JEMBER, RADARJEMBER.ID – Memiliki keluarga yang sehat dan tercukupi merupakan idaman setiap warga. Tak terkecuali di Kabupaten Jember. Karena itu, meminimalisasi kondisi yang bisa berdampak juga menjadi salah satu cara untuk menjalani hidup lebih baik. Salah satunya dengan mengikuti program keluarga berencana (KB).
Hal ini disampaikan oleh Bupati Jember Hendy Siswanto. Dia menyampaikan beberapa hal untuk membuka jendela hati orang-orang agar lebih memantapkan diri dalam menjalani hidup yang penuh dengan pilihan ini.
Seperti diketahui, lanjutnya, Jember merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk yang tak sedikit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, tercatat penduduk Jember mencapai 2,5 juta jiwa. Dia menuturkan bahwa jumlah tersebut merupakan suatu berkah. “Itu berkah kalau bersama-sama menjalin kekuatan dalam meningkatkan kualitas diri,” tuturnya.
Namun, jika mereka mempunyai keluarga yang kurang beruntung, Hendy mengimbau supaya tidak menambah anak lagi. Sebab, akan menambah beban keluarga. Dia menegaskan bahwa bagaimanapun setiap orang tua harus bertanggung jawab kepada anak mereka masing-masing. “Bukan pas buat anak aja, setelah melahirkan harus tanggung jawab,” lanjutnya.
Kalau ekonomi dalam keluarga tidak bagus, mereka akan dihadapkan dengan tiga permasalahan besar di depan mata. Yakni, kemungkinan bayi stunting akan tinggi. Menyusul di belakangnya adalah menambahnya kasus kematian ibu dan bayi. Sebab, ibu hamil perlu asupan gizi yang cukup.
Dalam hal itu, pihaknya menyuarakan pengaplikasian keluarga berencana (KB) dengan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Kemarin, pihaknya memberikan sedikitnya sebanyak 133 alat kontrasepsi kepada 133 orang. “Targetnya, sekitar 98 ribu alat kontrasepsi dalam setahun,” tuturnya. Pihaknya bakal menggunakan dana APBD yang dikucurkan di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti