Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tidak sedikit masyarakat yang memelihara kuda karena dianggap sebagai salah satu ajaran yang dianjurkan, yang bernilai ibadah. Ini mengingat Rasulullah SAW menganjurkan berkuda sebagai salah satu jenis olahraga.
Tak heran jika penggemar kuda tidak pernah berkurang. Pencintanya beragam, dari kalangan kiai atau ustad sampai kalangan ningrat. Hal ini membuat harganya sangat bersaing. Di pasaran, banyak jenis kuda bisa ditemui. Mulai dari yang jenis ras lokal Bondowoso-Jember misalnya. Satu ekor kuda dewasa jenis tersebut dibanderol Rp 10-15 juta. Lalu, ada pula kuda ras luar daerah, seperti asal Bima, NTT, atau luar negeri dari ras Australia atau Jerman yang berada di kisaran Rp 120-150 juta.
Salah satu organisasi yang mewadahi para pecinta kuda adalah Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi). Di Jember, kata Sujono, anggotanya kurang lebih 50 orang. Meski tak banyak, namun masing-masing dari mereka bisa memelihara hingga 17 ekor kuda. “Keanggotaan kami banyak kalangan kiai, gus, dan lora. Rata-rata kuda mereka belasan jumlahnya,” terang Sujono.
Mobile_AP_Rectangle 2
Sementara itu, terkhusus kuda ras luar negeri, seperti Australia atau Jerman, memiliki ciri fisik paling menonjol pada postur yang lebih tinggi dan kekar dibanding kuda lokal. Tak heran harganya begitu bersaing. Untuk jenis ras tertentu bahkan harganya setara mobil pejabat istana negara. “Menang di pamor dan rasnya. Dua kuda milik Prabowo yang ditunggangi bareng Jokowi itu masing-masing Rp 1,5 miliar. Wong kandangnya saja pake AC,” imbuh Jon.
Kendati mahal, dia kembali menegaskan semua jenis kuda hampir memiliki potensi kemampuan yang sama. “Semua bergantung pada didikan,” tegasnya.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tidak sedikit masyarakat yang memelihara kuda karena dianggap sebagai salah satu ajaran yang dianjurkan, yang bernilai ibadah. Ini mengingat Rasulullah SAW menganjurkan berkuda sebagai salah satu jenis olahraga.
Tak heran jika penggemar kuda tidak pernah berkurang. Pencintanya beragam, dari kalangan kiai atau ustad sampai kalangan ningrat. Hal ini membuat harganya sangat bersaing. Di pasaran, banyak jenis kuda bisa ditemui. Mulai dari yang jenis ras lokal Bondowoso-Jember misalnya. Satu ekor kuda dewasa jenis tersebut dibanderol Rp 10-15 juta. Lalu, ada pula kuda ras luar daerah, seperti asal Bima, NTT, atau luar negeri dari ras Australia atau Jerman yang berada di kisaran Rp 120-150 juta.
Salah satu organisasi yang mewadahi para pecinta kuda adalah Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi). Di Jember, kata Sujono, anggotanya kurang lebih 50 orang. Meski tak banyak, namun masing-masing dari mereka bisa memelihara hingga 17 ekor kuda. “Keanggotaan kami banyak kalangan kiai, gus, dan lora. Rata-rata kuda mereka belasan jumlahnya,” terang Sujono.
Sementara itu, terkhusus kuda ras luar negeri, seperti Australia atau Jerman, memiliki ciri fisik paling menonjol pada postur yang lebih tinggi dan kekar dibanding kuda lokal. Tak heran harganya begitu bersaing. Untuk jenis ras tertentu bahkan harganya setara mobil pejabat istana negara. “Menang di pamor dan rasnya. Dua kuda milik Prabowo yang ditunggangi bareng Jokowi itu masing-masing Rp 1,5 miliar. Wong kandangnya saja pake AC,” imbuh Jon.
Kendati mahal, dia kembali menegaskan semua jenis kuda hampir memiliki potensi kemampuan yang sama. “Semua bergantung pada didikan,” tegasnya.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tidak sedikit masyarakat yang memelihara kuda karena dianggap sebagai salah satu ajaran yang dianjurkan, yang bernilai ibadah. Ini mengingat Rasulullah SAW menganjurkan berkuda sebagai salah satu jenis olahraga.
Tak heran jika penggemar kuda tidak pernah berkurang. Pencintanya beragam, dari kalangan kiai atau ustad sampai kalangan ningrat. Hal ini membuat harganya sangat bersaing. Di pasaran, banyak jenis kuda bisa ditemui. Mulai dari yang jenis ras lokal Bondowoso-Jember misalnya. Satu ekor kuda dewasa jenis tersebut dibanderol Rp 10-15 juta. Lalu, ada pula kuda ras luar daerah, seperti asal Bima, NTT, atau luar negeri dari ras Australia atau Jerman yang berada di kisaran Rp 120-150 juta.
Salah satu organisasi yang mewadahi para pecinta kuda adalah Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi). Di Jember, kata Sujono, anggotanya kurang lebih 50 orang. Meski tak banyak, namun masing-masing dari mereka bisa memelihara hingga 17 ekor kuda. “Keanggotaan kami banyak kalangan kiai, gus, dan lora. Rata-rata kuda mereka belasan jumlahnya,” terang Sujono.
Sementara itu, terkhusus kuda ras luar negeri, seperti Australia atau Jerman, memiliki ciri fisik paling menonjol pada postur yang lebih tinggi dan kekar dibanding kuda lokal. Tak heran harganya begitu bersaing. Untuk jenis ras tertentu bahkan harganya setara mobil pejabat istana negara. “Menang di pamor dan rasnya. Dua kuda milik Prabowo yang ditunggangi bareng Jokowi itu masing-masing Rp 1,5 miliar. Wong kandangnya saja pake AC,” imbuh Jon.
Kendati mahal, dia kembali menegaskan semua jenis kuda hampir memiliki potensi kemampuan yang sama. “Semua bergantung pada didikan,” tegasnya.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti