Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dalam dunia burung perkutut juga dikenal istilah katuranggan. Yaitu burung ini dikenal sebagai penyampai badan karena memiliki karakter tersendiri. Contoh saja, perkutut jantan akan menganggukkan kepalanya bila ingin merayu perkutut betina. Pun demikian, jika si betina merespons, akan menggoyangkan ekornya.
Selain keunikan ini, burung perkutut memiliki pamor tersendiri dibandingkan dengan jenis yang lain. Di antaranya, suara yang dihasilkan dianggap banyak pencintanya bisa menenangkan jiwa. Terlepas dari benar tidaknya kepercayaan di tengah masyarakat itu, keberadaan burung perkutut telah menjadi alternatif hobi yang dirawat sebagian masyarakat.
Cara merawatnya pun tak jauh berbeda dengan burung-burung lain. “Merawat burung perkutut sangat mudah. Tidak terlalu ribet. Apalagi pakan burung di zaman sekarang mudah didapat,” kata Edy Mustari, salah seorang pecinta burung perkutut.
Mobile_AP_Rectangle 2
Pria yang tinggal di Gang Bukit Indah, Jalan Semeru, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, itu menyebut, bagus tidaknya burung perkutut dilihat dari badan dan didengarkan dari suaranya. Semakin indah dan ocehannya, semakin baik, maka akan memengaruhi harganya.
Umumnya, burung perkutut biasa mengeluarkan suara indahnya di beberapa waktu tertentu. Suara yang dihasilkan burung tersebutlah yang dinilai banyak pehobi perkutut sebagai sesuatu yang menenangkan.
Merawat burung perkutut itu pun kini menjadi salah satu kesibukan pasti yang dilakukan Edy. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, dia mulai melakukan penjualan-penjualan ke sejumlah orang. “Saya suka sudah sangat lama. Tetapi niat ternak sampai banyak baru sekitar tiga sampai empat tahun sampai sekarang ini,” tuturnya.
Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dalam dunia burung perkutut juga dikenal istilah katuranggan. Yaitu burung ini dikenal sebagai penyampai badan karena memiliki karakter tersendiri. Contoh saja, perkutut jantan akan menganggukkan kepalanya bila ingin merayu perkutut betina. Pun demikian, jika si betina merespons, akan menggoyangkan ekornya.
Selain keunikan ini, burung perkutut memiliki pamor tersendiri dibandingkan dengan jenis yang lain. Di antaranya, suara yang dihasilkan dianggap banyak pencintanya bisa menenangkan jiwa. Terlepas dari benar tidaknya kepercayaan di tengah masyarakat itu, keberadaan burung perkutut telah menjadi alternatif hobi yang dirawat sebagian masyarakat.
Cara merawatnya pun tak jauh berbeda dengan burung-burung lain. “Merawat burung perkutut sangat mudah. Tidak terlalu ribet. Apalagi pakan burung di zaman sekarang mudah didapat,” kata Edy Mustari, salah seorang pecinta burung perkutut.
Pria yang tinggal di Gang Bukit Indah, Jalan Semeru, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, itu menyebut, bagus tidaknya burung perkutut dilihat dari badan dan didengarkan dari suaranya. Semakin indah dan ocehannya, semakin baik, maka akan memengaruhi harganya.
Umumnya, burung perkutut biasa mengeluarkan suara indahnya di beberapa waktu tertentu. Suara yang dihasilkan burung tersebutlah yang dinilai banyak pehobi perkutut sebagai sesuatu yang menenangkan.
Merawat burung perkutut itu pun kini menjadi salah satu kesibukan pasti yang dilakukan Edy. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, dia mulai melakukan penjualan-penjualan ke sejumlah orang. “Saya suka sudah sangat lama. Tetapi niat ternak sampai banyak baru sekitar tiga sampai empat tahun sampai sekarang ini,” tuturnya.
Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dalam dunia burung perkutut juga dikenal istilah katuranggan. Yaitu burung ini dikenal sebagai penyampai badan karena memiliki karakter tersendiri. Contoh saja, perkutut jantan akan menganggukkan kepalanya bila ingin merayu perkutut betina. Pun demikian, jika si betina merespons, akan menggoyangkan ekornya.
Selain keunikan ini, burung perkutut memiliki pamor tersendiri dibandingkan dengan jenis yang lain. Di antaranya, suara yang dihasilkan dianggap banyak pencintanya bisa menenangkan jiwa. Terlepas dari benar tidaknya kepercayaan di tengah masyarakat itu, keberadaan burung perkutut telah menjadi alternatif hobi yang dirawat sebagian masyarakat.
Cara merawatnya pun tak jauh berbeda dengan burung-burung lain. “Merawat burung perkutut sangat mudah. Tidak terlalu ribet. Apalagi pakan burung di zaman sekarang mudah didapat,” kata Edy Mustari, salah seorang pecinta burung perkutut.
Pria yang tinggal di Gang Bukit Indah, Jalan Semeru, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, itu menyebut, bagus tidaknya burung perkutut dilihat dari badan dan didengarkan dari suaranya. Semakin indah dan ocehannya, semakin baik, maka akan memengaruhi harganya.
Umumnya, burung perkutut biasa mengeluarkan suara indahnya di beberapa waktu tertentu. Suara yang dihasilkan burung tersebutlah yang dinilai banyak pehobi perkutut sebagai sesuatu yang menenangkan.
Merawat burung perkutut itu pun kini menjadi salah satu kesibukan pasti yang dilakukan Edy. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, dia mulai melakukan penjualan-penjualan ke sejumlah orang. “Saya suka sudah sangat lama. Tetapi niat ternak sampai banyak baru sekitar tiga sampai empat tahun sampai sekarang ini,” tuturnya.
Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti