22.8 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Siswa Tiba-Tiba Pingsan Sebelum Belajar, Kenapa?

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dalam pembelajaran tatap muka, satuan lembaga pendidikan wajib mempersiapakan fasilitas untuk menjamin pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Salah satu kesiapan yang wajib dimiliki adalah mobil ambulans untuk memenuhi mobilitas siswa sakit untuk membawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, yang paling utama adalah kesiapan para guru menangani siswa yang tiba-tiba jatuh sakit.

SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) di Kecamatan Pakusari, melakukan simulasi kesiapan fasilitas prokes menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, Kamis (18/2). Dalam simulasinya, salah satu siswa pura-pura pingsan. Lalu, Satgas Covid-19 Sekolah membopong ke ruang isolasi untuk diberikan pertolongan pertama. Jika keadaan tersebut benar-benar terjadi, selanjutnya siswa dibawa ke puskesmas terdekat.

Satgas Covid-19 dari unsur guru pun diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Begitu juga petugas kesehatan dari Puskesmas Pakusari. “Ini sebagai upaya penanganan siswa yang sakit atau pingsan sesuai dengan prokes Covid-19,” kata Iptu Muhamad Rifa’i, Kanit Bimnas Polsek Pakusari yang turut mengontrol jalannya simulasi kesiapan prokes.

Kepala SMK Islam Bustanul Ulum Muhamad Mufti Ali menjelaskan, pihaknya sengaja memberikan simulasi siswa pingsan saat akan menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM). Simulasi ini akan bertujuan untuk mengukur kesiapan guru bila mendapati siswa sakit saat KBM berlangsung. “Juga bagaimana guru dan pihak kesehatan dari puskesmas menangani ini,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

 

Reporter: Dian Cahyani
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dalam pembelajaran tatap muka, satuan lembaga pendidikan wajib mempersiapakan fasilitas untuk menjamin pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Salah satu kesiapan yang wajib dimiliki adalah mobil ambulans untuk memenuhi mobilitas siswa sakit untuk membawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, yang paling utama adalah kesiapan para guru menangani siswa yang tiba-tiba jatuh sakit.

SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) di Kecamatan Pakusari, melakukan simulasi kesiapan fasilitas prokes menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, Kamis (18/2). Dalam simulasinya, salah satu siswa pura-pura pingsan. Lalu, Satgas Covid-19 Sekolah membopong ke ruang isolasi untuk diberikan pertolongan pertama. Jika keadaan tersebut benar-benar terjadi, selanjutnya siswa dibawa ke puskesmas terdekat.

Satgas Covid-19 dari unsur guru pun diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Begitu juga petugas kesehatan dari Puskesmas Pakusari. “Ini sebagai upaya penanganan siswa yang sakit atau pingsan sesuai dengan prokes Covid-19,” kata Iptu Muhamad Rifa’i, Kanit Bimnas Polsek Pakusari yang turut mengontrol jalannya simulasi kesiapan prokes.

Kepala SMK Islam Bustanul Ulum Muhamad Mufti Ali menjelaskan, pihaknya sengaja memberikan simulasi siswa pingsan saat akan menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM). Simulasi ini akan bertujuan untuk mengukur kesiapan guru bila mendapati siswa sakit saat KBM berlangsung. “Juga bagaimana guru dan pihak kesehatan dari puskesmas menangani ini,” katanya.

 

Reporter: Dian Cahyani
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dalam pembelajaran tatap muka, satuan lembaga pendidikan wajib mempersiapakan fasilitas untuk menjamin pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Salah satu kesiapan yang wajib dimiliki adalah mobil ambulans untuk memenuhi mobilitas siswa sakit untuk membawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, yang paling utama adalah kesiapan para guru menangani siswa yang tiba-tiba jatuh sakit.

SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) di Kecamatan Pakusari, melakukan simulasi kesiapan fasilitas prokes menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, Kamis (18/2). Dalam simulasinya, salah satu siswa pura-pura pingsan. Lalu, Satgas Covid-19 Sekolah membopong ke ruang isolasi untuk diberikan pertolongan pertama. Jika keadaan tersebut benar-benar terjadi, selanjutnya siswa dibawa ke puskesmas terdekat.

Satgas Covid-19 dari unsur guru pun diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Begitu juga petugas kesehatan dari Puskesmas Pakusari. “Ini sebagai upaya penanganan siswa yang sakit atau pingsan sesuai dengan prokes Covid-19,” kata Iptu Muhamad Rifa’i, Kanit Bimnas Polsek Pakusari yang turut mengontrol jalannya simulasi kesiapan prokes.

Kepala SMK Islam Bustanul Ulum Muhamad Mufti Ali menjelaskan, pihaknya sengaja memberikan simulasi siswa pingsan saat akan menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM). Simulasi ini akan bertujuan untuk mengukur kesiapan guru bila mendapati siswa sakit saat KBM berlangsung. “Juga bagaimana guru dan pihak kesehatan dari puskesmas menangani ini,” katanya.

 

Reporter: Dian Cahyani
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca