JEMBER, RADARJEMBER.ID – Upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) dan stunting dilakukan melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jember, yang diharapkan mampu membawa angin segar sehingga atensi itu berubah menjadi percontohan. Hal ini menyusul tingginya AKI-AKB sepanjang 2020 lalu.
Sementara itu, upaya penurunan AKI/AKB dan stunting juga dilakukan melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jember, yang diharapkan mampu membawa angin segar sehingga atensi itu berubah menjadi percontohan. Ketua TP PKK Jember Kasih Fajarrini Siswanto menyampaikan, sejumlah program PKK yang telah dicanangkan akan terus dikoordinasikan dan dijalankan.
Tak hanya itu, lanjut dia, pemetaan desa dan kecamatan terkait kasus AKI/AKB telah dilaksanakan. Kini, pemberdayaan dan pendampingan terus dilangsungkan di sejumlah tempat. “Program dan kegiatan PKK jalan terus,” kata istri Bupati Jember itu.
Dalam pemetaan AKI/AKB sejauh ini, angka tertinggi masih berada di Silo. PKK telah turun dan melakukan pendampingan serta pemberdayaan melekat. Di beberapa lokasi lain yang tersebar di kecamatan desa, PKK juga melakukan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, untuk tujuan mencegah naiknya AKI/AKB.
Dengan demikian, AKI/AKB di Jember, termasuk angka stunting, diharapkan bisa menunjukkan hasil yang signifikan. “Insyaallah harus turun. Turunnya harus drastis. Soalnya PKK menangani secara langsung,” papar Kasih.
Pemberdayaan dan pendampingan terhadap keluarga yang dilakukan PKK, menurutnya, juga terus dikoordinasikan oleh PKK di tingkat kecamatan dan desa. Bukan itu saja, kader-kades juga dikoordinasi agar seluruhnya lebih aktif membantu ibu-ibu hamil dan memperhatikan gizi anak-anak.
Program dan kegiatan PKK ini sebelumnya juga telah menjadi atensi khusus Bupati Jember serta Ketua DPRD Jember. Atensi agar AKI/AKB dan stunting turun diharapkan banyak pihak. Sebab, dengan penurunan itu nanti, menunjukkan sigapnya keluarga ibu hamil, kecepatan penanganan medis, serta ketersediaan gizi untuk anak-anak. Dengan kata lain, apabila penurunannya bisa drastis, membuktikan hidup warga Jember semakin menuju ke arah yang lebih sejahtera.
Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti