23.4 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Bukan Sekadar Melestarikan Hobi Jadul

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Anak-anak kelahiran tahun 1990-an tentu tidak asing dengan tontonan berbagai kartun tiap akhir pekan. Salah satunya Pokemon ini. Ya, anime asal Jepang ini sudah ada sejak 1996. Saat itu Pokemon masih berbentuk video game.

Di Indonesia sendiri, kartu Pokemon dimainkan sejak beberapa tahun belakangan. Termasuk di Jember. Bahkan, Pokemon Trading Card Game (PTCG) Jember hadir, sebuah komunitas pecinta kartu Pokemon sekaligus kolektornya. Jumlah anggotanya kini mencapai sekitar 20 orang.

“Awalnya temen-temen ini koleksi dan suka. Lalu sejak mengenal kartu permainannya, kami membentuk komunitas,” kata Ketua PTCG Jember Ahmad Thariq.

Mobile_AP_Rectangle 2

Baginya, kartu Pokemon itu tak sekadar permainan mengatur strategi. Namun, juga sebagai ajang merekatkan persaudaraan. “Anggotanya ini banyak anak kelahiran 1990-an. Hitung-hitung, melestarikan hobi anak era 1990-an itu lah,” kata pria yang akrab disapa Babe ini.

Dia mengakui, sebenarnya juga ada permainan kartu seperti remi, domino, atau kartu Yu Gi Oh yang bisa dimainkan lebih dari dua orang. “Sama-sama main kartu. Tapi beda di rasa, beda di teknik, dan cara bermainnya juga,” katanya.

Tak sampai di situ. Kartu Pokemon ini juga memiliki harga yang lumayan. Mulai dari yang termurah seharga Rp 5 ribu, sampai Rp 2,2 juta yang dilelang. “Bahkan ada pula kartu yang dilelang laku Rp 10 juta,” imbuhnya.

Menurut dia, semakin kaya hologramnya, maka semakin terbatas edisinya. Bisa dari ribuan kartu yang dicetak, hanya satu kartu yang khas dan unik. “Semakin mengilap hologramnya, semakin langka kartunya. Dan semakin mahal harga lelangnya,” pungkasnya.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Anak-anak kelahiran tahun 1990-an tentu tidak asing dengan tontonan berbagai kartun tiap akhir pekan. Salah satunya Pokemon ini. Ya, anime asal Jepang ini sudah ada sejak 1996. Saat itu Pokemon masih berbentuk video game.

Di Indonesia sendiri, kartu Pokemon dimainkan sejak beberapa tahun belakangan. Termasuk di Jember. Bahkan, Pokemon Trading Card Game (PTCG) Jember hadir, sebuah komunitas pecinta kartu Pokemon sekaligus kolektornya. Jumlah anggotanya kini mencapai sekitar 20 orang.

“Awalnya temen-temen ini koleksi dan suka. Lalu sejak mengenal kartu permainannya, kami membentuk komunitas,” kata Ketua PTCG Jember Ahmad Thariq.

Baginya, kartu Pokemon itu tak sekadar permainan mengatur strategi. Namun, juga sebagai ajang merekatkan persaudaraan. “Anggotanya ini banyak anak kelahiran 1990-an. Hitung-hitung, melestarikan hobi anak era 1990-an itu lah,” kata pria yang akrab disapa Babe ini.

Dia mengakui, sebenarnya juga ada permainan kartu seperti remi, domino, atau kartu Yu Gi Oh yang bisa dimainkan lebih dari dua orang. “Sama-sama main kartu. Tapi beda di rasa, beda di teknik, dan cara bermainnya juga,” katanya.

Tak sampai di situ. Kartu Pokemon ini juga memiliki harga yang lumayan. Mulai dari yang termurah seharga Rp 5 ribu, sampai Rp 2,2 juta yang dilelang. “Bahkan ada pula kartu yang dilelang laku Rp 10 juta,” imbuhnya.

Menurut dia, semakin kaya hologramnya, maka semakin terbatas edisinya. Bisa dari ribuan kartu yang dicetak, hanya satu kartu yang khas dan unik. “Semakin mengilap hologramnya, semakin langka kartunya. Dan semakin mahal harga lelangnya,” pungkasnya.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Anak-anak kelahiran tahun 1990-an tentu tidak asing dengan tontonan berbagai kartun tiap akhir pekan. Salah satunya Pokemon ini. Ya, anime asal Jepang ini sudah ada sejak 1996. Saat itu Pokemon masih berbentuk video game.

Di Indonesia sendiri, kartu Pokemon dimainkan sejak beberapa tahun belakangan. Termasuk di Jember. Bahkan, Pokemon Trading Card Game (PTCG) Jember hadir, sebuah komunitas pecinta kartu Pokemon sekaligus kolektornya. Jumlah anggotanya kini mencapai sekitar 20 orang.

“Awalnya temen-temen ini koleksi dan suka. Lalu sejak mengenal kartu permainannya, kami membentuk komunitas,” kata Ketua PTCG Jember Ahmad Thariq.

Baginya, kartu Pokemon itu tak sekadar permainan mengatur strategi. Namun, juga sebagai ajang merekatkan persaudaraan. “Anggotanya ini banyak anak kelahiran 1990-an. Hitung-hitung, melestarikan hobi anak era 1990-an itu lah,” kata pria yang akrab disapa Babe ini.

Dia mengakui, sebenarnya juga ada permainan kartu seperti remi, domino, atau kartu Yu Gi Oh yang bisa dimainkan lebih dari dua orang. “Sama-sama main kartu. Tapi beda di rasa, beda di teknik, dan cara bermainnya juga,” katanya.

Tak sampai di situ. Kartu Pokemon ini juga memiliki harga yang lumayan. Mulai dari yang termurah seharga Rp 5 ribu, sampai Rp 2,2 juta yang dilelang. “Bahkan ada pula kartu yang dilelang laku Rp 10 juta,” imbuhnya.

Menurut dia, semakin kaya hologramnya, maka semakin terbatas edisinya. Bisa dari ribuan kartu yang dicetak, hanya satu kartu yang khas dan unik. “Semakin mengilap hologramnya, semakin langka kartunya. Dan semakin mahal harga lelangnya,” pungkasnya.

Jurnalis: Maulana
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca