JEMBER, RADARJEMBER.ID – Penderita diabetes kerap kali diminta menghindari makanan yang mengandung gula. Sebab, hal itu berisiko dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh.
Rico Vioda salah satunya. Meski masih berusia tergolong muda, dia sudah memiliki riwayat diabetes yang diperoleh dari ayahnya. “Karena itu, saya paling anti dengan makanan manis. Takut,” papar pria berusia 26 tahun itu. Bahkan, pantangan lain juga kerap menghantuinya.
Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam, dr Arif Suseno, menerangkan bahwa para penderita diabetes dituntut untuk melakukan beberapa kegiatan secara istiqamah guna mencegah kemungkinan terburuk. Di antaranya, meningkatkan makanan tinggi serat, melakukan olahraga secara teratur, menurunkan dan menjaga berat badan tetap ideal, menjaga kesehatan kaki dan mencegah kaki terluka, menghindari atau berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta tentunya menghindari makanan berkadar glukosa tinggi atau berlemak tinggi.
Meski begitu, penderita diabetes diperbolehkan mengonsumsi makanan manis favorit dengan syarat tidak berlebihan. Artinya, jika memang ingin mengonsumsi makanan penutup yang manis, harus didiskusikan lebih dulu dengan dokter. Jika dokter sudah memberikan lampu hijau, boleh memasukkannya dalam daftar menu makanan setiap hari.
Siapa sangka, ada makanan manis yang bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes dan tak menimbulkan gangguan pada kestabilan kadar gula masing-masing. “Yakni dengan mengonsumsi kurma,” terang salah seorang tenaga kesehatan di RSD dr Soebandi itu.
Beberapa pihak memiliki pandangan bahwa kurma bisa mencegah diabetes. Jadi, meskipun rasa kurma manis, namun bukan berarti bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Kandungan serat yang ada dalam kurma bisa membantu tubuh dalam mengontrol gula darah. Meski kurma mengandung gula alami dalam jumlah tinggi, namun kurma mempunyai indeks glikemik rendah.
Indeks glikemik atau yang biasa disebut sebagai zat karbohidrat dalam gula darah yang rendah itu menandakan bahwa tubuh membutuhkan waktu yang lama untuk mengubah karbohidrat pada kurma menjadi gula dan energi. “Ini adalah hal yang baik karena menandakan jika kurma memiliki pengaruh kecil terhadap level insulin,” paparnya.
Karena itu, buah kurma tidak berisiko meningkatkan kadar gula darah setelah dimakan. “Dengan memakan kurma, kadar gula dalam tubuh bisa naik, namun tidak terlalu tinggi,” tandasnya.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Isnein Purnomo
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti