JEMBER, RADARJEMBER.ID – Masyarakat awam diminta untuk tak menyepelekan benjolan yang muncul di sekitar leher. Sebab, banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, bisa berbahaya bahkan sampai merenggut nyawa.
Salah satunya terjadi pada warga Ambulu, belum lama ini. Mustholifah, warga Ambulu, menjelaskan bahwa almarhum kakaknya mengalami benjolan pada leher beberapa hari sebelum meninggal. “Benjolan itu semakin membesar karena memang kakak saya enggan dibawa ke rumah sakit,” ucap wanita kelahiran 1952 itu.
Karena sudah lanjut usia, Mustholifah menjelaskan bahwa berbagai komplikasi mulai terjadi sebelum kakaknya tutup usia. Kerap batuk berkepanjangan, nafsu makan berkurang, hingga badan lemas. Bahkan, pihaknya belum juga mengetahui apa yang sedang terjadi.
Sementara itu, salah seorang dokter spesialis penyakit dalam RSD dr Soebandi, dr Ach Syaiful Ludfi SpPD, menerangkan bahwa ada banyak kelenjar yang terdapat pada bagian leher. Jika terjadi suatu gangguan, biasanya muncul benjolan.
Meski begitu, dia menerangkan bahwa masyarakat perlu paham benjolan itu berupa gondok atau mengarah ke hipotiroid atau hipertiroid. “Gondok ini biasa ditemui di masyarakat. Biasanya berukuran besar tapi tidak mengganggu fungsi kelenjar tiroid,” ucapnya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember, kemarin (11/1) siang.
Ada beragam gangguan jika kelenjar tiroid mengalami gangguan fungsi. Jika berlebihan hormon disebut hipertiroid, sedangkan disebut hipotiroid jika kekurangan hormon. Untuk yang berlebihan, ciri-cirinya antara lain seperti sesak, berdebar, dan gemetar. “Kalau hormon kekurangan, ciri-cirinya orang itu lambat, detak jantung lambat, dan bengkak semua,” lanjutnya.
Pria yang akrab disapa Ludfi tersebut menuturkan bahwa banyak penyebab terjadinya hal tersebut. “Paling banyak adalah autoimun. Imun seseorang berlebihan atau terlalu aktif sehingga mengakibatkan kerusakan,” imbuhnya.
Namun, dia menegaskan bahwa penyakit ini susah diprediksi dan kerap muncul tiba-tiba. Faktor stres dan kehamilan menjadi salah satu faktor yang memperberat kondisi tersebut. Selain itu, bisa terjadi lantaran adanya infeksi.
Dia menyebutkan bahwa menanggulanginya memang agak sulit karena gangguan imun tersebut tiba-tiba muncul. “Namun, yang perlu kita hindari adalah hal yang menyebabkan terlalu aktif seperti stres dan capek berlebihan. Termasuk mengatur pola hidup yang sehat dan bersih,” terangnya. Mengingat, sekarang pola hidup semakin dipermudah oleh alat. Jarang bergerak dan terlalu banyak mengonsumsi penyedap rasa juga tak baik.
Ludfi menjelaskan, jika muncul benjolan di leher, diharapkan segera memeriksakan diri. Nantinya, bakal dibedakan itu gangguan kelenjar tiroid atau benjolan lain. “Apakah ini gondok atau penyakit hiper dan hipo, berdasarkan ciri dan cek lab,” paparnya. Mengingat, penyakit tersebut dapat mengakibatkan penyakit jantung, tambah kurus, mata melotot, hingga kematian.
Reporter : Isnein Purnomo/Radar Jember
Fotografer :
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember