23.4 C
Jember
Thursday, 8 June 2023

Penanganan Stunting Harus Door to Door

Mobile_AP_Rectangle 1

Menurutnya, selama ini memang sudah dilakukan penanganan stunting. Tapi, menurutnya, hal terpenting adalah membuat orang tua sadar akan bahaya stunting. Sebab, sekadar memberikan bantuan dan pelayanan di posyandu saja, pihaknya merasa sangat kurang. “Memang harus ke daerah-daerah atau ke keluarga-keluarga dengan konsep door to door. Sepertinya itu lebih efektif,” terang Nenik.

Selain itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unej dr Ulfa Elfiah menyampaikan bahwa beberapa program untuk menangani stunting telah dilakukan.  Salah satunya yaitu program terintegrasi langsung ke puskesmas setempat. “Di mana puskesmas akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melaksanakan program penuntasan stunting. Seperti optimalisasi posyandu,” ucapnya saat mengisi materi di Temu Wicara dan Seminar Akademik di UT Jember, kemarin (15/3).

Menurutnya, posyandu memiliki peran yang sangat besar dalam permasalahan stunting. Posyandu berperan penting dalam mencatat tumbuh kembang anak-anak dan mencatat status gizi ibu hamil. Oleh karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara kolaborasi. Dari pihak Pemkab Jember, puskesmas, posyandu, akademisi, orang tua, juga sektor lainnya. “Ini menjadi tugas bersama untuk mengatasi stunting,” pungkasnya.  (cad/c2/dwi)

- Advertisement -

Menurutnya, selama ini memang sudah dilakukan penanganan stunting. Tapi, menurutnya, hal terpenting adalah membuat orang tua sadar akan bahaya stunting. Sebab, sekadar memberikan bantuan dan pelayanan di posyandu saja, pihaknya merasa sangat kurang. “Memang harus ke daerah-daerah atau ke keluarga-keluarga dengan konsep door to door. Sepertinya itu lebih efektif,” terang Nenik.

Selain itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unej dr Ulfa Elfiah menyampaikan bahwa beberapa program untuk menangani stunting telah dilakukan.  Salah satunya yaitu program terintegrasi langsung ke puskesmas setempat. “Di mana puskesmas akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melaksanakan program penuntasan stunting. Seperti optimalisasi posyandu,” ucapnya saat mengisi materi di Temu Wicara dan Seminar Akademik di UT Jember, kemarin (15/3).

Menurutnya, posyandu memiliki peran yang sangat besar dalam permasalahan stunting. Posyandu berperan penting dalam mencatat tumbuh kembang anak-anak dan mencatat status gizi ibu hamil. Oleh karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara kolaborasi. Dari pihak Pemkab Jember, puskesmas, posyandu, akademisi, orang tua, juga sektor lainnya. “Ini menjadi tugas bersama untuk mengatasi stunting,” pungkasnya.  (cad/c2/dwi)

Menurutnya, selama ini memang sudah dilakukan penanganan stunting. Tapi, menurutnya, hal terpenting adalah membuat orang tua sadar akan bahaya stunting. Sebab, sekadar memberikan bantuan dan pelayanan di posyandu saja, pihaknya merasa sangat kurang. “Memang harus ke daerah-daerah atau ke keluarga-keluarga dengan konsep door to door. Sepertinya itu lebih efektif,” terang Nenik.

Selain itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unej dr Ulfa Elfiah menyampaikan bahwa beberapa program untuk menangani stunting telah dilakukan.  Salah satunya yaitu program terintegrasi langsung ke puskesmas setempat. “Di mana puskesmas akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melaksanakan program penuntasan stunting. Seperti optimalisasi posyandu,” ucapnya saat mengisi materi di Temu Wicara dan Seminar Akademik di UT Jember, kemarin (15/3).

Menurutnya, posyandu memiliki peran yang sangat besar dalam permasalahan stunting. Posyandu berperan penting dalam mencatat tumbuh kembang anak-anak dan mencatat status gizi ibu hamil. Oleh karena itu, penanganan stunting harus dilakukan secara kolaborasi. Dari pihak Pemkab Jember, puskesmas, posyandu, akademisi, orang tua, juga sektor lainnya. “Ini menjadi tugas bersama untuk mengatasi stunting,” pungkasnya.  (cad/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca