JEMBER, RADARJEMBER.ID – Waktu mendengar pukulan demi pukulan alat musiknya, hati menjadi bergembira. Apalagi saat ikut memainkannya, senangnya sampai tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Baca Juga: Musik Patrol Lebih Nyaring Pakai Kayu Nangka |
Dinu Panca salah satu pemain musik patrol yang menjadi anggota grup Hastra 132 Jember mengungkapkan, keriangannya saat bermain. Dia mulai aktif latihan sejak 2017 dan menjadi generasi ke lima. “Sejak kecil saya sudah suka musik patrol, mendengar musiknya bikin hati senang, ditambah kalau lagi memainkannya,” ungkap Dinu.
Musik yang identik dimainkan saat bulan Ramadan ini, juga bisa dimainkan kapan saja dan di hari-hari biasa. Musik patrol digandrungi oleh berbagai kalangan. Dari orang tua, remaja, hingga anak kecil.
Tiupan suara seruling seakan menjadi aba-aba musik dimulai. Nada-nadanya terdengar sangat merdu. Kemudian bersahut-sahutan pukulan alat musik lain. Pemain akan bermain dengan cukup lihai dan sigap memukul punggung alat musik dengan cepat. Sehingga, timbul perpaduan suara yang beragam nan indah.
Keasyikan musik patrol membuat lebih banyak berinteraksi secara langsung dengan manusia “Asyiknya lagi itu bermain musik bersama-sama. Saat main musik patrol, sambil tertawa, tersenyum, sampai badan ikut bergoyang,” terang Dinu.
Saat didalami bermain musik patrol, sama dengan kehidupan manusia. Artinya, antar manusia perlu kerjasama agar tujuan bersama bisa diraih. Sehingga, bermain musik patrol yaitu belajar bekerja sama dengan tim dengan tujuan menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati oleh diri sendiri juga masyarakat. Serunya belajar musik patrol ini juga terasa saat kita dapat mempersembahkan sebuah pertunjukkan yang dapat menghibur semua orang termasuk diri sendiri.
Hampir setiap musik patrol dimainkan, lagu yang dibawakan adalah khas Jember sendiri. Purnomo Hadi Handoko ketua Paguyuban Patrol Jember (PSMPJ) mengatakan, sebagai musik khas Jember, kini musik patrol sudah memiliki legalitasnya sendiri. “Kesenian musik patrol ini sekarang berada di bawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud, red) Jember,” ujarnya.
Jurnalis: mg8
Fotografer: Mega Silvia
Editor: Dwi Siswanto