29.8 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Wisata Rembangan Lockdown, Pengunjung Gigit Jari

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Walau pihak pengelola wisata Rembangan telah memasang pengumuman berukuran besar tidak menerima wisatawan di musim libur Lebaran tahun ini, namun sebagian orang tetap nekat berkunjung ke wisata puncak yang ada di Kecamatan Arjasa tersebut. Akibatnya, mereka gigit jari karena terpaksa pulang mengurungkan niat berwisata ke tempat itu.

“Semua tempat wisata di Kabupaten Jember tidak terkecuali Rembangan ditutup. Ini sesuai surat edaran (SE) Bupati Jember. Penutupan dilakukan mulai tanggal 11 hingga 17 Mei untuk menghindari kerumunan,” ungkap Sugeng R, Penanggung Jawab Wisata Rembangan.

Menurut Sugeng, SE itu ditujukan kepada semua pelaku wisata di Jember. Selain di-lockdown, tempat wisata selama tujuh hari juga tidak boleh menjual tiket langsung atau penjualan tiket daring. Jika larangan itu tidak diindahkan, maka pengelola bakal menerima sanksi mulai dari peringatan sampai pencabutan izin tempat wisata.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pengamatan Jawa Pos Radar Jember di wisata Rembangan, terlihat di depan loket pintu masuk terpasang banner berukuran besar yang bertuliskan tentang penutupan sementara lokasi wisata. Selain itu, agar tidak ada pengunjung yang nekat menerobos, di sebelah banner itu juga diletakan pot bunga berwarna putih.

Kala itu, ada sebuah mobil dan lima motor yang berboncengan saat sore hari. Mau tidak mau, mereka harus kembali memutar usai membaca banner tersebut. Andri Saputra, pengunjung asal Kecamatan Sumberjambe tidak bisa menutupi kekecewaan karena tempat wisata itu harus dikosongkan dari keramaian.

“Sama sekali tidak tahu bila wisata Rembangan di-lockdown. Dan baru tahu setelah mau beli tiket masuk. Padahal rencana rekreasi ke sini sudah kami rencanakan sebelum memasuki bulan Ramadan. Mengetahui Rembangan ditutup, keluarga kami kecewa,” kata Andri. (*)

 

Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Walau pihak pengelola wisata Rembangan telah memasang pengumuman berukuran besar tidak menerima wisatawan di musim libur Lebaran tahun ini, namun sebagian orang tetap nekat berkunjung ke wisata puncak yang ada di Kecamatan Arjasa tersebut. Akibatnya, mereka gigit jari karena terpaksa pulang mengurungkan niat berwisata ke tempat itu.

“Semua tempat wisata di Kabupaten Jember tidak terkecuali Rembangan ditutup. Ini sesuai surat edaran (SE) Bupati Jember. Penutupan dilakukan mulai tanggal 11 hingga 17 Mei untuk menghindari kerumunan,” ungkap Sugeng R, Penanggung Jawab Wisata Rembangan.

Menurut Sugeng, SE itu ditujukan kepada semua pelaku wisata di Jember. Selain di-lockdown, tempat wisata selama tujuh hari juga tidak boleh menjual tiket langsung atau penjualan tiket daring. Jika larangan itu tidak diindahkan, maka pengelola bakal menerima sanksi mulai dari peringatan sampai pencabutan izin tempat wisata.

Pengamatan Jawa Pos Radar Jember di wisata Rembangan, terlihat di depan loket pintu masuk terpasang banner berukuran besar yang bertuliskan tentang penutupan sementara lokasi wisata. Selain itu, agar tidak ada pengunjung yang nekat menerobos, di sebelah banner itu juga diletakan pot bunga berwarna putih.

Kala itu, ada sebuah mobil dan lima motor yang berboncengan saat sore hari. Mau tidak mau, mereka harus kembali memutar usai membaca banner tersebut. Andri Saputra, pengunjung asal Kecamatan Sumberjambe tidak bisa menutupi kekecewaan karena tempat wisata itu harus dikosongkan dari keramaian.

“Sama sekali tidak tahu bila wisata Rembangan di-lockdown. Dan baru tahu setelah mau beli tiket masuk. Padahal rencana rekreasi ke sini sudah kami rencanakan sebelum memasuki bulan Ramadan. Mengetahui Rembangan ditutup, keluarga kami kecewa,” kata Andri. (*)

 

Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Walau pihak pengelola wisata Rembangan telah memasang pengumuman berukuran besar tidak menerima wisatawan di musim libur Lebaran tahun ini, namun sebagian orang tetap nekat berkunjung ke wisata puncak yang ada di Kecamatan Arjasa tersebut. Akibatnya, mereka gigit jari karena terpaksa pulang mengurungkan niat berwisata ke tempat itu.

“Semua tempat wisata di Kabupaten Jember tidak terkecuali Rembangan ditutup. Ini sesuai surat edaran (SE) Bupati Jember. Penutupan dilakukan mulai tanggal 11 hingga 17 Mei untuk menghindari kerumunan,” ungkap Sugeng R, Penanggung Jawab Wisata Rembangan.

Menurut Sugeng, SE itu ditujukan kepada semua pelaku wisata di Jember. Selain di-lockdown, tempat wisata selama tujuh hari juga tidak boleh menjual tiket langsung atau penjualan tiket daring. Jika larangan itu tidak diindahkan, maka pengelola bakal menerima sanksi mulai dari peringatan sampai pencabutan izin tempat wisata.

Pengamatan Jawa Pos Radar Jember di wisata Rembangan, terlihat di depan loket pintu masuk terpasang banner berukuran besar yang bertuliskan tentang penutupan sementara lokasi wisata. Selain itu, agar tidak ada pengunjung yang nekat menerobos, di sebelah banner itu juga diletakan pot bunga berwarna putih.

Kala itu, ada sebuah mobil dan lima motor yang berboncengan saat sore hari. Mau tidak mau, mereka harus kembali memutar usai membaca banner tersebut. Andri Saputra, pengunjung asal Kecamatan Sumberjambe tidak bisa menutupi kekecewaan karena tempat wisata itu harus dikosongkan dari keramaian.

“Sama sekali tidak tahu bila wisata Rembangan di-lockdown. Dan baru tahu setelah mau beli tiket masuk. Padahal rencana rekreasi ke sini sudah kami rencanakan sebelum memasuki bulan Ramadan. Mengetahui Rembangan ditutup, keluarga kami kecewa,” kata Andri. (*)

 

Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca