Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID- Permainan bakiak merupakan permainan yang populer dimainkan oleh anak-anak tahun 1970-an dari Sumatra Barat. Sehingga, banyak orang yang menyebut permainan itu berasal dari tanah Minangkabau. Meskipun pada dasarnya masih belum diketahui asal usul permainan tersebut.
Bentuk bakiak yang memanjang dan bisa dipakai dengan beberapa orang membuat permainan itu kerap dijuluki Terompa Galuak atau Bakiak Sambung. Namun, pada umumnya Bakiak Sambung itu hanya dibuat untuk tiga pasang atau bisa dimainkan tiga orang saja.
Menurut Pendiri Tanoker Ledokombo Farha Ciciek, kemunculan permainan bakiak masih belum diketahui secara pasti. Namun, sejak tahun 1970-an, permainan ini mulai populer di Sumatera Barat hingga menyebar di berbagai penjuru nusatara. “Saat ini permainan itu sangat jarang diamainkan, mugkin baru kelihatan waktu peringatan 17 Agustus,” terangnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Permainan tradisioanl itu saat ini menjadi salah satu unsur kebudayaan yang tertanam dalam rakyat Indonesia. Tumbuh dan berkembang di beberapa daerah, yang sarat akan nilai budaya dan tata kehidupan masyarakat. Sehingga, banyak nilai budaya yang melekat pada permainan Bakiak Sambung itu.
Diperkirakan, permainan bakiak itu terinspirasi dari negara Jepang. Dimana pada saat itu para geisha atau seniman penghibur tradisional di Jepang menggunakan alas kaki dari kayu pada saat pertunjukan. Bermula dari itu, pada akhirnya bakiak tak hanya digunakan sebagai alas kaki tetapi juga untuk perlombaan. Cara memainkan bakiak pun sangat beragam. “Kalau digunakan untuk permainan merupakan bakiak dari papan panjang,” imbuhnya. (qal/bud)
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID- Permainan bakiak merupakan permainan yang populer dimainkan oleh anak-anak tahun 1970-an dari Sumatra Barat. Sehingga, banyak orang yang menyebut permainan itu berasal dari tanah Minangkabau. Meskipun pada dasarnya masih belum diketahui asal usul permainan tersebut.
Bentuk bakiak yang memanjang dan bisa dipakai dengan beberapa orang membuat permainan itu kerap dijuluki Terompa Galuak atau Bakiak Sambung. Namun, pada umumnya Bakiak Sambung itu hanya dibuat untuk tiga pasang atau bisa dimainkan tiga orang saja.
Menurut Pendiri Tanoker Ledokombo Farha Ciciek, kemunculan permainan bakiak masih belum diketahui secara pasti. Namun, sejak tahun 1970-an, permainan ini mulai populer di Sumatera Barat hingga menyebar di berbagai penjuru nusatara. “Saat ini permainan itu sangat jarang diamainkan, mugkin baru kelihatan waktu peringatan 17 Agustus,” terangnya.
Permainan tradisioanl itu saat ini menjadi salah satu unsur kebudayaan yang tertanam dalam rakyat Indonesia. Tumbuh dan berkembang di beberapa daerah, yang sarat akan nilai budaya dan tata kehidupan masyarakat. Sehingga, banyak nilai budaya yang melekat pada permainan Bakiak Sambung itu.
Diperkirakan, permainan bakiak itu terinspirasi dari negara Jepang. Dimana pada saat itu para geisha atau seniman penghibur tradisional di Jepang menggunakan alas kaki dari kayu pada saat pertunjukan. Bermula dari itu, pada akhirnya bakiak tak hanya digunakan sebagai alas kaki tetapi juga untuk perlombaan. Cara memainkan bakiak pun sangat beragam. “Kalau digunakan untuk permainan merupakan bakiak dari papan panjang,” imbuhnya. (qal/bud)
JEMBER, RADARJEMBER.ID- Permainan bakiak merupakan permainan yang populer dimainkan oleh anak-anak tahun 1970-an dari Sumatra Barat. Sehingga, banyak orang yang menyebut permainan itu berasal dari tanah Minangkabau. Meskipun pada dasarnya masih belum diketahui asal usul permainan tersebut.
Bentuk bakiak yang memanjang dan bisa dipakai dengan beberapa orang membuat permainan itu kerap dijuluki Terompa Galuak atau Bakiak Sambung. Namun, pada umumnya Bakiak Sambung itu hanya dibuat untuk tiga pasang atau bisa dimainkan tiga orang saja.
Menurut Pendiri Tanoker Ledokombo Farha Ciciek, kemunculan permainan bakiak masih belum diketahui secara pasti. Namun, sejak tahun 1970-an, permainan ini mulai populer di Sumatera Barat hingga menyebar di berbagai penjuru nusatara. “Saat ini permainan itu sangat jarang diamainkan, mugkin baru kelihatan waktu peringatan 17 Agustus,” terangnya.
Permainan tradisioanl itu saat ini menjadi salah satu unsur kebudayaan yang tertanam dalam rakyat Indonesia. Tumbuh dan berkembang di beberapa daerah, yang sarat akan nilai budaya dan tata kehidupan masyarakat. Sehingga, banyak nilai budaya yang melekat pada permainan Bakiak Sambung itu.
Diperkirakan, permainan bakiak itu terinspirasi dari negara Jepang. Dimana pada saat itu para geisha atau seniman penghibur tradisional di Jepang menggunakan alas kaki dari kayu pada saat pertunjukan. Bermula dari itu, pada akhirnya bakiak tak hanya digunakan sebagai alas kaki tetapi juga untuk perlombaan. Cara memainkan bakiak pun sangat beragam. “Kalau digunakan untuk permainan merupakan bakiak dari papan panjang,” imbuhnya. (qal/bud)