28.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Jadi Jujukan Peneliti hingga Turis Mancanegara

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bagi masyarakat Jember yang hendak berkunjung ke Pabrik Karet Glantangan di Dusun Glantangan, Desa/Kecamatan Tempurejo, bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat. Jalan yang dilalui juga tergolong mudah. Selain bisa mengikuti petunjuk arah dengan menggunakan peta di smartphone, juga bisa dengan menggunakan bantuan warga sekitar untuk meminta informasi terkait arah, karena pasti banyak yang tahu. Selain itu, lokasi pabrik juga tepat di pinggir jalan, sehingga setiap pengunjung tidak akan tersesat.

Lalu, apakah setiap orang bisa dengan mudah memasuki pabrik untuk melihat proses pengolahan karet? Manajer Pabrik Karet Glantangan Hastudy Yunarko menerangkan, kalau hanya ingin mengetahui proses pengolahan karet, siapa pun bisa langsung datang. “Nanti, ada petugas yang akan menjelaskan proses pengolahan mulai hulu hingga hilir,” paparnya.

Namun, jika kepentingannya untuk riset atau penelitian, diimbau untuk menyertakan dokumen atau proposal pengajuan penelitian. Selama ini, lanjutnya, banyak mahasiswa yang mengajukan proposal di Pabrik Karet Glantangan itu. Mulai dari mahasiswa jurusan pertanian, teknik, hingga jurusan sastra. Namun, yang tak kalah menarik adalah kunjungan wisatawan dari mancanegara.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Pernah beberapa kali, ada turis dari Belanda,” ungkapnya. Saat berkunjung ke pabrik, pria yang akrab disapa Koko ini menerangkan bahwa turis tersebut malah menyingkap kenangan lama dengan menceritakan kepada anak cucunya bahwa dia dulu pernah tumbuh besar bersama orang tuanya di pabrik itu. “Dulu ayah waktu kecil pernah tinggal di sini (pabrik karet, Red) bersama kakek dan nenek lho,” ucapnya menirukan gaya salah seorang turis asal Belanda tersebut.

Selain itu, atas pengakuan si turis itu, Koko menyatakan bahwa bangunan tempat turis tersebut tinggal dulu tidak jauh berubah. Bahkan, peletakan banyak peralatan kerja hingga tata ruang bangunannya masih mirip seperti dulu. “Dari segi bangunan masih kental seperti saat zaman kolonial Belanda,” tandasnya.

Hingga saat ini, keaslian Pabrik Karet Glantangan masih terjaga. Terutama dari segi bangunan dan tata cara pengolahan karet. Masyarakat Jember bisa datang ke sana dan menyaksikan secara langsung pengolahan karet mulai hulu hingga hilir.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Isnein Purnomo
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bagi masyarakat Jember yang hendak berkunjung ke Pabrik Karet Glantangan di Dusun Glantangan, Desa/Kecamatan Tempurejo, bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat. Jalan yang dilalui juga tergolong mudah. Selain bisa mengikuti petunjuk arah dengan menggunakan peta di smartphone, juga bisa dengan menggunakan bantuan warga sekitar untuk meminta informasi terkait arah, karena pasti banyak yang tahu. Selain itu, lokasi pabrik juga tepat di pinggir jalan, sehingga setiap pengunjung tidak akan tersesat.

Lalu, apakah setiap orang bisa dengan mudah memasuki pabrik untuk melihat proses pengolahan karet? Manajer Pabrik Karet Glantangan Hastudy Yunarko menerangkan, kalau hanya ingin mengetahui proses pengolahan karet, siapa pun bisa langsung datang. “Nanti, ada petugas yang akan menjelaskan proses pengolahan mulai hulu hingga hilir,” paparnya.

Namun, jika kepentingannya untuk riset atau penelitian, diimbau untuk menyertakan dokumen atau proposal pengajuan penelitian. Selama ini, lanjutnya, banyak mahasiswa yang mengajukan proposal di Pabrik Karet Glantangan itu. Mulai dari mahasiswa jurusan pertanian, teknik, hingga jurusan sastra. Namun, yang tak kalah menarik adalah kunjungan wisatawan dari mancanegara.

“Pernah beberapa kali, ada turis dari Belanda,” ungkapnya. Saat berkunjung ke pabrik, pria yang akrab disapa Koko ini menerangkan bahwa turis tersebut malah menyingkap kenangan lama dengan menceritakan kepada anak cucunya bahwa dia dulu pernah tumbuh besar bersama orang tuanya di pabrik itu. “Dulu ayah waktu kecil pernah tinggal di sini (pabrik karet, Red) bersama kakek dan nenek lho,” ucapnya menirukan gaya salah seorang turis asal Belanda tersebut.

Selain itu, atas pengakuan si turis itu, Koko menyatakan bahwa bangunan tempat turis tersebut tinggal dulu tidak jauh berubah. Bahkan, peletakan banyak peralatan kerja hingga tata ruang bangunannya masih mirip seperti dulu. “Dari segi bangunan masih kental seperti saat zaman kolonial Belanda,” tandasnya.

Hingga saat ini, keaslian Pabrik Karet Glantangan masih terjaga. Terutama dari segi bangunan dan tata cara pengolahan karet. Masyarakat Jember bisa datang ke sana dan menyaksikan secara langsung pengolahan karet mulai hulu hingga hilir.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Isnein Purnomo
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bagi masyarakat Jember yang hendak berkunjung ke Pabrik Karet Glantangan di Dusun Glantangan, Desa/Kecamatan Tempurejo, bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat. Jalan yang dilalui juga tergolong mudah. Selain bisa mengikuti petunjuk arah dengan menggunakan peta di smartphone, juga bisa dengan menggunakan bantuan warga sekitar untuk meminta informasi terkait arah, karena pasti banyak yang tahu. Selain itu, lokasi pabrik juga tepat di pinggir jalan, sehingga setiap pengunjung tidak akan tersesat.

Lalu, apakah setiap orang bisa dengan mudah memasuki pabrik untuk melihat proses pengolahan karet? Manajer Pabrik Karet Glantangan Hastudy Yunarko menerangkan, kalau hanya ingin mengetahui proses pengolahan karet, siapa pun bisa langsung datang. “Nanti, ada petugas yang akan menjelaskan proses pengolahan mulai hulu hingga hilir,” paparnya.

Namun, jika kepentingannya untuk riset atau penelitian, diimbau untuk menyertakan dokumen atau proposal pengajuan penelitian. Selama ini, lanjutnya, banyak mahasiswa yang mengajukan proposal di Pabrik Karet Glantangan itu. Mulai dari mahasiswa jurusan pertanian, teknik, hingga jurusan sastra. Namun, yang tak kalah menarik adalah kunjungan wisatawan dari mancanegara.

“Pernah beberapa kali, ada turis dari Belanda,” ungkapnya. Saat berkunjung ke pabrik, pria yang akrab disapa Koko ini menerangkan bahwa turis tersebut malah menyingkap kenangan lama dengan menceritakan kepada anak cucunya bahwa dia dulu pernah tumbuh besar bersama orang tuanya di pabrik itu. “Dulu ayah waktu kecil pernah tinggal di sini (pabrik karet, Red) bersama kakek dan nenek lho,” ucapnya menirukan gaya salah seorang turis asal Belanda tersebut.

Selain itu, atas pengakuan si turis itu, Koko menyatakan bahwa bangunan tempat turis tersebut tinggal dulu tidak jauh berubah. Bahkan, peletakan banyak peralatan kerja hingga tata ruang bangunannya masih mirip seperti dulu. “Dari segi bangunan masih kental seperti saat zaman kolonial Belanda,” tandasnya.

Hingga saat ini, keaslian Pabrik Karet Glantangan masih terjaga. Terutama dari segi bangunan dan tata cara pengolahan karet. Masyarakat Jember bisa datang ke sana dan menyaksikan secara langsung pengolahan karet mulai hulu hingga hilir.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Isnein Purnomo
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

Previous article
Next article

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca