24 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Terpapar SARS-CoV-2 di Dalam Rahim Berisiko Tinggi Alami Gangguan Saraf

Mobile_AP_Rectangle 1

Jakarta, RADARJEMBER.ID – Ketika seorang ibu tertular virus COVID-19 selama kehamilan, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open menemukan bahwa bayi laki-laki berisiko menderita gangguan perkembangan saraf.

BACA JUGA : Produksi Pertanian Naik, Dewan Minta Pendataannya Diperjelas

Dilaporkan Medical Daily beberapa waktu lalu, studi tersebut mengeksplorasi risiko gangguan perkembangan saraf antara anak perempuan dan laki-laki dari ibu dengan infeksi SARS-CoV-2 selama kehamilan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Tim peneliti ingin menentukan apakah keturunan laki-laki atau perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan otak saat terpapar virus di dalam plasenta.

Tim menganalisis data dari 18.355 bayi yang lahir setelah Februari 2020 dari ibu yang dites positif COVID-19 melalui tes reaksi berantai polimerase.

Penelitian baru yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) Amerika Serikat, menemukan bahwa bayi laki-laki lebih mungkin menerima diagnosis gangguan perkembangan saraf dalam 12 bulan pertama setelah lahir daripada perempuan.

- Advertisement -

Jakarta, RADARJEMBER.ID – Ketika seorang ibu tertular virus COVID-19 selama kehamilan, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open menemukan bahwa bayi laki-laki berisiko menderita gangguan perkembangan saraf.

BACA JUGA : Produksi Pertanian Naik, Dewan Minta Pendataannya Diperjelas

Dilaporkan Medical Daily beberapa waktu lalu, studi tersebut mengeksplorasi risiko gangguan perkembangan saraf antara anak perempuan dan laki-laki dari ibu dengan infeksi SARS-CoV-2 selama kehamilan.

Tim peneliti ingin menentukan apakah keturunan laki-laki atau perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan otak saat terpapar virus di dalam plasenta.

Tim menganalisis data dari 18.355 bayi yang lahir setelah Februari 2020 dari ibu yang dites positif COVID-19 melalui tes reaksi berantai polimerase.

Penelitian baru yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) Amerika Serikat, menemukan bahwa bayi laki-laki lebih mungkin menerima diagnosis gangguan perkembangan saraf dalam 12 bulan pertama setelah lahir daripada perempuan.

Jakarta, RADARJEMBER.ID – Ketika seorang ibu tertular virus COVID-19 selama kehamilan, sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open menemukan bahwa bayi laki-laki berisiko menderita gangguan perkembangan saraf.

BACA JUGA : Produksi Pertanian Naik, Dewan Minta Pendataannya Diperjelas

Dilaporkan Medical Daily beberapa waktu lalu, studi tersebut mengeksplorasi risiko gangguan perkembangan saraf antara anak perempuan dan laki-laki dari ibu dengan infeksi SARS-CoV-2 selama kehamilan.

Tim peneliti ingin menentukan apakah keturunan laki-laki atau perempuan memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan otak saat terpapar virus di dalam plasenta.

Tim menganalisis data dari 18.355 bayi yang lahir setelah Februari 2020 dari ibu yang dites positif COVID-19 melalui tes reaksi berantai polimerase.

Penelitian baru yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) Amerika Serikat, menemukan bahwa bayi laki-laki lebih mungkin menerima diagnosis gangguan perkembangan saraf dalam 12 bulan pertama setelah lahir daripada perempuan.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca