafe tersebut sudah tersedia sebelumnya. Mulai dari es sirsak bercampur jeli dan biji selasih hingga kolak berisi pisang, ubi, serta kacang hijau. Sedikitnya ada sekitar 20 orang yang duduk melingkar di sana. Satu per satu membatalkan puasa dengan caranya masing-masing.

Selain itu, berbagai menu makanan sudah tersuguh di tengah lingkaran tersebut. Uniknya, seluruh makanan dan lauk disajikan dalam satu ‘piring’. Bukan piring kaca ataupun melamin, tetapi beralaskan daun pisang yang ditata sepanjang kurang lebih empat hingga lima meter. Beraneka makanan sudah siap disantap untuk berbuka. “Kami menyebutnya bancakan,” ungkap Dewi Eliana, pemilik Café Tipis-Tipis.

Tak jauh-jauh dari bancakan yang sesungguhnya. Paket makanan yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan serta persaudaraan itu kerap menjadi langganan masyarakat Jember untuk menggelar buka bersama.

Dengan harga Rp 15 ribu per kepala, siapa pun bisa menikmati bancakan di Café Tipis-Tipis dengan minimal pembeli sebanyak 10 orang. “Yang biasanya harus menunggu ada tasyakuran atau selametan, bancakan di sini bisa dilaksanakan kapan pun,” lanjutnya. Terutama saat berbuka puasa.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca