28.5 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Nikmatnya Balutan Daging di Antara Tulang

Bakso Tulangan Banyuwangi, Kuliner bakso banyak ditemui di Jember, beberapa di antaranya disajikan dengan olahan yang khas. Seperti bakso tulangan ini. Bakso yang  disantap lengkap dengan tulang-tulang sapi ini, rupanya memiliki cita rasa yang khas dan menarik selera pembeli.

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Salah satunya di Bakso Super Tulangan Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat 45, Sumbersari. Tak jauh dari SPBU Pasar Sabtuan. Di sana, tulang-tulang sapi itu diolah menggunakan bahan rempah-rempah khusus dan dimasak secara khusus pula.

Semua itu untuk menghasilkan aroma bakso yang kuat dari tulang tersebut dan memiliki tekstur yang lembut. “Tulang-tulang itu dimasak, direbus minimal tiga jam agar lembut dan beraroma kuat,” kata Syaiful, pemilik warung Bakso Super Tulangan Banyuwangi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Tujuan lain memasak tulang hingga tiga jam itu, kata dia, tentu untuk membuat tekstur daging yang membalut tulang tersebut mudah untuk dimakan. Sehingga tidak menyisakan daging yang masih melekat di tulang. “Jadi ketika makan, daging-daging yang melekat di tulang itu bisa seketika lepas, hanya menggunakan sendok,” terang pria yang akrab disapa Cak Ipul itu.

Untuk jenis tulang yang digunakan, kata dia, biasa menggunakan tulang rusuk pada sapi, baik jenis jantan maupun betina, yang banyak ditemui di sejumlah pasar di Jember. “Sapi jantan atau betina, sama. Beda memasaknya, kalau betina lebih lama sedikit ketimbang jantan. Tapi rasa dan aroma sama kuat,” tambahnya.

Selain itu, bakso yang dibuatnya juga masih segar. Dia memasaknya sedari pagi hingga siang, sebelum kemudian warungnya dibuka. Sehingga ketika pelanggan tiba, pengunjung bisa seketika menyantap bakso tulang yang baru beberapa jam selesai dimasak. (mau/c2/lin)

Jurnalis:Maulana
Fotografer:Jumai
Editor:Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Salah satunya di Bakso Super Tulangan Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat 45, Sumbersari. Tak jauh dari SPBU Pasar Sabtuan. Di sana, tulang-tulang sapi itu diolah menggunakan bahan rempah-rempah khusus dan dimasak secara khusus pula.

Semua itu untuk menghasilkan aroma bakso yang kuat dari tulang tersebut dan memiliki tekstur yang lembut. “Tulang-tulang itu dimasak, direbus minimal tiga jam agar lembut dan beraroma kuat,” kata Syaiful, pemilik warung Bakso Super Tulangan Banyuwangi.

Tujuan lain memasak tulang hingga tiga jam itu, kata dia, tentu untuk membuat tekstur daging yang membalut tulang tersebut mudah untuk dimakan. Sehingga tidak menyisakan daging yang masih melekat di tulang. “Jadi ketika makan, daging-daging yang melekat di tulang itu bisa seketika lepas, hanya menggunakan sendok,” terang pria yang akrab disapa Cak Ipul itu.

Untuk jenis tulang yang digunakan, kata dia, biasa menggunakan tulang rusuk pada sapi, baik jenis jantan maupun betina, yang banyak ditemui di sejumlah pasar di Jember. “Sapi jantan atau betina, sama. Beda memasaknya, kalau betina lebih lama sedikit ketimbang jantan. Tapi rasa dan aroma sama kuat,” tambahnya.

Selain itu, bakso yang dibuatnya juga masih segar. Dia memasaknya sedari pagi hingga siang, sebelum kemudian warungnya dibuka. Sehingga ketika pelanggan tiba, pengunjung bisa seketika menyantap bakso tulang yang baru beberapa jam selesai dimasak. (mau/c2/lin)

Jurnalis:Maulana
Fotografer:Jumai
Editor:Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Salah satunya di Bakso Super Tulangan Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat 45, Sumbersari. Tak jauh dari SPBU Pasar Sabtuan. Di sana, tulang-tulang sapi itu diolah menggunakan bahan rempah-rempah khusus dan dimasak secara khusus pula.

Semua itu untuk menghasilkan aroma bakso yang kuat dari tulang tersebut dan memiliki tekstur yang lembut. “Tulang-tulang itu dimasak, direbus minimal tiga jam agar lembut dan beraroma kuat,” kata Syaiful, pemilik warung Bakso Super Tulangan Banyuwangi.

Tujuan lain memasak tulang hingga tiga jam itu, kata dia, tentu untuk membuat tekstur daging yang membalut tulang tersebut mudah untuk dimakan. Sehingga tidak menyisakan daging yang masih melekat di tulang. “Jadi ketika makan, daging-daging yang melekat di tulang itu bisa seketika lepas, hanya menggunakan sendok,” terang pria yang akrab disapa Cak Ipul itu.

Untuk jenis tulang yang digunakan, kata dia, biasa menggunakan tulang rusuk pada sapi, baik jenis jantan maupun betina, yang banyak ditemui di sejumlah pasar di Jember. “Sapi jantan atau betina, sama. Beda memasaknya, kalau betina lebih lama sedikit ketimbang jantan. Tapi rasa dan aroma sama kuat,” tambahnya.

Selain itu, bakso yang dibuatnya juga masih segar. Dia memasaknya sedari pagi hingga siang, sebelum kemudian warungnya dibuka. Sehingga ketika pelanggan tiba, pengunjung bisa seketika menyantap bakso tulang yang baru beberapa jam selesai dimasak. (mau/c2/lin)

Jurnalis:Maulana
Fotografer:Jumai
Editor:Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca