Mobile_AP_Rectangle 1
PANTI, Radar Jember – Seperti diketahui, kondisi pandemi di berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember kembali mengkhawatirkan. Berbagai upaya pencegahan hingga penanganan pun dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Bersama Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember dr Lilik Lailiyah, Bupati Jember Hendy Siswanto menyimak arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui virtual zoom meetings di Kantor Kecamatan Panti, Rabu (23/2) kemarin.
Arahan tersebut menginstruksikan kepada seluruh pemimpin daerah agar kembali memperketat protokol kesehatan dan juga mempercepat capaian vaksinasi. Karena tak mau kehilangan kendali, Hendy memutuskan mengeluarkan surat edaran penerapan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat desa atau kelurahan. “Kami akan mengeluarkan surat untuk PPKM Mikro di desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Adanya pemberlakuan tersebut memang membatasi mobilitas warga, namun tidak lagi menekankan pada pembatasan jam malam. PPKM Mikro kali ini lebih mengarah pada kedisiplinan warga terhadap penggunaan masker dan juga vaksinasi. Khususnya bagi lansia yang termasuk golongan rentan. “Pakai masker sama vaksin. Lansia dan anak wajib vaksin dan pakai masker. Untuk lansia yang tidak bisa divaksin, akan ada pengobatan dari dinkes,” lanjutnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Saat ini, level PPKM di Jember menempati level 2. Artinya, masih perlu upaya dan pengawasan yang lebih ketat lagi dalam memantau kedisiplinan warga. Kebetulan, di tempat yang sama sedang dilakukan kegiatan vaksinasi serentak yang diinisiasi langsung Kapolres. Dalam kegiatan itu, seluruh pihak bekerja sama menjemput warga yang belum melakukan vaksinasi. Terutama kalangan lansia. “Babinsa dan bhabinkamtibmas menjemput lansia untuk vaksin,” sebutnya.
Dia menargetkan, capaian vaksin dosis kedua khusus untuk kalangan lansia harus mencapai 40 persen pada pekan pertama Maret mendatang. Kemudian untuk pembagian makser, pihaknya menggandeng TNI Polri dan satpol PP untuk turun langsung memberikan masker kepada warga. (del/c1/lin)
- Advertisement -
PANTI, Radar Jember – Seperti diketahui, kondisi pandemi di berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember kembali mengkhawatirkan. Berbagai upaya pencegahan hingga penanganan pun dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Bersama Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember dr Lilik Lailiyah, Bupati Jember Hendy Siswanto menyimak arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui virtual zoom meetings di Kantor Kecamatan Panti, Rabu (23/2) kemarin.
Arahan tersebut menginstruksikan kepada seluruh pemimpin daerah agar kembali memperketat protokol kesehatan dan juga mempercepat capaian vaksinasi. Karena tak mau kehilangan kendali, Hendy memutuskan mengeluarkan surat edaran penerapan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat desa atau kelurahan. “Kami akan mengeluarkan surat untuk PPKM Mikro di desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Adanya pemberlakuan tersebut memang membatasi mobilitas warga, namun tidak lagi menekankan pada pembatasan jam malam. PPKM Mikro kali ini lebih mengarah pada kedisiplinan warga terhadap penggunaan masker dan juga vaksinasi. Khususnya bagi lansia yang termasuk golongan rentan. “Pakai masker sama vaksin. Lansia dan anak wajib vaksin dan pakai masker. Untuk lansia yang tidak bisa divaksin, akan ada pengobatan dari dinkes,” lanjutnya.
Saat ini, level PPKM di Jember menempati level 2. Artinya, masih perlu upaya dan pengawasan yang lebih ketat lagi dalam memantau kedisiplinan warga. Kebetulan, di tempat yang sama sedang dilakukan kegiatan vaksinasi serentak yang diinisiasi langsung Kapolres. Dalam kegiatan itu, seluruh pihak bekerja sama menjemput warga yang belum melakukan vaksinasi. Terutama kalangan lansia. “Babinsa dan bhabinkamtibmas menjemput lansia untuk vaksin,” sebutnya.
Dia menargetkan, capaian vaksin dosis kedua khusus untuk kalangan lansia harus mencapai 40 persen pada pekan pertama Maret mendatang. Kemudian untuk pembagian makser, pihaknya menggandeng TNI Polri dan satpol PP untuk turun langsung memberikan masker kepada warga. (del/c1/lin)
PANTI, Radar Jember – Seperti diketahui, kondisi pandemi di berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember kembali mengkhawatirkan. Berbagai upaya pencegahan hingga penanganan pun dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Bersama Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jember dr Lilik Lailiyah, Bupati Jember Hendy Siswanto menyimak arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui virtual zoom meetings di Kantor Kecamatan Panti, Rabu (23/2) kemarin.
Arahan tersebut menginstruksikan kepada seluruh pemimpin daerah agar kembali memperketat protokol kesehatan dan juga mempercepat capaian vaksinasi. Karena tak mau kehilangan kendali, Hendy memutuskan mengeluarkan surat edaran penerapan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat desa atau kelurahan. “Kami akan mengeluarkan surat untuk PPKM Mikro di desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Adanya pemberlakuan tersebut memang membatasi mobilitas warga, namun tidak lagi menekankan pada pembatasan jam malam. PPKM Mikro kali ini lebih mengarah pada kedisiplinan warga terhadap penggunaan masker dan juga vaksinasi. Khususnya bagi lansia yang termasuk golongan rentan. “Pakai masker sama vaksin. Lansia dan anak wajib vaksin dan pakai masker. Untuk lansia yang tidak bisa divaksin, akan ada pengobatan dari dinkes,” lanjutnya.
Saat ini, level PPKM di Jember menempati level 2. Artinya, masih perlu upaya dan pengawasan yang lebih ketat lagi dalam memantau kedisiplinan warga. Kebetulan, di tempat yang sama sedang dilakukan kegiatan vaksinasi serentak yang diinisiasi langsung Kapolres. Dalam kegiatan itu, seluruh pihak bekerja sama menjemput warga yang belum melakukan vaksinasi. Terutama kalangan lansia. “Babinsa dan bhabinkamtibmas menjemput lansia untuk vaksin,” sebutnya.
Dia menargetkan, capaian vaksin dosis kedua khusus untuk kalangan lansia harus mencapai 40 persen pada pekan pertama Maret mendatang. Kemudian untuk pembagian makser, pihaknya menggandeng TNI Polri dan satpol PP untuk turun langsung memberikan masker kepada warga. (del/c1/lin)