29.7 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Belajar Angklung Paham Nada, Cepat Bisa

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Seniman angklung yang banyak tampil di pinggir jalan di Kabupaten Jember memang baru setahun belakangan. Tetapi, jangan salah, saat ini sudah ada sekitar 20 orang yang melestarikan kesenian tradisional asli Indonesia tersebut.

Bagi siapa saja pencinta musik atau seniman, belajar angklung bisa dibilang susah-susah gampang. Bagi yang fokus belajar, bisa jadi akan cepat bisa. Tetapi sebaliknya, jika tidak fokus, tiga bulan belum tentu menguasai.

Mahmudatus Arisandi punya trik jitu bagi warga yang ingin belajar. Langkah pertama adalah memahami tangga nada. “Dasarnya seperti do re mi, harus hapal dulu. Itu bisa cepat. Kalau tangga nada belum hapal, pasti lebih sulit,” jelasnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Setelah itu, ada teknik memukul atau menabuh angklung. Yaitu menggenggam dan memukulnya dengan kepalan tangan di bawah jari manis. Belajar menabuh angklung tentu perlu kesabaran. Bisa jadi, tangan akan kapalan. “Kalau belajar gitar, jari biasanya kapalan. Belajar angklung, awalnya juga kapalan. Tetapi, kalau sudah biasa, akan enak,” tuturnya.

Tips selanjutnya yaitu belajar bermain angklung dengan musik atau lagu yang dihafal. Dengan begitu, orang bisa lebih fokus dan cepat bisa. “Apalagi kalau ada lagu yang paling disukai, itu akan cepat bisa. Syaratnya paham tangga nada. Nanti tempo pukulan akan mengikuti,” paparnya.

Angklung milik Datus serta angklung yang ada di sejumlah daerah Jember memiliki dua nada dalam satu set angklung. Yaitu nada tinggi dan rendah. Orang yang belajar bisa satu nada atau belajar dua nada sekaligus. “Intinya kalau punya kemauan tinggi akan cepat bisa,” pungkas Datus.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Seniman angklung yang banyak tampil di pinggir jalan di Kabupaten Jember memang baru setahun belakangan. Tetapi, jangan salah, saat ini sudah ada sekitar 20 orang yang melestarikan kesenian tradisional asli Indonesia tersebut.

Bagi siapa saja pencinta musik atau seniman, belajar angklung bisa dibilang susah-susah gampang. Bagi yang fokus belajar, bisa jadi akan cepat bisa. Tetapi sebaliknya, jika tidak fokus, tiga bulan belum tentu menguasai.

Mahmudatus Arisandi punya trik jitu bagi warga yang ingin belajar. Langkah pertama adalah memahami tangga nada. “Dasarnya seperti do re mi, harus hapal dulu. Itu bisa cepat. Kalau tangga nada belum hapal, pasti lebih sulit,” jelasnya.

Setelah itu, ada teknik memukul atau menabuh angklung. Yaitu menggenggam dan memukulnya dengan kepalan tangan di bawah jari manis. Belajar menabuh angklung tentu perlu kesabaran. Bisa jadi, tangan akan kapalan. “Kalau belajar gitar, jari biasanya kapalan. Belajar angklung, awalnya juga kapalan. Tetapi, kalau sudah biasa, akan enak,” tuturnya.

Tips selanjutnya yaitu belajar bermain angklung dengan musik atau lagu yang dihafal. Dengan begitu, orang bisa lebih fokus dan cepat bisa. “Apalagi kalau ada lagu yang paling disukai, itu akan cepat bisa. Syaratnya paham tangga nada. Nanti tempo pukulan akan mengikuti,” paparnya.

Angklung milik Datus serta angklung yang ada di sejumlah daerah Jember memiliki dua nada dalam satu set angklung. Yaitu nada tinggi dan rendah. Orang yang belajar bisa satu nada atau belajar dua nada sekaligus. “Intinya kalau punya kemauan tinggi akan cepat bisa,” pungkas Datus.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Seniman angklung yang banyak tampil di pinggir jalan di Kabupaten Jember memang baru setahun belakangan. Tetapi, jangan salah, saat ini sudah ada sekitar 20 orang yang melestarikan kesenian tradisional asli Indonesia tersebut.

Bagi siapa saja pencinta musik atau seniman, belajar angklung bisa dibilang susah-susah gampang. Bagi yang fokus belajar, bisa jadi akan cepat bisa. Tetapi sebaliknya, jika tidak fokus, tiga bulan belum tentu menguasai.

Mahmudatus Arisandi punya trik jitu bagi warga yang ingin belajar. Langkah pertama adalah memahami tangga nada. “Dasarnya seperti do re mi, harus hapal dulu. Itu bisa cepat. Kalau tangga nada belum hapal, pasti lebih sulit,” jelasnya.

Setelah itu, ada teknik memukul atau menabuh angklung. Yaitu menggenggam dan memukulnya dengan kepalan tangan di bawah jari manis. Belajar menabuh angklung tentu perlu kesabaran. Bisa jadi, tangan akan kapalan. “Kalau belajar gitar, jari biasanya kapalan. Belajar angklung, awalnya juga kapalan. Tetapi, kalau sudah biasa, akan enak,” tuturnya.

Tips selanjutnya yaitu belajar bermain angklung dengan musik atau lagu yang dihafal. Dengan begitu, orang bisa lebih fokus dan cepat bisa. “Apalagi kalau ada lagu yang paling disukai, itu akan cepat bisa. Syaratnya paham tangga nada. Nanti tempo pukulan akan mengikuti,” paparnya.

Angklung milik Datus serta angklung yang ada di sejumlah daerah Jember memiliki dua nada dalam satu set angklung. Yaitu nada tinggi dan rendah. Orang yang belajar bisa satu nada atau belajar dua nada sekaligus. “Intinya kalau punya kemauan tinggi akan cepat bisa,” pungkas Datus.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca