23.2 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Begini Nih Cara Fotografer Kereta Cari Rute untuk Hasilkan Karya Ciamik

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sore itu, lima pemuda tampak bergerombol dalam satu meja di sebuah warung kopi. Beberapa di antaranya sedang sibuk mengamati peta di layar ponselnya. Mereka tengah mencari sebuah rute kereta api yang sudah lama tak terpakai lagi. Keterangan dalam peta digital itu mengungkapkan bahwa lokasi rel kereta tersebut berada di kawasan Banyuwangi.

“Akhirnya ketemu. Ternyata ada,” kata Muhammad Aditya Yogatama, salah satu anggota Komunitas Railfans Daop 9. Begitulah keseruan para anggota komunitas kala menemukan rute rel kereta api atau stasiun yang sudah lama tak terpakai.

Bagi Aditya, penemuan itu menjadi sejarah yang patut dicatat. Untuk memastikan penemuan itu, beberapa anggota komunitas pun mendatangi lokasi. Lalu, bercengkerama dengan penduduk setempat atau orang-orang yang ada di sana. “Kami ke sana melihat kondisinya bagaimana. Ya, ngobrol saja sama orang-orang di sana. Dulu itu bagaimana,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kegiatan ini tidak hanya menyasar rel atau stasiun di kawasan Jember, melainkan di seluruh jalur Daop 9. Bagi Aditya, semua kunjungan atau penemuan rute bernilai sejarah itu punya kesan dan makna yang berbeda. “Yang pasti semuanya berkesan. Karena setiap tempat punya ceritanya masing-masing,” ungkapnya.

Ia mencontohkan salah satu penemuan jalur kereta dan stasiun di kawasan Balung yang kini sudah tak terpakai lagi. Bangunannya masih berdiri kokoh. Rel keretanya pun masih ada. Namun, beberapa besinya sudah hilang. “Kalau sudah sampai di sana, kami tidak ngapa-ngapain. Mengamati dan membayangkan kira-kira dulu seperti apa,” kisahnya.

Aditya menceritakan jika di Jember banyak rute kereta dan stasiun yang sudah tak digunakan lagi. Sebagian ada yang dialihfungsikan menjadi rumah masyarakat. Walau demikian, nilai sejarah dan estetikanya masih bisa dirasakan. “Ternyata di Jember juga banyak rel kereta yang sudah tidak dipakai. Kadang ada bekas stasiun yang dijadikan rumah warga,” ungkapnya.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: KOMUNITAS RAILFANS DAOP 9 FOR RADARJEMBER
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sore itu, lima pemuda tampak bergerombol dalam satu meja di sebuah warung kopi. Beberapa di antaranya sedang sibuk mengamati peta di layar ponselnya. Mereka tengah mencari sebuah rute kereta api yang sudah lama tak terpakai lagi. Keterangan dalam peta digital itu mengungkapkan bahwa lokasi rel kereta tersebut berada di kawasan Banyuwangi.

“Akhirnya ketemu. Ternyata ada,” kata Muhammad Aditya Yogatama, salah satu anggota Komunitas Railfans Daop 9. Begitulah keseruan para anggota komunitas kala menemukan rute rel kereta api atau stasiun yang sudah lama tak terpakai.

Bagi Aditya, penemuan itu menjadi sejarah yang patut dicatat. Untuk memastikan penemuan itu, beberapa anggota komunitas pun mendatangi lokasi. Lalu, bercengkerama dengan penduduk setempat atau orang-orang yang ada di sana. “Kami ke sana melihat kondisinya bagaimana. Ya, ngobrol saja sama orang-orang di sana. Dulu itu bagaimana,” terangnya.

Kegiatan ini tidak hanya menyasar rel atau stasiun di kawasan Jember, melainkan di seluruh jalur Daop 9. Bagi Aditya, semua kunjungan atau penemuan rute bernilai sejarah itu punya kesan dan makna yang berbeda. “Yang pasti semuanya berkesan. Karena setiap tempat punya ceritanya masing-masing,” ungkapnya.

Ia mencontohkan salah satu penemuan jalur kereta dan stasiun di kawasan Balung yang kini sudah tak terpakai lagi. Bangunannya masih berdiri kokoh. Rel keretanya pun masih ada. Namun, beberapa besinya sudah hilang. “Kalau sudah sampai di sana, kami tidak ngapa-ngapain. Mengamati dan membayangkan kira-kira dulu seperti apa,” kisahnya.

Aditya menceritakan jika di Jember banyak rute kereta dan stasiun yang sudah tak digunakan lagi. Sebagian ada yang dialihfungsikan menjadi rumah masyarakat. Walau demikian, nilai sejarah dan estetikanya masih bisa dirasakan. “Ternyata di Jember juga banyak rel kereta yang sudah tidak dipakai. Kadang ada bekas stasiun yang dijadikan rumah warga,” ungkapnya.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: KOMUNITAS RAILFANS DAOP 9 FOR RADARJEMBER
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sore itu, lima pemuda tampak bergerombol dalam satu meja di sebuah warung kopi. Beberapa di antaranya sedang sibuk mengamati peta di layar ponselnya. Mereka tengah mencari sebuah rute kereta api yang sudah lama tak terpakai lagi. Keterangan dalam peta digital itu mengungkapkan bahwa lokasi rel kereta tersebut berada di kawasan Banyuwangi.

“Akhirnya ketemu. Ternyata ada,” kata Muhammad Aditya Yogatama, salah satu anggota Komunitas Railfans Daop 9. Begitulah keseruan para anggota komunitas kala menemukan rute rel kereta api atau stasiun yang sudah lama tak terpakai.

Bagi Aditya, penemuan itu menjadi sejarah yang patut dicatat. Untuk memastikan penemuan itu, beberapa anggota komunitas pun mendatangi lokasi. Lalu, bercengkerama dengan penduduk setempat atau orang-orang yang ada di sana. “Kami ke sana melihat kondisinya bagaimana. Ya, ngobrol saja sama orang-orang di sana. Dulu itu bagaimana,” terangnya.

Kegiatan ini tidak hanya menyasar rel atau stasiun di kawasan Jember, melainkan di seluruh jalur Daop 9. Bagi Aditya, semua kunjungan atau penemuan rute bernilai sejarah itu punya kesan dan makna yang berbeda. “Yang pasti semuanya berkesan. Karena setiap tempat punya ceritanya masing-masing,” ungkapnya.

Ia mencontohkan salah satu penemuan jalur kereta dan stasiun di kawasan Balung yang kini sudah tak terpakai lagi. Bangunannya masih berdiri kokoh. Rel keretanya pun masih ada. Namun, beberapa besinya sudah hilang. “Kalau sudah sampai di sana, kami tidak ngapa-ngapain. Mengamati dan membayangkan kira-kira dulu seperti apa,” kisahnya.

Aditya menceritakan jika di Jember banyak rute kereta dan stasiun yang sudah tak digunakan lagi. Sebagian ada yang dialihfungsikan menjadi rumah masyarakat. Walau demikian, nilai sejarah dan estetikanya masih bisa dirasakan. “Ternyata di Jember juga banyak rel kereta yang sudah tidak dipakai. Kadang ada bekas stasiun yang dijadikan rumah warga,” ungkapnya.

Jurnalis: Dian Cahyani
Fotografer: KOMUNITAS RAILFANS DAOP 9 FOR RADARJEMBER
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca