PATRANG, Radar Jember – Hepatitis akut memang belum banyak merebak. Namun, langkah dan pencegahan terus disosialisasikan. Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RSD dr. Soebandi, Triwiranto menyampaikan, rumah sakitnya belum menemukan penyebaran kasus hepatitis A. Meskipun begitu, pihaknya selalu antisipasi penyebarannya.
“Hingga saat ini, RSD dr. Soebandi belum menerima laporan terkait penyebaran kasus hepatitis A,” jelas Triwiranto kepada Jawa Pos Radar Jember.
Selain itu, pihaknya juga sudah mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini merupakan upaya untuk memperkuat budaya masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas.
“PHBS merupakan perilaku yang harus dipraktikkan secara terus menerus agar menjadi suatu pola kebiasaan,” tegasnya.
Ada beberapa pola hidup sehat yang diyakini bisa memperkecil peluang tertular hepatitis, antara lain memasak makanan hingga benar-benar matang sebelum dimakan, meminum air bersih yang sudah dimasak hingga mendidih di titik 100 derajat celsius. Kemudian mencuci tangan sebelum makan, setelah memegang uang dan tetap menjaga pola hidup sehat dengan memakan makanan bergizi.
Selain itu, ia juga mengimbau bila ada tetangga yang sakit dengan kondisi demam, selera makan berkurang, kulit atau mata berwarna kuning disertai mencret, mual, dan muntah – muntah segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. “Terutama ini kasusnya lebih ke anak – anak, bukan orang dewasa. Anak-anak kisaran umur 0-5 tahun. Makanya kita lakukan PHBS,” tegasnya.
Sejauh ini, PHBS di lingkungan RSD dr Soebandi sudah dilakukan semaksimal mungkin agar penerapan PHBS sendiri bisa diterapkan secara optimal. “Kalau di luar RS, kita selalu berkoordinasi dengan dinkes, apa yang bisa ditemukan terkait penyakit yang ada di masyarakat, kita komunikasikan dengan dinkes,” pungkasnya. (mg6/c1/bud)