23.5 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Heboh, Bear Brand Dipercaya Bisa Menyembuhkan Covid-19

Mobile_AP_Rectangle 1

JAKARTA,RADARJEMBER.ID- Sebuah video warga yang menyerbu dan memborong Bear Brand atau yang lebih dikenal dengan susu beruang sempat viral dimedia sosial. Susu beruang ini mendadak menjadi primadona karena khasiatnya yang dianggap mampu meningkatkan imun tubuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti flu batuk dan demam.

Saat kasus positif Covid-19 semakin melonjak banyak masyarakat yang memburu susu tersebut dan menyebabkan fenomena panic buying secara spontan. Hal ini sama dengan kasus berburu masker dan bahan makanan pada awal pandemi. Panic buying yang terjadi secara spontan ini berawal dari rekomendasi mulut ke mulut tentang khasiat susu beruang tersebut.

Fenomena panic buying ini memang tidak berlangsung lama namun dapat memberikan dampak yang cukup baik untuk membangun reputasi merk susu beruang sebagai susu kesehatan. kini susu beruang ramai dipasaran bahkan beberapa ada yang menjualnya dengan harga yang fantastis.

Mobile_AP_Rectangle 2

Influencer gaya hidup sehat Anton Septian menganalisa perbedaan susu beruang dengan produk susu lain. Susu beruang dalam kemasannya tertulis susu steril sedangkan kebanyakan produk susu tertulis UHT dan pasteurisasi. Pada dasarnya semua produk susu harus melalui tahap sterilisasi terlebih dahulu pasteurisasi dan UHT (ultra high temperature) merupakan 2 cara pemrosesan sterilisasi susu sebelum dikonsumsi.

Perbedaan susu steril, UHT dan Pasteurisasi terletak pada proses pengolahan susu terutama pada pengaturan suhu. Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu rendah sekitar 72 – 85 derajat celsius selama 10- 15 detik hal ini untuk mengurangi jumlah organisme yang bisa menyebabkan penyakit dan memperlambat pertumbuhan mikroba susu. Susu pasteurisaasi tidak bisa bertahan lama dan harus disimpan dalam suhu ruangan yang dingin agar dapat bertahan lama.

Susu UHT adalah metode sterilisasi susu dengan cara memanaskan susu dengan suhu tinggi 135-145 derajat celcius selama 2-4 detik. Susu UHT dapat bertahan lebih lama meski tidak di simpan dalam suhu ruang dingin hal ini karena bakteri pathogen dipastikan telah mati sehingga susu lebih steril.

Jika produk susu lain menggunakan kemasan tetrapack maka kemasan susu beruang dinilai eksklusif dengan menggunakan kaleng dan desain yang elegan.

Komposisi susu beruang adalah susu murni tanpa tambahan tertentu. Namun susu murni tidak selalu dinilai baik karena beberapa susu ada yang difortifikasi atau menambahkan zat gizi dengan premiks vitamin. Namun ada juga yang menambahkan dengan padatan susu lainnya yang bisa berupa protein, karbo atau gula.

Ahli gizi Rizal Nutritionist memberikan tanggapannya tentang fenomena susu beruang ini menurtnya semua produk adalah sama termasuk kandungan gizi dari susu tersebut. Susu menngandung zat gizi seperti protein, vitamin A, dan vitamin D yang baik untuk sistem imun tubuh.

“jadi sebenernya sama aja terserah mau pakai merk apapun bisa. Mau merk bear brand juga boleh, nggak ada larangan asal cocok aja. yang nggak boleh itu beli gara-gara kemakan hoax kalau susu ini bisa nyembuhin COVID- 19. Apalagi sampe ngeborong kek gitu,” tulis Rizal diakun twitter miliknya.

Namun tubuh juga butuh asupan vitamin lainnya seperti vitamin C, zinc dan serat oleh karena itu susu saja tidak akan cukup untuk menjaga imun tubuh. pola hidup sehat dan menjaga asupan gizi pada makanan juga perlu untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit.

 

Penulis: Viona Alvioniza
Fotografer: Istimewa
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JAKARTA,RADARJEMBER.ID- Sebuah video warga yang menyerbu dan memborong Bear Brand atau yang lebih dikenal dengan susu beruang sempat viral dimedia sosial. Susu beruang ini mendadak menjadi primadona karena khasiatnya yang dianggap mampu meningkatkan imun tubuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti flu batuk dan demam.

Saat kasus positif Covid-19 semakin melonjak banyak masyarakat yang memburu susu tersebut dan menyebabkan fenomena panic buying secara spontan. Hal ini sama dengan kasus berburu masker dan bahan makanan pada awal pandemi. Panic buying yang terjadi secara spontan ini berawal dari rekomendasi mulut ke mulut tentang khasiat susu beruang tersebut.

Fenomena panic buying ini memang tidak berlangsung lama namun dapat memberikan dampak yang cukup baik untuk membangun reputasi merk susu beruang sebagai susu kesehatan. kini susu beruang ramai dipasaran bahkan beberapa ada yang menjualnya dengan harga yang fantastis.

Influencer gaya hidup sehat Anton Septian menganalisa perbedaan susu beruang dengan produk susu lain. Susu beruang dalam kemasannya tertulis susu steril sedangkan kebanyakan produk susu tertulis UHT dan pasteurisasi. Pada dasarnya semua produk susu harus melalui tahap sterilisasi terlebih dahulu pasteurisasi dan UHT (ultra high temperature) merupakan 2 cara pemrosesan sterilisasi susu sebelum dikonsumsi.

Perbedaan susu steril, UHT dan Pasteurisasi terletak pada proses pengolahan susu terutama pada pengaturan suhu. Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu rendah sekitar 72 – 85 derajat celsius selama 10- 15 detik hal ini untuk mengurangi jumlah organisme yang bisa menyebabkan penyakit dan memperlambat pertumbuhan mikroba susu. Susu pasteurisaasi tidak bisa bertahan lama dan harus disimpan dalam suhu ruangan yang dingin agar dapat bertahan lama.

Susu UHT adalah metode sterilisasi susu dengan cara memanaskan susu dengan suhu tinggi 135-145 derajat celcius selama 2-4 detik. Susu UHT dapat bertahan lebih lama meski tidak di simpan dalam suhu ruang dingin hal ini karena bakteri pathogen dipastikan telah mati sehingga susu lebih steril.

Jika produk susu lain menggunakan kemasan tetrapack maka kemasan susu beruang dinilai eksklusif dengan menggunakan kaleng dan desain yang elegan.

Komposisi susu beruang adalah susu murni tanpa tambahan tertentu. Namun susu murni tidak selalu dinilai baik karena beberapa susu ada yang difortifikasi atau menambahkan zat gizi dengan premiks vitamin. Namun ada juga yang menambahkan dengan padatan susu lainnya yang bisa berupa protein, karbo atau gula.

Ahli gizi Rizal Nutritionist memberikan tanggapannya tentang fenomena susu beruang ini menurtnya semua produk adalah sama termasuk kandungan gizi dari susu tersebut. Susu menngandung zat gizi seperti protein, vitamin A, dan vitamin D yang baik untuk sistem imun tubuh.

“jadi sebenernya sama aja terserah mau pakai merk apapun bisa. Mau merk bear brand juga boleh, nggak ada larangan asal cocok aja. yang nggak boleh itu beli gara-gara kemakan hoax kalau susu ini bisa nyembuhin COVID- 19. Apalagi sampe ngeborong kek gitu,” tulis Rizal diakun twitter miliknya.

Namun tubuh juga butuh asupan vitamin lainnya seperti vitamin C, zinc dan serat oleh karena itu susu saja tidak akan cukup untuk menjaga imun tubuh. pola hidup sehat dan menjaga asupan gizi pada makanan juga perlu untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit.

 

Penulis: Viona Alvioniza
Fotografer: Istimewa
Editor: Mahrus Sholih

JAKARTA,RADARJEMBER.ID- Sebuah video warga yang menyerbu dan memborong Bear Brand atau yang lebih dikenal dengan susu beruang sempat viral dimedia sosial. Susu beruang ini mendadak menjadi primadona karena khasiatnya yang dianggap mampu meningkatkan imun tubuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti flu batuk dan demam.

Saat kasus positif Covid-19 semakin melonjak banyak masyarakat yang memburu susu tersebut dan menyebabkan fenomena panic buying secara spontan. Hal ini sama dengan kasus berburu masker dan bahan makanan pada awal pandemi. Panic buying yang terjadi secara spontan ini berawal dari rekomendasi mulut ke mulut tentang khasiat susu beruang tersebut.

Fenomena panic buying ini memang tidak berlangsung lama namun dapat memberikan dampak yang cukup baik untuk membangun reputasi merk susu beruang sebagai susu kesehatan. kini susu beruang ramai dipasaran bahkan beberapa ada yang menjualnya dengan harga yang fantastis.

Influencer gaya hidup sehat Anton Septian menganalisa perbedaan susu beruang dengan produk susu lain. Susu beruang dalam kemasannya tertulis susu steril sedangkan kebanyakan produk susu tertulis UHT dan pasteurisasi. Pada dasarnya semua produk susu harus melalui tahap sterilisasi terlebih dahulu pasteurisasi dan UHT (ultra high temperature) merupakan 2 cara pemrosesan sterilisasi susu sebelum dikonsumsi.

Perbedaan susu steril, UHT dan Pasteurisasi terletak pada proses pengolahan susu terutama pada pengaturan suhu. Susu pasteurisasi dipanaskan pada suhu rendah sekitar 72 – 85 derajat celsius selama 10- 15 detik hal ini untuk mengurangi jumlah organisme yang bisa menyebabkan penyakit dan memperlambat pertumbuhan mikroba susu. Susu pasteurisaasi tidak bisa bertahan lama dan harus disimpan dalam suhu ruangan yang dingin agar dapat bertahan lama.

Susu UHT adalah metode sterilisasi susu dengan cara memanaskan susu dengan suhu tinggi 135-145 derajat celcius selama 2-4 detik. Susu UHT dapat bertahan lebih lama meski tidak di simpan dalam suhu ruang dingin hal ini karena bakteri pathogen dipastikan telah mati sehingga susu lebih steril.

Jika produk susu lain menggunakan kemasan tetrapack maka kemasan susu beruang dinilai eksklusif dengan menggunakan kaleng dan desain yang elegan.

Komposisi susu beruang adalah susu murni tanpa tambahan tertentu. Namun susu murni tidak selalu dinilai baik karena beberapa susu ada yang difortifikasi atau menambahkan zat gizi dengan premiks vitamin. Namun ada juga yang menambahkan dengan padatan susu lainnya yang bisa berupa protein, karbo atau gula.

Ahli gizi Rizal Nutritionist memberikan tanggapannya tentang fenomena susu beruang ini menurtnya semua produk adalah sama termasuk kandungan gizi dari susu tersebut. Susu menngandung zat gizi seperti protein, vitamin A, dan vitamin D yang baik untuk sistem imun tubuh.

“jadi sebenernya sama aja terserah mau pakai merk apapun bisa. Mau merk bear brand juga boleh, nggak ada larangan asal cocok aja. yang nggak boleh itu beli gara-gara kemakan hoax kalau susu ini bisa nyembuhin COVID- 19. Apalagi sampe ngeborong kek gitu,” tulis Rizal diakun twitter miliknya.

Namun tubuh juga butuh asupan vitamin lainnya seperti vitamin C, zinc dan serat oleh karena itu susu saja tidak akan cukup untuk menjaga imun tubuh. pola hidup sehat dan menjaga asupan gizi pada makanan juga perlu untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit.

 

Penulis: Viona Alvioniza
Fotografer: Istimewa
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca