22.8 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Gagas Layanan Safari Kesehatan Keliling

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ketua PMI Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH mengatakan, pengabdian PMI di bidang kemanusiaan terus dikembangkan. Beberapa program selama dua tahun terakhir kepemimpinannya juga telah berjalan. Meski diakuinya tidak semua program bisa terealisasi dengan maksimal. Namun, dengan semangat dan komitmen bersama, banyak program yang dicanangkan itu bisa terealisasi.

Beberapa contoh program yang berhasil dan mendapat apresiasi adalah soal penyediaan ambulans dan mobil jenazah PMI, pendirian Klinik Pratama PMI di Desa Jubung, Sukorambi, pembangunan gedung Unit Donor Darah (UDD) di Kecamatan Patrang, juga beberapa program yang berkaitan dengan kegiatan donor darah. “Kuncinya adalah tulus dan ikhlas, sehingga program kami bisa berjalan,” katanya.

Berbekal tulus dan ikhlas inilah, PMI Jember mendapat bantuan dari PT Empat Bersaudara sebesar Rp 16 miliar. Jika bantuan itu telah diterima, maka dana itu bakal digunakan untuk mengembangkan bakti PMI di bidang kemanusiaan. Salah satunya untuk membangun klinik di Kantor PMI Jalan Jawa.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pembangunan fasilitas kesehatan ini sebagai bentuk pengembangan klinik pratama yang telah dibangun sebelumnya. Di daerah Jalan Jawa, atau yang lebih dikenal kawasan Tegalboto itu ada enam kampus. Sehingga keberadaan klinik ini diyakini bakal banyak membantu mahasiswa dan masyarakat setempat. Terlebih, di lingkungan kampus banyak ditemukan kasus penyakit hepatitis. “Maka klinik di kawasan kampus ini sangat diharapkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, PMI Jember juga bercita-cita membangun rumah sakit bedah emergency. Rumah sakit yang nantinya memberi layanan bedah operasi ini diharapkan berbeda dengan fasilitas kesehatan pada umumnya. Sebab, targetnya mampu melayani masyarakat lebih cepat, tak pakai antre. “Itu yang besar-besar yang kami rencanakan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa merealisasikan program itu,” harap Zaenal.

Terbaru, PMI juga membuat program Safari Kesehatan. Semua petugas kesehatan yang terlibat adalah sukarelawan, termasuk dokternya. Program jemput bola ini dilakukan PMI dengan menyasar pusat kegiatan masyarakat yang ramai dikunjungi. Seperti terminal maupun pasar tradisional.

Di dua lokasi ini, sukarelawan PMI melakukan pemeriksaan secara gratis. Di tiga terminal besar di Jember, seperti Tawang Alun, Terminal Arjasa, dan Pakusari, kehadiran sukarelawan PMI sangat membantu. Sebab, mereka memeriksa para awak bus. Jika ada yang kurang sehat, maka petugas medis menyarankan agar mereka diganti dan beristirahat.

Menurut Zaenal, pemeriksaan kru bus itu sebagai langkah pencegahan agar tak sampai terjadi malapetaka. Sebab, PMI tidak hanya bisa bertindak ketika kecelakaan itu terjadi, tapi juga sebelum atau mencegah petaka itu terjadi. “Antusiasme masyarakat begitu besar. Terbukti, saat ada kendaraan medis PMI, masyarakat selalu ramai memanfaatkan layanan tersebut,” ujar Zaenal.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ketua PMI Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH mengatakan, pengabdian PMI di bidang kemanusiaan terus dikembangkan. Beberapa program selama dua tahun terakhir kepemimpinannya juga telah berjalan. Meski diakuinya tidak semua program bisa terealisasi dengan maksimal. Namun, dengan semangat dan komitmen bersama, banyak program yang dicanangkan itu bisa terealisasi.

Beberapa contoh program yang berhasil dan mendapat apresiasi adalah soal penyediaan ambulans dan mobil jenazah PMI, pendirian Klinik Pratama PMI di Desa Jubung, Sukorambi, pembangunan gedung Unit Donor Darah (UDD) di Kecamatan Patrang, juga beberapa program yang berkaitan dengan kegiatan donor darah. “Kuncinya adalah tulus dan ikhlas, sehingga program kami bisa berjalan,” katanya.

Berbekal tulus dan ikhlas inilah, PMI Jember mendapat bantuan dari PT Empat Bersaudara sebesar Rp 16 miliar. Jika bantuan itu telah diterima, maka dana itu bakal digunakan untuk mengembangkan bakti PMI di bidang kemanusiaan. Salah satunya untuk membangun klinik di Kantor PMI Jalan Jawa.

Pembangunan fasilitas kesehatan ini sebagai bentuk pengembangan klinik pratama yang telah dibangun sebelumnya. Di daerah Jalan Jawa, atau yang lebih dikenal kawasan Tegalboto itu ada enam kampus. Sehingga keberadaan klinik ini diyakini bakal banyak membantu mahasiswa dan masyarakat setempat. Terlebih, di lingkungan kampus banyak ditemukan kasus penyakit hepatitis. “Maka klinik di kawasan kampus ini sangat diharapkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, PMI Jember juga bercita-cita membangun rumah sakit bedah emergency. Rumah sakit yang nantinya memberi layanan bedah operasi ini diharapkan berbeda dengan fasilitas kesehatan pada umumnya. Sebab, targetnya mampu melayani masyarakat lebih cepat, tak pakai antre. “Itu yang besar-besar yang kami rencanakan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa merealisasikan program itu,” harap Zaenal.

Terbaru, PMI juga membuat program Safari Kesehatan. Semua petugas kesehatan yang terlibat adalah sukarelawan, termasuk dokternya. Program jemput bola ini dilakukan PMI dengan menyasar pusat kegiatan masyarakat yang ramai dikunjungi. Seperti terminal maupun pasar tradisional.

Di dua lokasi ini, sukarelawan PMI melakukan pemeriksaan secara gratis. Di tiga terminal besar di Jember, seperti Tawang Alun, Terminal Arjasa, dan Pakusari, kehadiran sukarelawan PMI sangat membantu. Sebab, mereka memeriksa para awak bus. Jika ada yang kurang sehat, maka petugas medis menyarankan agar mereka diganti dan beristirahat.

Menurut Zaenal, pemeriksaan kru bus itu sebagai langkah pencegahan agar tak sampai terjadi malapetaka. Sebab, PMI tidak hanya bisa bertindak ketika kecelakaan itu terjadi, tapi juga sebelum atau mencegah petaka itu terjadi. “Antusiasme masyarakat begitu besar. Terbukti, saat ada kendaraan medis PMI, masyarakat selalu ramai memanfaatkan layanan tersebut,” ujar Zaenal.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ketua PMI Jember H EA Zaenal Marzuki SH MH mengatakan, pengabdian PMI di bidang kemanusiaan terus dikembangkan. Beberapa program selama dua tahun terakhir kepemimpinannya juga telah berjalan. Meski diakuinya tidak semua program bisa terealisasi dengan maksimal. Namun, dengan semangat dan komitmen bersama, banyak program yang dicanangkan itu bisa terealisasi.

Beberapa contoh program yang berhasil dan mendapat apresiasi adalah soal penyediaan ambulans dan mobil jenazah PMI, pendirian Klinik Pratama PMI di Desa Jubung, Sukorambi, pembangunan gedung Unit Donor Darah (UDD) di Kecamatan Patrang, juga beberapa program yang berkaitan dengan kegiatan donor darah. “Kuncinya adalah tulus dan ikhlas, sehingga program kami bisa berjalan,” katanya.

Berbekal tulus dan ikhlas inilah, PMI Jember mendapat bantuan dari PT Empat Bersaudara sebesar Rp 16 miliar. Jika bantuan itu telah diterima, maka dana itu bakal digunakan untuk mengembangkan bakti PMI di bidang kemanusiaan. Salah satunya untuk membangun klinik di Kantor PMI Jalan Jawa.

Pembangunan fasilitas kesehatan ini sebagai bentuk pengembangan klinik pratama yang telah dibangun sebelumnya. Di daerah Jalan Jawa, atau yang lebih dikenal kawasan Tegalboto itu ada enam kampus. Sehingga keberadaan klinik ini diyakini bakal banyak membantu mahasiswa dan masyarakat setempat. Terlebih, di lingkungan kampus banyak ditemukan kasus penyakit hepatitis. “Maka klinik di kawasan kampus ini sangat diharapkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, PMI Jember juga bercita-cita membangun rumah sakit bedah emergency. Rumah sakit yang nantinya memberi layanan bedah operasi ini diharapkan berbeda dengan fasilitas kesehatan pada umumnya. Sebab, targetnya mampu melayani masyarakat lebih cepat, tak pakai antre. “Itu yang besar-besar yang kami rencanakan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa merealisasikan program itu,” harap Zaenal.

Terbaru, PMI juga membuat program Safari Kesehatan. Semua petugas kesehatan yang terlibat adalah sukarelawan, termasuk dokternya. Program jemput bola ini dilakukan PMI dengan menyasar pusat kegiatan masyarakat yang ramai dikunjungi. Seperti terminal maupun pasar tradisional.

Di dua lokasi ini, sukarelawan PMI melakukan pemeriksaan secara gratis. Di tiga terminal besar di Jember, seperti Tawang Alun, Terminal Arjasa, dan Pakusari, kehadiran sukarelawan PMI sangat membantu. Sebab, mereka memeriksa para awak bus. Jika ada yang kurang sehat, maka petugas medis menyarankan agar mereka diganti dan beristirahat.

Menurut Zaenal, pemeriksaan kru bus itu sebagai langkah pencegahan agar tak sampai terjadi malapetaka. Sebab, PMI tidak hanya bisa bertindak ketika kecelakaan itu terjadi, tapi juga sebelum atau mencegah petaka itu terjadi. “Antusiasme masyarakat begitu besar. Terbukti, saat ada kendaraan medis PMI, masyarakat selalu ramai memanfaatkan layanan tersebut,” ujar Zaenal.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca