Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kampung Logo di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember menjadi jawabannya. Di desa tersebut ada banyak pemuda yang terjun ke dunia desain atau membuat logo. Pembuatan karya berupa gambar atau logo itu tak sekadar bermodalkan seperangkat komputer, namun tak kalah penting adalah kreativitas. “Karena yang akan diterima dan dihargai itu adalah yang paling kreatif,” kata Imam Muzakki, salah satu desainer gambar dan logo asal desa tersebut.
Biasanya, ketika mendesain gambar itu mereka menggunakan sejumlah aplikasi seperti Corel Draw, Photoshop, atau Adobe Illustrator. Lalu juga didukung dengan komputer yang mumpuni, minimal sudah Core i3 atau sejenisnya. “Spek (spesifikasi, Red) di atas itu semakin baik,” katanya.
Setiap desain, gambar, ataupun logo itu tak sekadar asal buat dan seketika jadi. Paling tidak, mereka membutuhkan 30 menit sampai satu jam untuk hasil yang maksimal. Cepat atau lamanya waktu itu cukup beralasan. Soal karakter, detail akurasi warna dan ukuran, serta konsep yang kekinian, menjadi perkara wajib yang mesti dilakukan. “Kalau model desain dulu itu simpel. Sekarang lebih kekinian, mengikuti tren,” tambah Muzakki.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dari situ, kemudian kreativitas seorang desainer jadi hal mendasar. Karya desain mereka cukup pede disandingkan dengan tukang desain dari belahan dunia. Tak heran, karya-karya para desainer logo ini sudah sering kali memenangkan kontes, mendulang pundi rupiah bahkan dolar, hingga diakui dunia.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kampung Logo di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember menjadi jawabannya. Di desa tersebut ada banyak pemuda yang terjun ke dunia desain atau membuat logo. Pembuatan karya berupa gambar atau logo itu tak sekadar bermodalkan seperangkat komputer, namun tak kalah penting adalah kreativitas. “Karena yang akan diterima dan dihargai itu adalah yang paling kreatif,” kata Imam Muzakki, salah satu desainer gambar dan logo asal desa tersebut.
Biasanya, ketika mendesain gambar itu mereka menggunakan sejumlah aplikasi seperti Corel Draw, Photoshop, atau Adobe Illustrator. Lalu juga didukung dengan komputer yang mumpuni, minimal sudah Core i3 atau sejenisnya. “Spek (spesifikasi, Red) di atas itu semakin baik,” katanya.
Setiap desain, gambar, ataupun logo itu tak sekadar asal buat dan seketika jadi. Paling tidak, mereka membutuhkan 30 menit sampai satu jam untuk hasil yang maksimal. Cepat atau lamanya waktu itu cukup beralasan. Soal karakter, detail akurasi warna dan ukuran, serta konsep yang kekinian, menjadi perkara wajib yang mesti dilakukan. “Kalau model desain dulu itu simpel. Sekarang lebih kekinian, mengikuti tren,” tambah Muzakki.
Dari situ, kemudian kreativitas seorang desainer jadi hal mendasar. Karya desain mereka cukup pede disandingkan dengan tukang desain dari belahan dunia. Tak heran, karya-karya para desainer logo ini sudah sering kali memenangkan kontes, mendulang pundi rupiah bahkan dolar, hingga diakui dunia.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kampung Logo di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember menjadi jawabannya. Di desa tersebut ada banyak pemuda yang terjun ke dunia desain atau membuat logo. Pembuatan karya berupa gambar atau logo itu tak sekadar bermodalkan seperangkat komputer, namun tak kalah penting adalah kreativitas. “Karena yang akan diterima dan dihargai itu adalah yang paling kreatif,” kata Imam Muzakki, salah satu desainer gambar dan logo asal desa tersebut.
Biasanya, ketika mendesain gambar itu mereka menggunakan sejumlah aplikasi seperti Corel Draw, Photoshop, atau Adobe Illustrator. Lalu juga didukung dengan komputer yang mumpuni, minimal sudah Core i3 atau sejenisnya. “Spek (spesifikasi, Red) di atas itu semakin baik,” katanya.
Setiap desain, gambar, ataupun logo itu tak sekadar asal buat dan seketika jadi. Paling tidak, mereka membutuhkan 30 menit sampai satu jam untuk hasil yang maksimal. Cepat atau lamanya waktu itu cukup beralasan. Soal karakter, detail akurasi warna dan ukuran, serta konsep yang kekinian, menjadi perkara wajib yang mesti dilakukan. “Kalau model desain dulu itu simpel. Sekarang lebih kekinian, mengikuti tren,” tambah Muzakki.
Dari situ, kemudian kreativitas seorang desainer jadi hal mendasar. Karya desain mereka cukup pede disandingkan dengan tukang desain dari belahan dunia. Tak heran, karya-karya para desainer logo ini sudah sering kali memenangkan kontes, mendulang pundi rupiah bahkan dolar, hingga diakui dunia.
Jurnalis: Maulana
Fotografer: Maulana
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti