BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Meskipun tidak memandang usia, permainan congklak ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang. Aturan mainnya cukup sederhana, tidak ribet dan tidak butuh strategi yang menguras otak. Kuncinya, hanya prediksi mana lubang paling banyak biji yang akan diambil.
Langkah pertama, siapkan papan congklak yang berisi 16 lobang. Satu lubang di sisi kanan milik pemain pertama, satu lubang lainnya milik lawan. Sisanya 14 lobang adalah jalan permainan. Masukkan biji ke 14 lobang tersebut dengan jumlah yang sama. Biasanya, anak-anak bermain dengan jumlah 7 biji setiap lobang. Seperti yang dilakukan oleh Wafil dan Latifah, dua anak yang asal Desa Karangmelok, Kecamatan Tamanan.
Mereka bermain dengan 10 biji, sebanyak 14 lubang itu diisi dengan jumlah sama rata. Sisakan dua lobang dalam keadaan kosong, karena itu milik kedua pemain. “Bisa lima, tujuh dan sepuluh, sesuai dengan kesepakatan,” ujar Latifah sambil menyusun biji congklak.
Awal permainan, ambil semua biji yang ada di lubang pertama, lalu lepaskan satu persatu di setiap lubang secara berurutan, sampai ke lubang milik kita. Tanpa mengisi lubang milik lawan. Setelah itu, ambil lagi biji di lubang berikutnya. Jangan sampai kena lubang yang kosong, nantinya kita akan mati, dan permainan diganti oleh lawan. “Kalau kena yang kosong, pemain akan diganti lawan,” imbuhnya.
Setelah satu pemain gugur, lawan akan memulai dari lubang dengan biji paling banyak, kemudian berputar meletakkan biji sambil mengisi lubang miliknya. Sampai kena dengan lubang yang kosong, baru diganti pemain pertama lagi. “Nanti siapa yang berhasil mengumpulkan paling banyak, dia yang menang,” timpal Wafil, lawan main Latifah.
Permainan itu berputar terus demikian, sampai seluruh biji masuk ke lubang kedua pemain. Akhir dari permainan ini, pemain dengan biji paling banyak dinyatakan sebagai pemenang. “Tidak ribet, cukup prediksi mana yang paling banyak bijinya, lalu dimainkan sampai habis,” pungkasnya. (mun/nur)