JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kapan ya, si kecil bisa dimasukkan sekolah? Itulah yang sering menjadi pertanyaan orang tua saat anak pertama kali akan dimasukan ke sekolah. Kesiapan ini dapat diketahui salah satunya melalui tes kesiapan masuk sekolah.
Hal ini disampaikan oleh psikolog Klinik Psikologi Bina Sehat Nurul Rachmi K MPsi Psikolog. Menurut Nurul, banyak kekhawatiran dari orang tua tentang kapan buah hati mereka bisa mulai menjalani pendidikan formal, baik PAUD maupun SD. “Bahkan muncul pertanyaan seperti, bisakah anak beradaptasi di lingkungan baru, atau bagaimana jika baca tulisnya belum lancar,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tes kesiapan masuk sekolah merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh orang tua untuk mengetahui capaian aspek-aspek perkembangan. Sekaligus mengetahui kesiapan anak sebelum masuk jenjang PAUD/TK atau pendidikan dasar.
“Tes kesiapan masuk sekolah merupakan solusi yang tepat untuk membantu orang tua dan anak agar lebih mengetahui potensi yang dimiliki putra putrinya. Termasuk kelebihan dan kekurangannya,” terangnya.
Kesiapan anak masuk sekolah berkaitan dengan keterampilan yang dimiliki anak untuk melaksanakan tugas-tugasnya secara akademis. Antara lain kemampuan kognitif, kemampuan bahasa, perkembangan kemampuan motorik halus dan motorik kasar, perkembangan sosial-emosi dan kemandiriannya. Kesemuanya itu termasuk dalam aspek-aspek perkembangan anak.
Aspek kognitif, lanjut dia, perlu diketahui untuk melihat potensi kecerdasan anak, kemampuan anak dalam memahami instruksi. Serta mendapatkan gambaran kemampuan anak mengenal huruf-huruf dan membaca.
Kemampuan motorik halus akan memengaruhi keterampilan seorang anak dalam memegang pensil, menulis, mewarnai, dan menggunting. Adapun kemampuan motorik kasar anak dapat kita perhatikan dari beberapa hal. Misalnya keterampilan dia dari mulai tengkurap, merangkak, belajar berjalan, memanjat, berlari, atau bahkan melompat.
Lain halnya dengan aspek sosial-emosional, keterampilan anak akan ditentukan dari kemampuannya berinteraksi dengan orang lain, bermain dengan teman sebayanya. Berperilaku sesuai norma yang ada di lingkungannya, dan tidak lagi bergantung terus-menerus pada orang tuanya. “Salah satu contoh kemandirian yang paling sederhana yaitu anak bisa memakai baju, makan, dan bisa ke kamar mandi tanpa dibantu,” ujar Nurul.
Nurul menambahkan, tes kesiapan masuk sekolah tersebut berlangsung sekitar 60 hingga 90 menit. Bergantung pada sikap anak. Bukan hanya tes tertulis, tapi anak juga akan diobservasi secara menyeluruh. Baik dalam kemampuan memahami dan merespons instruksi, kelancaran berkomunikasi, maupun pembawaan dirinya dalam sebuah situasi baru.
“Setelah mengetahui hasilnya, orang tua akan mendapatkan feedback dan data-data yang cukup melalui sesi konsultasi langsung dengan psikolog. Sesi ini akan bermanfaat bagi orang tua sebagai bekal dalam melakukan stimulasi lanjutan bagi putra-putrinya di rumah,” imbuh Nurul.
Selanjutnya, jika ingin melakukan tes kesiapan masuk sekolah tersebut, masyarakat dapat menghubungi Klinik Psikologi Bina Sehat di nomor telepon (0331) 422701 ext. 335 atau datang langsung ke Lantai 3 RS Bina Sehat Jember, Jalan Jayanegara 7.
Jurnalis : Lintang Anis Bena Kinanti
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti